Suasana di camping ground area yang ditempati Mas berada di puncak kawasan Hutan Jayagiri. Jadi lebih tinggi dari area kemping Teteh yang berada di Cikole. Lahannya luas dikelilingi pohon pinus dan di dekatnya ada sebuah rumah warga lokal. Penghuninya seorang ibu yang sudah lanjut usia tapi masih tampak kuat. Menurut info, ibu tersebut turut membantu dan menjaga area kemping di sana. Pengunjung bisa membeli kayu bakar dan beberapa keperluan kemping kepadanya, termasuk menumpang ke toilet juga he3 ...
Nah ... Mas ternyata melanjutkan trackingnya menuju ke kawah Gunung Tangkuban Perahu.Â
Teteh ternyata kepingin nostalgia berkunjung kembali ke kawasan Hutan Jayagiri plus menjelajah hingga ke kawah Gunung Tangkuban Perahu saat liburan akhir tahun lalu. Kali ini Teteh juga mempelajari flora dan fauna endemi di kawasan ini. Ada flora endemi, yaitu Puspa, Jamuju, Rengas, Mara, Ki Hiur, Saninten, Pandan Hutan, Rotan Bubuay, dan Walan. Ada fauna endemi, yaitu owa Jawa, lutung, babi hutan, macan tutul, tekukur, alap-alap, tupai, elang hitam, kipasan ekor merah, elang Jawa, cucak gunung, dan surili.
Berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu kita akan disuguhkan kawah-kawah yang membuat terpesona, takjub akan bukti kebesaran Allah Yang Maha Agung lagi Maha Mulia. Ada tiga kawah yang populer, yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas. Gunung yang masih berstatus aktif ini berada di ketinggian 2.084 mdpl membuat area sekitarnya bisa mencapai suhu rata-rata 17 derajat celsius pada siang hari dan malam hari turun hingga 2 derajat celcius. Hhhmmm ... Sungguh dingin ya he3 ...
Alam pegunungan atau hutan menarik bagi warga kota untuk melepas sejenak kepenatan dan mendapatkan kembali energi bahagianya. Selain itu, aku mencoba untuk mengajak anak-anak merenungkan atau tafakur alam. Mengapa alam diciptakan oleh Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa? Hikmah apa yang bisa kita dapatkan?
Salah satu hikmah yang terdapat di dalam Al-Qur'an tentang gunung adalah tentang kekokohan gunung yang semua itu pada akhirnya nanti akan lenyap, hancur, dan berhambur menjadi debu beterbangan. Namun, di sisi lain tentu saja kita dapat mengambil manfaat dari gunung-gunung tersebut sebagai pasak bumi, sehingga bumi tidak berguncang. Kebetulan saat berkunjung ke kawah Gunung Tangkuban Perahu baru saja mengalami erupsi bahkan sempat ditutup bagi wisatawan.