Hanya Kudapat Dalam-Mu
Senja ini seolah tak bersahabat denganku
Ketika kudengar kabar tentangmu
Luluh lantak persendianku
Pun hatiku melayang kemana tiada ku tahu
Waktu terus berjalan
Tak tahu sampai kapan
Kita masih bisa bergandeng tangan
Ataukah menerima cerita perpisahan
Semestinya ini ikhlas dijalani
Meski banyak tanya dalam diri
Seharusnya langkah tetap terjaga
Meski pengharapan bak tiada rimba
Membisu di sudut petang
Bilamana kusut pikiran ini terentang
Tentang gundah yang sekejap datang
Menguasai asa yang melayang terbang
Mungkin aku telah lancang
Mengambil sesuatu yang bukan jadi wewenang
Bahwa segala yang terjadi di dunia
Adalah atas perkenanNya
Dhuh Gusti,
Mugi paring weninge ati...
Kepada diriku berulangkali kukatakan
Satu-satunya hal yang dapat memberi kekuatan
Itu adalah pengharapan akan kasih Tuhan
Dengan pengharapan, hadir rasa berserah
Bukan kata : menyerah !
Dhuh Gusti,
Mugi paring weninge ati...
Jauhkan diriku dari segala ego diri dan hati
Keterbatasanku mengelola akal budi
Kepada Tangan Yang Tak Terlihat
Kuimani jalinan perjalanan hidup yang tersemat
Meski seolah masa depan kelam pekat
Tangan kasihNya dekat memeluk erat
# 23.03.2021
# written by Dewi Leyly
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H