Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Diet Media Sosial, Ganti dengan Tilawah Al Quran

1 April 2024   10:45 Diperbarui: 1 April 2024   10:45 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tilawah Al-Qur'an di pagi hari sambil memperhatikan indahnya ciptaan Allah. Sumber gambar dokumen pribadi.

Kisahku bersama anak bungsu, Teteh pada suatu pagi nan cerah. "Bu ... Aku mau murojaah hafalan untuk tasmi 5 juz, bisa bantu simak?" anakku bungsu, Teteh mendekati meja kerja di perpustakaan keluarga. Aku sedang membuat materi untuk perkuliahan hari Kamis. 

Aku sejenak menghentikan tarian jemari di atas tuts keyboard laptop. Tentu saja aku berikan senyum ke arah Teteh dan mengangguk setuju. Kami duduk berhadapan di lantai yang beralaskan sajadah yang tadi digunakan untuk shalat subuh. 

Murojaah dimulai ayat demi ayat dilantunkan Teteh. Aku mencoba menyimak dengan tetap melihat mushaf Al-Qur'an. Aku belum bisa seperti Teteh yang telah ziyadah hafalan 30 juz Al-Qur'an saat kelas 8  SMP. Sekarang Teteh terus berusaha untuk menjaga dan memperkuat hafalannya dengan murojaah dan murojaah. Semoga Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemberi Karunia senantiasa menguatkan Teteh.

Apa yang paling berat ditinggalkan saat kita ingin tilawah Al-Qur'an? Atau saat kita ingin memulai menghafal ayat baru? Atau pada waktu ingin tadabur Al-Qur'an dengan membaca terjemah, tafsir, dan merenungkan apa hikmahnya? Yup! Benar sekali. Kita sekarang hidup di dunia digital yang rasanya tak bisa lepas dari gadget dan media sosial.

Mari renungkan sejenak. Berapa jam kita berdampingan dan scrolling HP? Mulai dari whatapps, telegram, line,  instagram, tik tok, facebook, twitter, e-mail, dan berita online terus menggerus waktu kita sehari-hari. Berapa jam kita bercengkrama dengan Al-Qur'an? Tentu selain segala pekerjaan untuk mengais rezeki. Eits ... Tapi bedakan ya bila media sosialnya digunakan sebagai alat untuk menjemput rezeki seperti berjualan atau mengajar menggunakan media digital. Maksudku adalah waktu yang hilang percuma dengan tidak bijak menggunakan  media sosial tersebut.

Ijinkan aku berbagi tentang menetapkan target seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam. Ada dua amalan jika itu dilakukan akan membuat iri semua makhluk di bumi ini. Karena kebaikan, sifat iri akhirnya diperbolehkan, terutama pada dua perkara yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad, yaitu pertama seseorang yang diberikan kepadanya Al-Qur'an, lalu dia membacanya siang dan malam; kedua seseorang diberik harta oleh Allah, kemudian dia infakkan di jalan kebenaran. Dengan catatan harta yang diperolehnya berasal dari pekerjaan halal, bukan korupsi atau riba. 

Baca artikel terkait: Masalah Moral Hazard dan Kegagalan Demokrasi

Inilah dua kompetisi mulia di sisi Allah Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah. Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi ketika sudah tahu Al-Qur'an tetapi tidak meyakini dan membacanya. Allah Illahi Rabbi memberikan kenikmatan bagi yang memahami dan mengamalkannya. 

Sebuah rezeki paling besar di sisi-Nya karena dengannya ada keberkahan hidup. Orang lain, baik keluarga maupun lingkungan, pun mendapatkan berkah lantaran bacaan Al-Qur'an ini.

Keuntungan saat kita mendekat pada Al-Qur'an adalah dia akan mendekapmu. Beruntunglah orang yang berada dalam dekpan Al-Qur'an, selain diberi jalan kebaikan, petunjuk, dan solusi, ternyata Al-Qur'an dapat menjaga kita dari ambisi dan hawa nafsu. 

Jadikan Al-Qur'an sebagai pembuka tabir rahasia alam serta pembuka pundi-pundi rezeki dan keberkahan dunia. Jadikan sebagai jalan untuk meminta pertolongan kepada Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana dan sungguh mudah bagi-Nya menaklukkan dunia dan segala isinya.

Mintalah, niscaya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang akan memberimu.

Baca artikel terkait: Belajar Tiada Henti untuk Al-Qur'an dan Salat Khusyu

Allah berfirman, "Bacalah apa yang mudah (bagi kalian) dari Al-Qur'an dan dirikan salat, tunaikan zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik." (QS. Al-Muzzammil 73: 20).

Hidup di dunia ini hanyalah sekali saja. Jangan nekat tanpa tuntunan dan arah yang jelas dari petunjuk yang telah Allah berikan. Tilawah Al-Qur'an setiap hari sangat membahagiakan. Lebih berbahagia lagi jika kita bisa memahami, men-tadabburi, menghafal, dan mengamalkannya. 

Sungguh Al-Qur'an akan menjadi mahkota dari seorang anak kepada orang tuanya. Ia adalah satu-satunya penolong bagi diri sendiri, keluarga, dan penduduk bumi ini seluruhnya, yang sinarnya mengalahkan sinar matahari dunia, masyaallah ...

Tadabbur ayat-ayat Al-Qur'an dengan melakukan Qur'an Journaling. Sumber gambar dokumen pribadi.
Tadabbur ayat-ayat Al-Qur'an dengan melakukan Qur'an Journaling. Sumber gambar dokumen pribadi.

Hari ini, alhamdulillah aku telah menyelesaikan tilawah 30 juz dan menutupnya dengan doa. "Ya Allah, karuniakanlah rahmat kepadaku dengan Al-Qur'an, dan jadikanlah Al-Qur'an sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku terhadap apa yang telah aku lupakan dari Al-Qur'an. Ajarilah aku apa-apa yang belum aku ketahui dari Al-Qur'an. Anugerahilah aku kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang malam dan siang. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai hujah bagiku (yang dapat menyelamatkanku) wahai Tuhan seluruh alam. Ya Allah benahilah (pengetahuan dan pengamalan) agamaku, yang akan menjadi penjaga urusanku. Benahilah duniaku, tempat aku mencari penghidupan. Benahilah (kehidupan) akhiratku, tempat aku kembali. Jadikanlah hidupku sebagai tempat untuk melaksanakan segala kebajikan dan jadikanlah matiku sebagai pemutus segala keburukan."

Doa berikutnya adalah "Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku di akhir (usiaku). Jadikanlah sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya, dan jadikanlah hariku yang terbaik adalah hari di saat aku bertemu dengan-Mu (kelak). Ya Allah, aku memohon hidup yang nyaman, mati yang tenang, dan tempat kembali (skhirat) yang tidak menghinakan dan (tidak) memalukan. Ya Tuhan kami, anugerahilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa api neraka. Semoga Allah mencurahkan shalawat serta salam yang berlimpah ruah atas nabi kita Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya yang terpilih."

"Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangakai pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.: (QS. Al-Baqarah 2: 261).

Insan Qur'ani mendamba kesuksesan dengan mencari kesuksesan di hadapan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Pengampun.  "Perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertaqw." (QS. Thaha 20: 132).

Membaca terjemahan dan tafsir Al-Qur'an untuk mendapatkan hikmah dan dapat mengamalkannya. Sumber gambar dokumen pribadi.
Membaca terjemahan dan tafsir Al-Qur'an untuk mendapatkan hikmah dan dapat mengamalkannya. Sumber gambar dokumen pribadi.

Kita kembali kepada tekad ingin diet media sosial, terutama di dalam bulan Ramadan penuh berkah ini. Yuk! Teman-teman  K-Ners yang baik ... Giatkan tilawah Al-Qur'an. Bisa dilakukan sambil menunggu waktu berbuka puasa. 

Seru juga bila ada teman tilawah selepas shalat subuh supaya gak ngantuk. Atau bisa dilakukan saat dini hari sebelum sahur dan sambil salat tahajud. Bila ada yang menuju tempat kerja naik KRL atau Transjakarta dan dapat duduk, bisa juga loh digunakan  untuk tilawah dari gadget. Insyaallah ... Kegitan tilawah Al-Qur'an lebih baik tentunya dibandingkan membaca media sosial. 

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberik petunjuk kepada jalan yang lebih lurus." (QS. Al-Isra 17: 9). "Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad 47: 24).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun