Oculus di Satu DesemberÂ
Ping!
Menekur gambar yang terhamparÂ
Langit pagi ini memberi kabarÂ
Terlukis oculus samar-samarÂ
Mewarna langit biru memekarÂ
Lukisan oculus terekam tiga mataÂ
Berbagi cerita kepada semestaÂ
Dengan takjub hati berkataÂ
"Apakah itu nyata?"
Engkau tertawa penuh rimaÂ
"Bukankah langit kita sama?"
Dan aku terdiam cukup lamaÂ
Memberi jeda dengan komaÂ
Mengingat kembali pagiku kali iniÂ
Kumulai dengan berlariÂ
Derap kakiku berpacuÂ
Berkejaran dengan waktuÂ
Menyiapkan ini dan ituÂ
Selesaikan semua buru-buruÂ
Lakukan tugas yang terentangÂ
Jadwal satu persatu dicentangÂ
Hingga jejakku terhentiÂ
Di sudut yang iniÂ
Sejenak menarik nafasÂ
Getas rasa berpadu selarasÂ
Lihat jagat dari sisi yang lainÂ
Pandang buana dari cara yang berbedaÂ
Irama cinta masih mengalunÂ
Harmoni berpadu di tiap nadaÂ
Bukankah ada interlude dari tiap kisah yang terjalin?
Nikmatilah...Â
Sebelum hentakan reffrain menyentak hidupÂ
Dan menyeret dalam tepian codaÂ
Buka mata hati...Â
Dengar deret kata menguntai pastiÂ
Senyatanya ia terus berkisahÂ
Sejenak lepas pun tak pernahÂ
Lagu kehidupan masih diputar
Cukup sekali...
Dan berilah arti !!!
# 01.12.2020Â
# written by Dewi LeylyÂ
# Turut menyemarakkan ulang tahun Ari Budiyanti dan pak Rudy GunawanÂ
# Tetaplah menginspirasi melalui literasiÂ
# Oculus : mata (bahasa Latin)Â
# Interlude : bagian kosong pada lagu seperti layaknya intro, namun posisinya berada di tengah-tengah lagu.Â
# Reffrain (Reff) : Â bagian yang berisi pesan utama/inti dari cerita yang disajikan melalui lirik lagu. Reffrain/reff bermakna "pengulangan", jadi bagian ini dinyanyikan secara berulang-ulang.Â
# Coda : bagian akhir dari sebuah lagu yang biasanya berisi nada dan lirik sebagai penutup lagu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H