Rektor juga mengingatkan bahwa gelar akademik adalah sebuah bentuk tanggung jawab yang tinggi untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan, semangat terus belajar, dan berkontribusi kepada masyarakat, bangsa Indonesia, peradaban dunia, dan kemanusiaan.
Karakter itu penting bukan hanya bagi profesi scientist, melainkan bagi semua profesi. Kita harus menjadi 'agent of knowledge' sekaligus menjadi 'agent of morality endowed with character'.Â
Kembali kepada Ibrahim (28 tahun) yang menuliskan tesis dengan studi kasus kompor surya parabola yang merupakan hasil inovasi kreatifnya. Ia menamakan kompor tersebut 'Mag Fire'. Atas kepedulian Ibrahim kepada perubahan iklim dan pemanfaatan energi terbarukan terciptalah kompor yang menggunakan sumber energi matahari.Â
Mag Fire telah diuji coba dan digunakan oleh komunitas UMKM di Teras Hijau Project Bandung, Yayasan Wangsakerta Cirebon, dan Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Fakultas FEB. Mahasiswa yang mengikuti program summer camp dari University of Queensland Australia juga pernah mengikuti kegiatan demo pemanfaatan Mag Fire untuk memasak.Â
Aku sebagai ibu tentu saja merasa bangga dan terharu dengan pencapaian dari Kaka. Ia memiliki beberapa rintisan usaha seperti Backyard Poultry yang memiliki channel Youtube tentang 'Manajemen Peternakan Ayam Kampung Skala Rumah Tangga' dan The IR Store yang menjual produk ayam kampung olahan. Kaka punya hobi memasak dan disalurkan dengan membuat produk ayam ungkep dari ayam kampung umbaran.Â
Kaka membuat video pengalamannya menjalani perkuliahan pascasarjana S2 di SBM ITB dalam link berikut:
Mag Fire juga dipamerkan dalam ajang kreativitas mahasiswa ITB yang digelar di Bandung.Â
Ada kisah menarik dari Ibrahim saat foto di kampus. Ia pernah berfoto saat berusia 18 bulan di lokasi Plaza Widya Nusantara. Nah ... Saat jelang wisuda Kaka berfoto ulang di lokasi yang sama. Mas dan Teteh juga ada foto saat mereka masih kecil di kampus dan semoga nanti saat wisuda bisa ditayang ulang dengan pose yang sama. Aamiin ...