Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillaahirrahmaanirrahiim

Semangat Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bahasa Bisa Pudar, Lalu Apa yang Harus Dilakukan?

23 Maret 2021   20:57 Diperbarui: 23 Maret 2021   21:14 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuasailah bahasa mu sendiri, sebelum menguasai bahasa orang lain dan lestarikan bahasamu (Cahya)

Bahasa yang sering kita dengar sebagai bahasa ibu, itu merupakan bahasa setempat yang dikuasai dan di gunakan manusia untuk berkomunikasi pertama kali. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, bahasa ibu ialah bahasa pertama yang di kuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama angota masyarakat, seperti keluarga dan masyarakat di lingkungannya.

Akankah bahasa ibu bisa pudar?

Bisa... karena apa? Karena sedikitnya orang yang menggunakan. Bahkan meninggalkan hingga tak sempat mengajarkan kepada anak-anaknya .

Apakah hanya bahasa ibu yang pudar? Tidak.. bahkan bahasa-bahasa setelahnya pun dapat juga pudar, tergerus oleh perkembangan zaman. Bahasa setelah bahasa ibu bisa di katakan sebagai bahasa kedua, dimana bahasa ini di dapatkan di luar, maksud di luar adalah seperti bahasa yang baru kita kenal, layaknya anak yang baru masuk TK akan mendapatkan bahasa-bahasa yang baru ia dapatkan dari gurunya.

Pada tanggal 21 Februari di peringati sebagai hari bahasa ibu internasional. Pada tanggal tersebut dengan tidak sengaja kita telah menjadi bagian yang mempromosikan perdamaian multibahasa di seluruh dunia untuk melindungi semua bahasa ibu.

Negara kita memiliki berbagai macam bahasa, di antaranya ialah bahasa jawa, bahasa sunda,  bahasa Madura, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, sedikit banyaknya bahasa-bahasa tersebut melebur tak seperti semula. Tercampur akan perkembangan zaman yang terkadang sulit untuk disaring.

Saya sendiri menyadari, bahwa begitu pesatnya perkembangan bahasa di dunia ini. Kita sebagai warga Negara Indonesia jangan sampai mencampur aduk bahasa-bahasa di Negara kita ini. lalu, kapan waktu yang tepat mengenalkan bahasa ini, terutama bahasa ibu.

Di lansir pada laman halosehat.com, mengenalkan bahasa kedua dapat dilakukan sejak dini. Hal ini akan menjadi kesempatan anak untuk mempelajari bahasa lebih lama. Karena anak-anak di usia yang terbilang masih sangat kecil akan mudah menerima segala pembelajaran, daripada anak yang belajar pada usia yang hampir besar.

Usia yang paling tepat adalah kisaran umur 3 tahun, dimana pada usia tersebut anak sudah mulai belajar bahasa. Para ahli berpendapat bahwa anak dapat belajar bahasa dengan mudah hingga umur 8 tahun, pada umur 8 tahun otak anak masih terbilang fleksibel dan plastisis. Maksudnya ialah masih dapat di arahkan jika di tengah-tengah pengajaran bahasa terdapat sedikit permasalahan.

Adapun cara agar anak semakin tertarik dalam belajar bahasa kedua

Yang pertama ajarkan anak dengan menggunakan berbagai media, seperti gambar. Anak akan lebih tertarik dengan itu, karena usia anak-anak pasti menyukai gambar-gambar, apalagi gambarnya berwarna-warni.

Yang kedua dengan bermusik dan irama, alunan musik yang indah berpadu dengan suara yang merdu akan menjadi daya tarik sendiri untuk anak, terutama lirik lagu yang dibawakan mudah di ingat anak-anak.

Yang ketiga dengan menggunakan gerakan tubuh, seperti pengertian bahasa, yang mana bahasa dapat di hasilkan oleh simbol atau gerakan-gerakan tubuh.

Yang keempat dengan belajar menyentuh, yang kelima merasakan, dan masih banyak lagi cara agar anak semakin bersemangat dalam belajar bahasa. Intinya dalam sebuah pengajaran perlu adanya kesabaran, ketelatenan, dan keikhlasan.

Dari beberapa cara di atas, terdapat beberapa manfaat dalam mengembangkan bahasa kepada anak. Selain menjadi bekal anak di masa depan, penguasaan bahasa ini memberikan dampak yang baik bagi anak, bukan hanya anak. Akan tetapi orang dewasa pun juga perlu dalam penguasaan bahasa kedua.

Manfaat penguasaan bahasa ialah sebagai berikut:

1.) ketika seseorang itu tumbuh dewasa, bahasa sangat di perlukan dalam dunia kerja, yang di maksudkan ialah dapat memberikan peluang kerja;

2.) otak akan bekerja lebih keras;

3.) ingatan seseorang akan lebih tajam;

4.) meningkatkan seseorang untuk lebih semangat;

5.) akan mudah mempelajari bahasa-bahasa selanjutnya (bahasa lain); dan masih banyak lagi.

Terpenting dan paling penting, terkait bahasa ibu maupun bahasa kedua, keduanya sama-sama penting untuk di lestarikan, di jaga dan jangan sampai tergeser dengan perkembangan zaman yang semakin tak terkondisikan. Tanamkan kecintaan terhadap bahasa yang kita miliki saat ini. Intinya boleh mengikuti perkembangan zaman, tapi juga harus pandai dalam menyaringnya. 

Seperti pepatah mengatakan

 Nilai setitik rusak susu sebelanga. Hanya karena ada kesalah kecil, dapat menyebabkan semuanya salah.

Terimakasih telah membaca tulisan saya... semoga bermanfaat.

Salam dari saya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun