Naik... Naik... Ke puncak gunung. Tinggi... Tinggi... Sekali. Kiri, kanan, ku lihat saja... Banyak pohon cemara.
Siapa yang tak kenal lagu legendaris di atas? Aku sangat suka menyanyikan lagu tersebut, saat bersama Teteh menuju tempat berlibur di gunung dan di pantai. Jalan yang meliuk-liuk dengan pemandangan alam yang menghijau membuat hati riang gembira.Â
Kalau ditanya, "Pilih liburan di pantai atau di gunung Teh?" Biasanya Teteh akan langsung menjawab, "Pantai! Bisa main pasir dan berenang." Namun, dia akan melanjutkan dengan, "Liburan di gunung juga seru. Apalagi kalau sambil kemping he3 ..."
Teteh memang anak kinestetik dan visual. Senang sekali kegiatan di alam terbuka, out door activity adalah pilihan tepat bagi Teteh agar selalu semangat. Bahkan kalau sedang tidak kemana-mana, Teteh akan minta aku menemaninya sekedar jalan-jalan bersepeda keliling komplek, atau berenang di sport club dekat rumah.
Adakah K-Ners yang anaknya juga aktif seperti Teteh? Gak bisa diam dan banyak gerak. Sebelum bisa jalan di usia 9 bulan, Teteh malah sudah berani naik ke atas sofa dan memanjat teralis jendela. Waaahhhh ... Bikin jantungku dag-dig-dug. Alhamdulillah ... Aku tidak panik. Secara hati-hati aku pandu Teteh untuk bisa turun perlahan menapaki lagi satu persatu jeruji besi dan selamat mendarat di sofa.Â
Oke ... Kali ini aku bagikan beberapa destinasi liburan Teteh yang seru di pantai.
Liburan di Pantai Pulau Sumatra
Indonesia tanah air tercinta adalah negara kepulauan. Bagai zamrud khatulistiwa, begitulah julukannya yang telah mendunia. Garis pantai yang sangat panjang dengan beragam landscape yang unik.
Pantai di sisi Samudera Hindia tentu berbeda dengan pantai di sisi utara Jawa atau Sumatra. Begitu juga pantai di pulau-pulau kecil seperti Bali, Lombok, Belitung, Bangka, We, Kepulauan Seribu, Karimun Jawa, Bawean, Komodo, dan Kepulauan Maluku. Pantai di Sulawesi, Kalimantan, dan Papua juga memiliki karakteristik yang berbeda dan tentu saja sangat menarik untuk dieksplorasi.
Penjelajahan kali ini kita mulai dari Pulau We atau yang dikenal juga dengan Pulau Sabang di Provinsi Aceh. Pulau vulkanik kecil ini memiliki pantai yang indah dan masih alami. Pengunjung harus menyebrang dari Banda Aceh dengan perahu motor. Sebaiknya menginap di pulau ini agar bisa menjelajah dengan lebih leluasa.
Ada sebuah monumen yang kerap didatangi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, yaitu Titik Kilometer 0. Aku sudah menuliskannya di sini: Pulau We dan Kilometer 0
Selanjutnya mari kita menjejakkan kaki di Pulau Belitung dengan pulau-pulau kecil yang eksotik dan sangat menarik hati. Teteh sangat antusias menjelajah satu pulau ke pulau lainnya dengan perahu motor. Berenang di laut yang jernih dan bermain pasir putih yang lembut. Teteh bisa berjumpa bintang laut yang cantik di sebuah pulau ajaib, Pulau Pasir Gusong.
Ada mercusuar yang sudah berusia ratusan tahun di Pulau Lengkuas dan Teteh bisa menikmati sajian kuliner seafood yang nikmat di sana. Teteh juga mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi yang dijadikan latar film Laskar Pelangi. Batu-batu di Pulau Belitung unik dan memiliki nilai penting dalam ilmu geologi.Â
Aku telah menuliskan pengalaman berkunjung ke Pulau Belitung di sini: Batu Unik Raksasa di Pantai Tanjung Tinggi Belitung
Pantai Lagoi adalah destinasi menarik lainnya di Pulau Bintan. Ada sebuah kolam renang dengan air laut berukuran raksasa di sini. Kita bisa berlayar dengan perahu khusus mengelilingi hutan mangrove. Bila sedang beruntung, bisa berjumpa buaya muara sungai. Ternyata saat itu aku beruntung he3 ...
Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah bersepeda di sepanjang pantai. Sejuknya angin dan pemandangan indah ke arah Laut Cina Selatan membuatku betah berlama-lama di sini. Selain itu ada juga danau yang memiliki jalur khusus untuk lari dan bersepeda. Asyik juga mengelilingi danau ini di pagi atau sore hari.
Artikel lengkap tentang Pantai Lagoi ada di sini: Inilah 5 Spot Keren di Kawasan Lagoi Bintan
Tips Liburan di Pantai Ala Teteh
Bagi para pencinta pantai pastikan keamanan dan keselamatan saat berlibur dan menikmati suasana. Ada beberapa pantai yang memang tidak boleh digunakan untuk berenang. Pastikan taat kepada peraturan yang telah ditetapkan oleh pengelola. Jangan sampai liburan yang seharusnya menyenangkan berakhir tragis karena terjadi musibah.
Kita harus belajar juga tentang mitigasi atau tanggap bencana seperti tsunami atau gelombang besar dan badai ketika liburan di pantai. Pastikan keadaan cuaca dan tidak ada salahnya cek MBKG ya.
Oya ... Siapkan air putih yang cukup untuk minum. Jangan sampai dehidrasi. Minimal kebutuhan air sebanyak 1,5 liter per hari terpenuhi. Lebih baik jika makan buah-buahan yang banyak mengandung cairan seperti semangka, jeruk, melon, dan tentu saja kelapa muda dengan airnya yang manis segar. Biasanya ada banyak penjual buah kelapa muda di dekat pantai.
Gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Bila tidak kuat akan panas teriknya matahari, gunakan topi dan kaca mata hitam. Jaga juga kulit kita dari sengatan sinar matahari dengan pelembab khusus. Setelah selesai bermain pasir dan air laut, pastikan segera mandi dengan air tawar agar garam dan pasir tidak lagi menempel di tubuh kita.Â
Hal lain yang juga sangat penting adalah jangan merusak terumbu karang. Habitat penting untuk ikan berkembang biak dan hidup aman-nyaman. Teteh sudah diajari untuk tidak menginjak terumbu karang terutama coral lunak. Jika terumbu karang rusak, maka rumah ikan itu akan rusak. Nah ... Ikan-ikan itu akan tinggal di mana? Sedih kan kalau tidak punya rumah? Kita saja tahu kalau mengungsi itu tidak mudah. Selain itu mereka jadi tidak bisa berkembang biak. Habis dong nanti spesiesnya. Ikan-ikan lucunya tidak ada lagi ...Â
Jangan buang sampah sembarangan, walau pun itu hanya bungkus plastik dari permen yang tampaknya kecil dan sepele. Bahaya sekali bila hewan laut memakan plastik atau sampah lainnya. Kita juga tidak boleh memberi makan sembarangan kepada hewan liar. Mengapa? Mereka akan kehilangan daya berburu sebagai hewan liar. Bagaimana kalau tidak ada yang memberi makan lagi?Â
Cukup melihat dan memotret ya K-Ners. Tidak boleh membawa ikan atau apa pun dari pantai dan laut untuk dibawa pulang. Keseimbangan dan kelestarian alam patut kita jaga. Kita harus sayang kepada alam tempat kita hidup agar anak cucu tetap dapat menikmatinya di kemudian hari.
Bukankah telah banyak contoh kerusakan alam yang akibatnya akan ditanggung oleh kita. Seperti adanya banjir bandang, longsor, hewan laut mati, terumbu karang rusak, dan tumbuhan semakin langka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H