Allah berfirman di dalam Al-Qur'an : "Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk). Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurukan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnay pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. An-Nur 24: 41-45).
Kaka dan Mas sangat senang ketika bisa berlibur di Yogyakarta. Mereka mengunjungi kaki Gunung Merapi dan belajar tentang letusan gunung serta berbagai material yang dikandung oleh bumi yang dimuntahkan saat erupsi. Betapa kokohnya gunung yang diciptakan Allah sebagai pasak bumi. Di lain kesempatan, kami berlibur dan menikmati sensasi menyusuri Kali Oya dan Gua Pindul. Sungguh benar apa yang difirmankan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Terpuji tentang air, sungai, tumbuhan, dan hewan.Â
Tak lupa beberapa ayat Al-Qur'an sering aku sampaikan kepada Kaka, Mas, dan Teteh. Seperti di dalam surat An-Nahl ayat 68-69 yang berbunyi: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."
Tampak dalam foto, Teteh sedang berkunjung ke sebuah taman bunga Marigold di kaki Gunung Lawu. Di sana Teteh yang hobi fotografi dapat memotret bunga-bunga yang cantik, kupu-kupu, dan lebah. Nah ... Ayat-ayat kauniah yang ditemui langsung di alam itu sejalan dengan ayat-ayat yang ada di dalam Al-Qur'an.
Teteh juga suka sekali berkuda. Nah ... Lokasi berkuda yang menjadi favorit Teteh adalah di Hutan Pinus Tawangmangu atau di Kebun Teh Gunung Mas Bogor. Lucu sekali Teteh jika sedang menunggang kuda. Ia mengajak ngobrol kudanya he3 ... Kadang bertanya kepada penjaganya, siapa nama kuda ini? Berapa umurnya? Asalnya dari mana? Di mana kandangnya?Â
Fungsi lain dari wisata alam adalah: perkembangan intelegensi dan mengenal pribadi, mempertinggi imajinasi, menumbuhkan sifat ingin tahu dan jiwa petualang, pendidikan mental, mempertinggi keterampilan, menambah pengetahuan, dan menambah hal-hal baru dalam kehidupan.
Kami tidak melulu menginap di hotel saat melakukan wisata alam. Ada kalanya sengaja kemping. Agar merasakan dekat dengan alam. Teteh pernah aku ajak untuk menginap di tenda yang berada di kawasan Situ Patenggang Ciwidey dan Cikole Bandung. Mas pernah kemping di kaki Gunung Guntur Garut dan Kaka di kaki Gunung Ciremai. Oya ... Aku ingat waktu Kaka dan Mas kecil, pernah kemping di Hutan Pinus Palutungan dekat dengan Curug Putri. Seru sekali! Bapa sudah menggigil kedinginan di dalam tenda. Eeehhh ... Anak-anak malah asyik main di luar tenda hingga malam.
Rutinitas berlibur bersama keluarga yang dilakukan dengan wisata alam ini memberikan pengaruh yang baik pada rasa persaudaraan antara Kaka, Mas, dan Teteh. Saling tolong menolong dan membantu ketika dalam perjalanan. Keakraban mereka membuatku terharu dan bersyukur.