Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kualifikasi Profesional yang Dibutuhkan oleh Seorang Pengusaha

25 Januari 2024   12:56 Diperbarui: 29 Juli 2024   19:30 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa MB UCIC Cirebon belajar mata kuliah Entrepreneurship dan penerapannya. Sumber gambar dokumen pribadi.

Anak muda sekarang sangat tertarik menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha atau wirausaha. Tentu tidak bisa asal-asalan ya ... Tidak menggantungkan pada privilege jabatan orang tua, atau modal besar dari perusahaan milik kerabat, bahkan kedekatan dengan pejabat tertentu. Mari kita membahas jalan seorang pengusaha yang original -murni dari kecil hingga terus berkembang menjadi besar.

Menteri Sandiaga Uno pernah mengatakan, "Suatu negara dengan kekayaan sumber daya alamnya, bila tidak mampu dimanfaatkan untuk mendorong menjadi alat pertumbuhan ekonomi, maka akan berubah menjadi kutukan sumber daya alam (the resource curse)." Negara-negara maju bukan karena mengandalkan sumber daya alamnya, melainkan pada faktor entrepreneurship yang dicirikan pada karakter penduduknya yang semangat, kerja keras, kreativitas, dan pantang menyerah.

Kaprodi Manajemen Bisnis Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon Amroni memberikan materi pada kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat untuk meningkatkan daya saing UMKM di Kota Cirebon. Dosen MB UCIC Muthia dan Sitta mendampingi mahasiswa yang terjun langsung ke masyarakat untuk melakukan praktikum penerapan digital marketing atau e-commerce dan pemanfaatan media sosial.

Kegiatan tersebut dilaksanakan agar mahasiswa dapat menjadi telenta entrepreneur di masa yang akan datang.

Orientasi Pembangunan Talenta Entrepreneur

Indonesia perlu mereorientasi pembangunannya ke arah itu. Kita butuh perubahan paradigma.

Negara kita tercinta ini, NKRI memiliki tantangan untuk membangkitkan minat kaum muda menjadi entrepreneur. Mengapa minat menjadi pengusaha masih relatif rendah? Salah satu sebabnya karena sistem pendidikan yang kurang mendukung iklim usaha. Sangat disayangkan bukan? Generasi muda yang terjun ke dunia entrepreneur rupanya masih mengidap sindrom mental ingin cepat kaya dan rendah inovasi.

Jika negara ingin maju maka negara butuh entrepreneur bukan calo atau makelar.

Entrepreneur adalah yang mampu menciptakan nilai tambah (add value) di pasar melalui pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda sehingga dapat bersaing. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, untuk mendapatkan keuntungan eksponensial.

Nah ... Jadi apa bedanya dengan calo atau makelar? Pengusaha yang memiliki mental calo atau makelar hanya berkepentingan menjual semua sumber daya alam, tanpa memikirkan sejauh mana memiliki dampak kelanjutan -yang penting untung dan bisa balik modal cepat. Sudah jelas dan nyata bahwa mental calo atau makelar ini merusak ekonomi. Cukup! Indonesia telah cukup melahirkan pengusaha bermental calo yang giat menjual kekayaan sumber daya alam ke negara-negara lain di dunia dalam bentuk raw material. Tentu saja jangan juga kita menggunakan tenaga kerja asing, tanpa mengoptimalkan tenaga kerja dalam negeri. Tingkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan ketangguhannya agar dapat menjadi SDM yang bertalenta dan berdaya saing global.

Negara harus lebih banyak lagi menciptakan, mendorong, sekaligus juga memfasilitasi para pelaku usaha yang memiliki tanggung jawab untuk menjual sekaligus juga mengolahnya. Sehingga memiliki nilai tambah bagi peningkatan kekayaan negara pada satu sisi dan kesejahteraan sosial masyarakat di lingkungannya.

Kualifikasi Profesional Pengusaha

Ada 5 (lima) bidang utama yang harus dikuasai oleh seorang pengusaha, yaitu: finansial, komersial, sumber daya manusia, proses operasi usaha, dan pemanfaatan teknologi.

Kita uraikan satu persatu di bawah ini:

Financial atau penguasaan terkait pengelolaan keuangan perusahaan secara komprehensif sehingga efektif, efisien, dan berkelanjutan. Ada pun wawasan/pengetahuan yang diperlukan adalah mengenai: isu-isu strategis terkait pengelolaan perusahaan, analisis lingkungan bisnis terkait pengelolaan keuangan perusahaan, pengelolaan modal kerja, analisis investasi, investasi dan pendanaan, teori, referensi, metode, dan instrumen/tools teknis yang relevan di bidang pengelolaan keuangan perusahaan, dan identifikasi juga mitigasi risiko terkait pengelolaan keuangan perusahaan.

Commercial atau penguasaan terkait strategi komersial perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan mempercepat pertumbuhan bisnis. Ada pun wawasan/pengetahuan yang diperlukan adalah mengenai: isu-isu strategis terkait komersial, analisis lingkungan bisnis terkait komersial, pemasaran dan penjualan serta layanan pelanggan, pengembangan bisnis. teori, referensi, metode, dan instrument/tools teknis yang relevan dengan bidang komersial, serta identifikasi dan mitigasi risiko terkait komersial.

People atau penguasaan terkait manajemen talenta perusahaan secara komprehensif sehingga memiliki SDM yang produktif, inovatif, dan loyal (engaged). Ada pun wawasan/pengetahuan yang diperlukan adalah mengenai: isu-isu terkait manajemen talenta, analisis lingkungan bisnis terkait manajemen talenta, pengembangan organisasi, budaya kerja dan manajemen perubahan, manajemen talenta yang meliputi perencanaan talenta, akuisisi talenta, pengembangan talenta, mobilisasi talenta, dan retensi talenta, hubungan industrial, pengetahuan dan/atau wawasan tentang teori, referensi, metode, dan instrument/tools teknis yang relevan di bidang manajemen talenta, identifikasi dan mitigasi risiko terkait manajemen talenta.

Operation atau penguasaan proses operasi dan/atau produksi untuk menghasilkan output yang berkualitas, efektif, dan efisien serta memenuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di lingkungan perusahaan. Ada pun wawasan/pengetahuan yang diperlukan adalah: isu-isu strategis terkait pengelolaan operasi dan/atau produksi, analisis lingkungan bisnis terkait manajemen operasi dan/atau manajemen produksi, manajemen operasi dan/atau produksi industrinya, supply chain management, manajemen mutu, K3/HSE, teori, referensi, metode dan instrument/tools teknis yang relevan di bidang manajemen operasi/manajemen produksi, identifikasi dan mitigasi risiko terkait manajemen operasi dan/atau produksi.

Technology atau pemanfaatan teknologi untuk mendukung eksekusi dan peningkatan proses bisnis guna mencapai kinerja unggul. Ada pun wawasan/pengetahuan yang diperlukan adalah: isu-isu strategis terkait pemanfaatan teknologi, pengetahuan mengenai analisis lingkungan bisnis terkait manajemen teknologi, pengetahuan tentang teknologi informasi, pengetahuan tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses bisnis, pengetahuan dan/atau wawasan tentang teori, referensi, metode dan instrument/tools teknis yang relevan di bidang teknologi, dan pengetahuan tentang identifikasi dan mitigasi risiko terkait pemanfaatan teknologi.

Kelas Manajemen Bisnis di UCIC

Aku mendapat tugas mengajar di kelas S1 Manajemen dan D3 Manajemen Bisnis UCIC Cirebon.  Para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengantar Bisnis, Leadership, dan Entrepreneurship akan  diberikan 7 (tujuh) pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa keterampilan anda?

2. Apa passion anda?

3. Di mana keahlian anda?

4. Berapa modal yang anda butuhkan?

5. Berapa uang yang bisa anda keluarkan, ketika bisnis anda gagal?

6. Gaya hidup seperti apa yang ingin anda jalani?

7. Apakah anda siap menjadi entrepreneur atau pengusaha?

Dari ketujuh pertanyaan tersebut, menurut pembaca K-Ners manakah yang paling sulit dijawab? Silakan memberikan masukkan di kolom komentar ya ...

Small Business / UMKM untuk Pengusaha Pemula

Saat ini Usaha  Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harus diakui sebagai kekuatan strategis dan penting untuk mempercepat pembangunan nasional. UMKM memiliki posisi penting tidak hanya dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di daerah, tetapi dalam banyak hal mereka menjadi perekat dan menstabilkan masalah kesenjangan sosial.

Perkembangan dan peran UMKM terhadap perekonomian, tentu tidak terlepas dari entrepreneur yang menjadi motor penggerak perekonomian. Mereka mampu memanfaatkan kesempatan untuk pengembangan kapasitas ekonomi dan pengalokasian sumber daya secara efektif.

Lalu ... Mari kita cermati, apa saja yang menarik dari small business atau UMKM ini? Sejauh mana kontribusi wirausaha bisnis kecil? Juga kelemahan, kendala, dan tantangan bisnis kecil menjadi topik menarik dalam diskusi saya dengan mahasiswa. Bersama kolega di UCIC, Kaprodi Manajemen Sudadi dan Kaprodi Manajemen Bisnis Amroni perbincangan selalu menarik dan hangat, karena kami memiliki interest yang sama terkait bidang kewirausahaan.

 Kami selalu sampaikan terkait small business. Kecil itu cantik. Kecil itu indah juga menarik. Banyak sesuatu yang besar, berasal dari hal-hal kecil. Bisnis kecil sangat menarik untuk dikaji, didiskusikan, serta ditumbuhkembangkan hingga menjadi besar. Mengapa demikian? Sebab memiliki dan menjalankan bisnis kecil adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan. Banyak bukti bahwa usaha-usaha besar yang berhasil dimulai dari usaha kecil.

Mengembangkan usaha kecil merupakan langkah awal untuk menjadi pengusaha besar.

Tujuan seseorang yang dicapai melalui bisnis kecil meliputi: memperoleh kemandirian, menghasilkan pendapatan tinggi, membantu keluarga, menghasilkan produk yang tidak tersedia bebas, dan sebagainya.

Keterbatasan dalam orientasi kemampuan entrepreneurship di kalangan para pengusaha kecil, seharusnya menjadi daya tarik bagi perguruan tinggi untuk mengambil peran sebagai katalisator dalam transfer ilmu pengetahuan dan teknologi agar pengusaha kecil lebih berkembang dan mampu meraih kesuksesan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun