Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillaahirrahmaanirrahiim

Semangat Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sebuah Perasaan yang Muncul karena Neurotransmitter Bekerja

28 Februari 2021   21:29 Diperbarui: 28 Februari 2021   23:00 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam fikiran saya ketika menuliskan judul tersebut geli rasanya... hehehehe... sampai-sampai bawa perasaan segala. Sebenarnya banyak pertanyaan muncul ketika membuat judul tersebut. Padahal masih judul kaaan.... Tapi itulah bagaimana otak berfikir, merangsang kejadian dan diolah oleh bagian-bagian terpenting dalam otak kita.

Sistem saraf utama manusia adalah otak, sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa manusia di karuniai otak berfikir yang tentunya dalam hal kebaikan.

Next... kali ini saya akan menuliskan sebuah tulisan yang sangat penting untuk diketahui semua kalangan. Yaaaaap... benar sekali , sesuai judul yang saya tuliskan diatas. Pernahkah diantara kalian mendengar isitilah neurotransmitter? Mungkin dari beberapa pembaca tulisan saya ini pasti pernah mendengarnya. Jika belum... maka tepat sekali, siapapun Anda yang membaca ini... hari ini adalah hari keberuntungan yang memberikan manfaat... Aamiin....

Perlu diketahui bahwa neurotransmitter ialah sebuah senyawa kimia yang bertugas mengantarkan neuron ke neuron yang akan dituju. Adapun penjelasan yang ilmiah dalam buku Psikologi Kognitif oleh Robert. L. Solso yang menjelaskan mengenai neurotransmitter adalah informasi kimiawi yang dipertukarkan dari neuron satu ke neuron lain dalam bentuk senyawa kimia.

Di dalamneurotransmitterada beberapa jenis-jenisnya yang pertama yaitu Neurotransmitter Eksitasi (excitatory)

Neurotransmitter eksitasi bekerja sebagai penerima hasil tembakan impuls . Contoh dari Neurotransmitter Eksitasi adalah epinerphrin dan norepinephrine

Yang kedua ialah Neurotransmitter Ihibisi (inhibitory)

Neurotransmitter ihibisi adalah penghalang aktivitas neuron. Contoh dari neurotransmitter ini adalah dopamin dan asetilkolin.

Yang ketiga Neurotransmitter Modulator

Neurotransmitter Modulator juga bisa disebut dengan neuromodulator yang dapat mempengaruhi neuron dalam jumlah besar pada satu waktu. Tidak hanya itu bahwa neurotransmitter modulator juga dapat berkomunikasi dengan neurotransmitter lainnya.

Dari tiga jenis neurotransmitter di atas, ada beberapa diantaranya memiliki jenis lagi, dimana setiap neurotransmitter memiliki cabang lain seperti

1. Asetilkolin

2. Dopamin

3. Endorfin

4. Epinephrine

5. Serotonin

6. Oksitosin

Kemudian dari enam tersebut dapat kita ketahui masing-masing maknanya sebagai berikut

1.Asetilkolinmerupakan salah satu contoh bagian dari neurotransmitter eksitasi.

Adapun fungsi dari asetilkolin adalah yakni berperan dalam kontraksi otot, memberikan rangsangan dari aktivitas hormon, pemegang kendali detak jantung manusia, ikut andil dalam otak dan daya ingat.

Pentingnya asetilkolin akan berakibat fatal jika kadarnya menurun, yaitu dapat berakibat penyakit Alzheimer

Alzheimer adalah penyakit progresif yang dapat menghancurkan memori dan fungsi mental penting lainnya. Ada beberapa cara mencegah penyakit ini yaitu dengan tidak merokok, menjaga berat badan, mengonsumsi makanan yang bergizi, rajin berolahraga dan mengonsumsi vitamin atau suplemen yang baik untuk kesehatan otak.

2. Dopamin adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia pastinya, bagaimana tidak...jika neurotransmitter ini dapat menciptakan rasa senang, dopamin menjadi tokoh terpenting dalam hal daya ingat, perilaku, mempelajari sesuatu, hingga sebagai pengatur gerak tubuh dan juga bertugas dalam menggerakkan otot.

Adapun bahaya jika kekurangan dopamine yakni timbulnya penyakit berbahaya yang dinamakan penyakit Parkinson.

Penyakit Parkinson adalah suatu gangguan sistem saraf pusat yang memengaruhi gerakan anggota tubuh yang tidak terkontrol atau istilahnya bukan kemauan kita. Cara pencegahan penyakit ini adalah berolahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan antioksidan.

3. Endorfin adalah sebuah penghambat rasa sakit atau pereda rasa nyeri . Adapun cara-cara yang bisa di lakukan untuk menjaga kadar endorphin, yakni dengan melakukan aktivitas yang dapat membuat tertawa, latihan yang memerlukan oksigen, bersepeda dan jalan santai.

4. Epinephrine memengaruhi otak untuk segera membuat keputusan. Epinephrine memiliki fungsi sebagai neurotransmitter sekaligus hormon. Epinephrine dilepaskan tubuh saat dalam suasana stres dan ketakutan, sehingga memengaruhi detak jantung serta laju pernapasan.

5. Serotonim adalah pembawa pesan yang menangani depresi yang berfungsi mengatur suasana hati seseorang, mengatur pembekuan darah, nafsu makan, dan aktivitas tidur. Beberapa aktivitas yang dapat meningkatkan kekuatan neurotransmitter ini tetap stabil, yaitu dengan berjemur di bawah sinar matahari di waktu pagi, karena waktu tersebut cahaya matahari baik untuk kesehatan.

6. Oksitosin berfungsi dalam mengenali lingkungan sosial, menjalin ikatan batin, serta reproduksi seksual. Oksitosin juga telah dipromosikan dalam penanganan berbagai kondisi psikologis, seperti fobia sosial, dan autism, dll.

Dari beberapa penjelasan diatas tadi, bahwa neurotransmitter adalah bagain dari kehidupan kita, yang paling utama tentunya bagian dari otak, yang menciptakan beberapa suasana hati kita, mulai dari rasa takut, senang, sedih, cinta bahkan benci. Dalam hal ini kita mengetahui bahwa rasa syukur harus benar-benar tertanam dalam diri setiap manusia. Jika dibayangkan, bagaimana jika dalam diri kita hanya ada rasa sedih ataupun hal-hal lainnya yang tidak mengandung unsur bahagia/kesenangan....Naudzubillah kan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun