Mohon tunggu...
Dewi Leyly
Dewi Leyly Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ASN

Life is a journey of hopes.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Manusia-manusia 10 April (3)

16 April 2019   07:00 Diperbarui: 16 April 2019   07:20 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi : pixabay.com

Ah, rupanya beliau masih ingat dengan tumpukan serial komik yang pernah kusewa sebelumnya.
"Wah, jangan-jangan Papa ikutan nebeng membaca ? Waduh, curang nih, gak ikut urunan bayar sewanya...," batinku.

"Papa minta maaf sebelumnya, nggak sengaja membaca bukumu yang di bawah bantal..." beliau menghela nafas sesaat sebelum melanjutkan kata-katanya.
" Mau curhat sama Papa atau mau lanjut di buku saja. Tapi nanti Papa pinjam lagi bukunya, ya ?!?"

Dan begitulah adanya beliau. Kalau istilahnya sekarang : kepo, setengah memaksa. Namun selalu berhasil membuatku bersuara dengan lila dan legawa (rela hati).

Positifnya kepo beliau, mendorong beliau untuk terus belajar sampai akhir hayatnya. Tiga bulan sebelum meninggalkan kereta kehidupan ini, beliau berhasil meng-up grade kemampuan ber-HP-nya. Dari yang semula hanya bisa menerima telepon dan menelepon, bertambah lagi menjadi bisa membaca dan membalas/mengirim pesan SMS. Tidak sia-sia pelajaran les tambahan yang kuberikan. Hahaha...

Dan astaga naga... begitu bersemangatnya beliau mempraktekkan ilmu barunya itu, hari itu tanggal 19 Juli 2011, lebih dari 10 SMS kiriman beliau masuk ke HP-ku. Sungguh, itu adalah rekor perdana SMS terbanyak yang beliau kirimkan padaku.

Mulai dari SMS uji coba, bertuliskan " Test  1  2  3 "

SMS Lucu seperti :
" Sekuat apapun seorang cewek
Setegar apapun seorang cowok
Suatu saat pasti akan meneteskan air mata hanya karena satu masalah,
Yaitu apabila... Keculeq matane !!! (Tercolok matanya)
Hadeuh... waktu menunjukkan pukul 23.15 WIB malam itu dan beliau masih menekuni ilmu barunya... hahaha...

Dan sejak saat itu, HP tak pernah sepi dari SMS-SMS beliau. Adaaa... saja yang dikirimkannya untukku. Dan itu menjadi salah satu kenangan indah yang ditinggalkan beliau untukku sebelum meninggalkan kereta kehidupan ini.
Kenangan indah dari the best daddy in the world. Seperti salah satu SMS beliau yang lain :
"Tuhan adalah gembala yang baik
Dan kita adalah domba-dombaNya
Yang selalu digendong dengan penuh kasih sayang
Mungkin saja Tuhan pun bernyanyi demikian :
Tak gendong ke mana mana...
Tak gendong sampai ke surga...
Enak toh... Damai toh... Happy toh...!"

My 1st man of April 10th sudah mendahuluiku turun dari kereta kehidupan ini.
C u in heaven, Dad...!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun