Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mudik Lebaran, THR, dan Frugal Living

19 April 2024   10:51 Diperbarui: 19 April 2024   13:37 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejenak berpose di Alun-alun Kejaksan Cirebon selepas shalat Id. Sumber gambar dokumen pribadi.

Di awali dengan mengucapkan 'Mohon maaf lahir dan batin' kepada teman-teman K-Ners ... Kali ini aku ingin berbagi pengalaman perjalanan mudik lebaran tahun ini yang berisi banyak pengalaman berharga. Ada yang bikin aku tersenyum, hingga tertawa riang. Namun, ada juga yang membuatku terharu dan menangis diam-diam.

Mudik Lebaran

Aku mendiskusikan jadwal mudik lebaran dengan suami dan 3 anakku. Maklumlah sebagai abdi negara tentu harus mengikuti jadwal cuti bersama yang telah ditetapkan. Begitu juga anak sulung yang sedang menyiapkan segala sesuatu terkait wisuda S2 di SBM ITB ada kegiatan mengambil toga dan sebagainya. Anak kedua lebih padat lagi jadwalnya untuk menulis tugas akhir dan bimbingan dengan dosennya di PWK ITB. Sedangkan anak bungsu punya agenda Ramadan di boarding school yang beraneka ragam.

Teteh, si bungsu ada kegiatan bersama Imam dari Palestina untuk shalat tarawih dan kajian Ramadan, berbagi ifthar bagi lingkungan di sekitar boarding school, santunan anak yatim, dan buka bersama orang tua. Aku turut bahagia dan terharu, selama Ramadan Teteh bisa lebih banyak tilawah Al-Qur'an lebih dari 1 juz per hari. Selain  itu, Teteh juga sedang mempersiapkan tasmi 5 juz sebelum akhir tahun akademik di kelas 10.

Baca artikel terkait: Maryam : Putriku Seorang Penghafal Al-Qur'an

Berkumpul bersama keluarga di hari idul fitri sangat membahagiakanku. Sumber gambar dokumen pribadi.
Berkumpul bersama keluarga di hari idul fitri sangat membahagiakanku. Sumber gambar dokumen pribadi.

Insyaallah ... Kaka, si sulung akan wisuda tanggal 27 April 2024 di Sabuga ITB dan dilanjutkan syukuran di MBA-SBM. Tentu saja aku sangat bersyukur atas pencapaian Kaka pada usianya yang ke 28 tahun telah menyelesaikan studi pascasarjana dengan hasil sangat memuaskan. Semoga ilmunya berkah dan manfaat dunia akhirat.

Baca artikel terkait: Inovasi Mahasiswa SBM ITB - Mag Fire Kompor Surya

Mas, si tengah sedang bersemangat menuntaskan tugas akhirnya dengan tema yang masih langka yaitu lansia di perkotaan. Selama satu semester, Mas harus mendalami literatur yang masih jarang di Indonesia. Penelitian terkait lansia biasanya dalam bidang kesehatan, sedangkan Mas sebagai mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITB harus terkait keilmuannya. Mas harus menambah waktu satu semester lagi untuk menyusun tugas akhir yang didasarkan pada penelitian lapangan di komunitas lansia Kota Bandung.

Aku beberapa kali diskusi bersama Mas, ternyata memang di Indonesia permasalahan lansia belum dilirik, belum diberikan porsi yang cukup, bahkan sepertinya masih diabaikan oleh pemerintah. Baik dari sisi kebijakan maupun anggaran. Mas mengatakan, "Indonesia jauh banget tertinggal dari negara Jepang atau beberapa negara di Eropa yang sudah begitu memperhatikan lansia." Aku berseloroh, "Waaahhh ... Ibu doakan semoga Mas bisa lanjut S2 ke Jepang ya, aamiin..."

Baca artikel terkait : Mau Kuliah di ITB? Ikuti Open Housenya

THR dan Frugal Living

Setelah mendapatkan jadwal yang pas. Kami memulai perjalan mudik lebaran pada tanggal 8 April 2024. Sengaja tidak memilih tanggal 6 dan 7 karena ada berita bahwa itu adalah puncak arus mudik. Alhamdulillah ... Perjalanan lancar, dari gate tol Halim sekitar 3 jam sudah sampai di gate tol Plumbon Cirebon. 

Oya ... Sedikit cerita tentang THR dari suami untuk bekal lebaran tahun 1445 Hijriyah. Aku sudah membiasakan diri tidak membeli baju baru khusus untuk lebaran. Alasannya sederhana saja ... Kami masih punya baju layak pakai untuk lebaran dan bisa dipadu padan dengan kreatif agar memiliki tampilan baru.

Kaka, Mas, dan Teteh sudah terbiasa dan tidak menjadi masalah ketika baju lebaran adalah baju yang sudah dipakai sebelumnya, baik di boarding school maupun sehari-hari ke kampus. Aku juga memakai baju yang sudah dipakai ke berbagai kegiatan. Alhamdulillah ... 

Jadi THR untuk apa dong? Aku senang bisa berbagi dengan sesama seperti menyiapkan ifthar di masjid dekat rumah, berbagi dengan kerabat, dan memperbanyak infaq shadaqah di bulan Ramadan. Bila masih ada sisa, biasanya ditabung atau dibelikan emas untuk investasi pendidikan.

Terkait frugal living atau hidup sederhana dan hemat sebisa mungkin aku terapkan di dalam keluarga. Misalnya saat Ramadan tidak ada makanan dan minuman khusus yang disiapkan. Porsi makan dan minum juga malah jadi berkurang, karena hanya dua kali sehari. Sedikit tambahan saja ada kurma untuk buka dan sahur. Begitu juga saat lebaran, karena kami berkunjung ke rumah Mamah, jadi ya sharing dengan adik-adik untuk menyiapkan makanan dan minuman di hari raya 1 Syawal setelah shalat Id. 

Momen idul fitri kami maknai sebagai kembali bersih dari segala atribut yang ingin dinilai manusia. Sejatinya puasa Ramadan untuk menjadikan kita hamba Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah sebagai orang yang bertaqwa. Bukan orang yang berlomba-lomba memamerkan atribut di hadapan sesama.

Baca artikel terkait : Nak, Lebaran Kali Ini Tidak Beli Baju Baru Alhamdulillah terpilih sebagai artikel utama / headline.

Teteh tetap bahagia dengan baju lebaran yang tidak baru. Sumber gambar dokumen pribadi.
Teteh tetap bahagia dengan baju lebaran yang tidak baru. Sumber gambar dokumen pribadi.

Satu lagi tentang pentingnya silaturahmi saat lebaran. Allah Yang Maha Baik lagi Maha Pemberi Karunia mendorong kita untuk menjaga dan mempererat silaturahmi, jangan sampai memutuskannya. Memang benar, silaturahmi tidak harus saat lebaran, bahkan seharusnya dibuatkan jadwal rutin pada waktu-waktu lain. 

Berkumpul bersama Mamah dan adik-adik sangat membahagiakanku. Kaka, Mas, dan Teteh bisa bertemu dengan para sepupu membuat mereka bahagia. Pekan ini insyaallah, aku dan suami ada kumpul kerabat di Wates Yogyakarta dan dilanjutkan di Solo. Pekan depan ada meet up dengan sahabat alumni DKD Pramuka Jabar, komunitas Mamah Gajah Ngeblog (MGN) dan sahabat kajian. Awal bulan Mei sudah ada dua agenda temu kerabat di Jakarta. Barakallah ... Semoga pertemuan dengan kerabat dan sahabat adalah kebajikan yang menjadi catatan amal dan diberkahi oleh Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Agung.

Keluarga kecilku yang sehari-hari juga terpisah jarak, berbeda kota, tentu sangat bahagia dapat berkumpul selama sepuluh hari di Jakarta dan Cirebon. Ada bonus yang bikin makin terasa aura mudik nih ... Saat arus balik ke Jakarta, lumayan 8 jam perjalanan karena lalu lintas sangat padat dan macet di berbagai titik. Alhamdulillah sehat dan selamat sampai rumah.

Sedih tapi harus tegar ... Saat Kaka dan Mas kembali ke Bandung dan Teteh kembali ke Bogor. 

Hikmah Lebaran

Aku mendapatkan hikmah lebaran kali ini adalah harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang limpahkan. Masyaallah ... Bila aku melihat kondisi saudara di Palestina atau di belahan bumi lainnya bahkan di negara Indonesia tercinta yang masih dalam kondisi perang, kekurangan pangan, tak ada pakaian layak, kerabatnya wafat, atau sakit dan musibah lainnya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana berikan kesabaran dan angkatlah penderitaan saudara kami.

Sebagaimana Allah telah berfirman, "Mohon pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya (shalat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka kembali." (QS. Al-Baqarah: 45-46).

"Engkau (Nabi Muhammad) tidak berada dalam suatu urusan, tidak membaca suatu ayat Al-Qur'an, dan tidak pula mengerjakan suatu pekerjaan, kecuali Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak ada yang luput sedikit pun dari (pengetahuan) Tuhanmu, walaupun seberat zarah, baik di bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, kecuali semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)." (QS. Yunus : 61).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun