Mohon tunggu...
Dewi Laxmi
Dewi Laxmi Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Membaca, memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bacang atau Bakcang, Menu Praktis yang Mengenyangkan

27 Oktober 2023   18:30 Diperbarui: 27 Oktober 2023   18:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Awal cerita munculnya bacang atau bakcang terjadi pada masa kekuasaan Dinasti Zhou, Tiongkok pada zaman kuno sekitar 2500 tahun yang lalu.

Seorang penyair dan negarawan yang bernama Qu Yuan bunuh diri karena hasutan orang yang iri terhadapnya yang sangat peduli dengan nasib negaranya dan menentang segala bentuk korupsi.

Qu Yuan makin terpuruk ketika melihat negaranya jatuh ke tangan negara tetangganya. Rasa kecewanya membuat dirinya menjatuhkan diri ke sungai Miluo.

Rakyat yang merasa bersedih segera melemparkan makanan-makanan yang terbuat dari beras ketan ini ke dalam sungai dengan maksud agar Qu Yuan tak dimakan oleh ikan ganas yang ada di dalam sungai. Sejak itulah tradisi makan bacang atau bakcang dimulai.

Bacang atau bakcang ini sudah sangat populer di area perkulineran Indonesia. Bahkan makanan ini seperti sudah diadopsi menjadi makanan khas Indonesia.

Bagi saya pribadi kurang sreg kalau sedang mengunjungi Jakarta tidak menikmati makanan camilan yang satu ini. 

Karena di sinilah saya dengan mudah mendapatkan bacang atau bakcang yang dibungkus dengan daun bambu.

Mendatangi pusat kue subuh di Pasar Senen Jakarta Pusat, kita dengan mudah mendapati bacang ini. Dengan isian daging sapi, kacang dan jamur tentu saja bumbu semur sebagai pelengkapnya membuat kita nyaris lupa bahwa makanan ini adalah makanan hasil modifikasi dari kuliner Tiongkok ke Indonesia.

Namun, bukan hal sulit untuk membuat sendiri makanan yang bisa menjadi pengganjal perut di saat lapar melanda ini.

Berikut saya lampirkan resep dan cara membuat bacang atau bakcang.

Bacang/ Bakcang

Bahan :

1. Beras ketan 1 kg ( saya ganti dengan beras biasa)

2. Santan instan 200 ml + 100 ml air

3. Daun salam 5 lembar

4. Garam secukupnya

5. Daun bambu ukuran besar yang dikukus lebih dahulu atau beli yang sudah siap pakai yang dijual di TBK (Toko Bahan Kue).

6. Daging sapi cincang

7. Jamur shitake (sesuai selera)

8. Kacang tolo

9. Minyak 

10. Daun bambu 

11. Tali dari bambu

Bahan Bumbu : 

1. Bawang merah, haluskan

2. Bawang putih, haluskan

3. Merica bubuk

4. Penyedap

5. Garam

6. Gula

7. Kecap manis

8. Saus tiram

9. Minyak sayur

10. Bawang Bombay

11. Daun Bawang

12. Air

Cara Membuat :

1. Jika pakai beras ketan, rendam dulu beras selama dua jam atau lebih.

2. Aron beras dengan santan dan air kemudian beri garam dan daun salam. Diamkan.

3. Masak bahan isian tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Kemudian masukkan bawang bombay tumis hingga layu. Lalu masukan daging cincang, kacang tolo dan jamur shitake yang sebelumnya sudah direndam dengan air hangat. Tambahkan merica bubuk, penyedap, garam, gula dan saus tiram. Beri air dan diamkan hingga matang. Sebelum diangkat beri irisan daun bawang. Dinginkan.

4. Ambil satu sendok nasi aron dan letakkan di atas daun bambu. Isi dengan daging. Kemudian beri lagi satu sendok nasi sebagai penutup atasnya. Bentuk daun seperti limas dan ikat dengan tali. Setelah semua bahan selesai dibungkus, rebus bacang selama satu jam. Angkat dan tiriskan. Bacang siap dinikmati.

5. SELAMAT MENCOBA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun