Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Pendidikan Terbaik untuk Anak

4 Februari 2024   18:36 Diperbarui: 4 Februari 2024   18:40 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teteh mengikuti camp/murokkaz Al-Qur'an selama satu bulan saat di pesantren SMP Qur'an Al-Ihsan. Sumber gambar dokumen pribadi.

Malam ini ... Pada hari Minggu, 4 Februari 2024 akan berlangsung Debat Capres kelima. Pemilihan Umum (Pemilu) diselenggarakan pada hari Rabu, 14 Februari 2024, artinya tinggal 10 hari lagi. Gempita Pemilu sudah terasa semakin kencang sejak dimulainya kampanye terbuka. Nah ... Apa yang menarik dari tema debat kali ini?

Aku sangat tertarik dengan tema pendidikan. Tentu saja hal ini tidak aneh ... Aku seorang dosen yang mengajar di Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon. Anakku tiga orang, si sulung Kaka baru saja menyelesaikan studi pascasarjana di SBM ITB, si tengah Mas sedang menuntaskan tugas akhir di ITB program studi PWK. Sedangkan si bungsu Teteh masih bersemangat untuk menjalani pendidikan di boarding school SMA Qur'an Asy Syahid.

Pentingnya Pendidikan Terbaik

Sejatinya pendidikan adalah satu pintu untuk meningkatkan harkat dan martabat seorang manusia. Sebagai orang tua, aku bertekad memberikan anak-anak kebebasan untuk menjelajahi kehidupan dengan sungguh-sungguh. Penjelajah tentu perlu bekal bukan? Perbekalan terbaik itu penting untuk disiapkan. Tugasku adalah membekali mereka dengan nilai-nilai terutama agama yang kuat, etika dan moral yang tinggi, memberikan peta dan kompas berupa teladan akhlakul karimah -akhlak mulia, kejujuran, integritas, amanah, semangat belajar, dan kerja keras. 

Tentu sebagai orang tua, aku juga senantiasa berusaha terus melangitkan doa-doa terbaik sebagai pengiring perjalanan mereka.

Pendidikan tidak lagi bisa diseragamkan -sama rata saja. Para perancang kurikulum hendaknya mampu menyusun -secara khusus, sehingga melahirkan proyek pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan karakteristik dan potensi keunikan tiap anak. Kurikulum juga bisa digunakan oleh kelompok untuk proyek bersama. Hal ini akan membantu orang tua atau pendidik dan anak agar dapat bersama-sama belajar. Ya ... Belajar pada proses untuk mengembangkan potensi dan interaksinya dengan alam dan kehidupan di dunia nyata yang sangat dinamis dan menjadi perhatian.

Kurikulum yang unik akan membantu orang tua atau pendidik dan anak mengembangkan keterampilan yang relevan dengan potensi keunikan anak, alam, masyarakatnya masing-masing. Hal ini juga berkaitan dengan fitrah belajar seperti keterampilan inovasi, kreativitas, berpikir kritis, pemecahan masalah, dan sebagainya.

Teteh mengikuti camp/murokkaz Al-Qur'an selama satu bulan saat di pesantren SMP Qur'an Al-Ihsan. Sumber gambar dokumen pribadi.
Teteh mengikuti camp/murokkaz Al-Qur'an selama satu bulan saat di pesantren SMP Qur'an Al-Ihsan. Sumber gambar dokumen pribadi.

Pendidikan dan Peran Orang Tua

Prinsipku dalam mendidik anak adalah proses jauh lebih penting dijalankan dengan sebaik-baiknya. Potensi bakat dan minat anak harus berkembang dengan optimal. Kita tahu persis bahwa kecerdasan anak tidak sama rata. Masing-masing anak adalah unik. Begitu juga dengan Kaka, Mas, dan Teteh.

Anakku bukan robot. Manusia unik, spesifik, menarik, dan berkapasitas penuh sebagai khalifah fil ard. Anak tidak sepatutnya dinilai keberhasilannya hanya semata dari ukuran eksternal seperti ujian sekolah atau ujian nasional.

Kadang orang tua melupakan dan menghilangkan makna penting terkait anak yang penuh rasa ingin tahu, suka menjelajah, sesekali jatuh -lalu bangun lagi, melompat bahkan terjun di dalam kolam berair jernih. Anak akan berenang dengan penuh semangat hingga tiba di seberang.

Yuk! Berikan kesempatan kepada anak akan pentingnya mendapatkan hikmah ujian sebagai proses dan langkah baik menuju tahapan kehidupan berikutnya yang lebih baik. Ujian bukanlah tekanan. Masa kanak-kanak terlalu berharga bila disia-siakan dengan tekanan-tekanan serupa aliran listrik. tombol mekanik, dan gabungan beragam instruksi -manual book- artifisial berupa persaingan tak terkendali. Juga jam belajar berisi text book yang panjang, rapor atau kertas ijazah yang membungkus seluruh kemanusiaannya dalam angka-angka.

Bisa jadi pemikiranku ini tak begitu sejalan dengan pandangan umum. Aku membayangkan dan terus ingin mendiskusikannya. Kemudian aku berkolaborasi, berupaya bersama mencapai gagasan besar ini bersama para pendidik, guru, kepala sekolah, dan penyelenggara pendidikan di tempat Kaka, Mas, dan Teteh belajar.

Baca: Pentingnya Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah

Sekolah yang melihat anak-anak sebagai benih yang perlu dirawat -guru adalah juru kebun yang membantu mengeluarkan potensi di dalam diri anak. Penyelenggara adalah lahan subur yang memberikan tanah terbaiknya agar dapat dipastikan keberlangsungan tumbuh kembang benih-benih unggul tersebut. Anak-anak akan berkembang menjadi manusia versi terbaiknya masing-masing. Anak bukan lempung yang bisa dibentuk semena-mena oleh guru dan orang tua sebagai pembuat tembikar yang memutuskan bentuk apa yang harus dihasilkan dari lempung tersebut.

Cita-Cita Anakku Kuliah di ITB

Kaka, Mas, dan Teteh memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Alhamdulillah ... Kaka dan Mas diberikan karunia oleh Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemurah bisa menempuh pendidikan di ITB. Teteh yang ingin kuliah di program studi Teknik Lingkungan, semoga kelak juga diberikan jalan terbaik oleh Allah, aamiin ...

Ijin berbagi saat menemani Kaka, Mas, dan Teteh sejak bayi yang sudah survey -bermain di kampus ITB. He3 ... Ini bisa terjadi karena aku dan suami alumni kampus di Jalan Ganesha 10 Bandung itu. Gerbang dengan konsep terbuka dan trotoar lebar yang nyaman untuk pejalan kaki seolah menyambut dengan ramah. Welcome ... Selamat datang putra-putri terbaik bangsa. Nah ... Anakku senang sekali ketika bisa kukurilingan di kampus dari gedung ke gedung menelusuri lorong-lorong dengan kolom-kolom berbalut batu kali yang kokoh. 

Sejuknya udara kota berjulukan Paris van Java plus pohon-pohon besar di dalam kampus sangat nyaman untuk kami berjalan-jalan. Bunga berwarna jingga dan jambon menambah unik suasana. Terdapat ruang terbuka bernama Plaza Widya Nusantara (Plawid) di tengah kawasan yang diapit oleh empat gedung kembar dan di tengahnya ada air mancur Kolam Indonesia Tenggelam. 

Suasana di Plaza Widya Nusantara di kampus ITB. Sumber gambar dokumen pribadi.
Suasana di Plaza Widya Nusantara di kampus ITB. Sumber gambar dokumen pribadi.

Kita bisa menemukan monumen yang berisi tulisan: 

"Tempat ini diberi nama Plaza Widya Nusantara supaya kampus ini menjadi tempat anak bangsa menimba ilmu, belajar tentang sains, seni dan teknologi; supaya kampus ini menjadi tempat bertanya, dan harus ada jawabnya; supaya kehidupan di kampus ini membentuk watak dan kepribadian; supaya lulusannya bukan saja menjadi pelopor pembangunan, tetapi juga pelopor persatuan dan kesatuan bangsa."

 Bangunan ikonik di kampus berlambang gajah -Ganesha adalah aula kembar. Kita mengenalnya dengan sebutan Aula Barat dan Aula Timur. Atap bersusun dan kayu-kayu jati sebagai material utama menjadi ciri khas bangunan yang didesain pada tahun 1918. Jelas sekali citra lokal yang monumental, walau arsiteknya adalah orang Belanda bernama Henry Maclaine. ITB kemudian resmi menjadi perguruan tinggi tersendiri pada tahun 1920. Usia kampus sudah 104 pada tahun 2024 ini, barakallah ... Selamat ya kampus kami tercinta.

Mas hadir saat ITB mengadakan kegiatan Open House untuk memperkenalkan berbagai fakultas dan program studi yang ada. Mas lolos SBMPTN untuk SAPPK dan mengikuti Tahap Persiapan Bersama (TPB) selama 2 semester. Selanjutnya ada semacam matrikulasi dan pemilihan program studi. Mas mendapat program studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Sedangkan Kaka saat akan apply untuk kuliah di program Magister Business Administration (MBA) di SBM ITB berusaha untuk mempelajari lewat website resmi. Kemudian mengirimkan semua persyaratannya. Alhamdulillah lolos dan diterima pada program Entrepreneurship.

Banyak teman-teman yang minta info berapa Uang Kuliah Tunggal (UKT) di ITB. Saat ini Mas membayar UKT S1 reguler sebesar 12,5 juta rupiah per semester. Kaka membayar UKT S2 SBM sebesar 25 juta rupiah per semester. K-Ners tentu ada yang mengikuti kabar terbaru terkait mahasiswa ITB yang kesulitan untuk membayar UKT pada semester genap 2023/2024. 

Aku turut prihatin dan miris ketika salah satu solusi yang ditawarkan oleh Rektorat ITB adalah pinjaman online melalui Danacita untuk membayar UKT bagi mahasiswa yang kesulitan tersebut. Bila mengambil skema pembayaran melalui Danacita maka mahasiswa harus membayar sekitar 1,3 juta per bulan. Peminjam menanggung biaya bulanan platform sebesar 1,75 persen dan biaya persetujuan mencapai 3 persen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun