Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Renungan Siang di Kawah Sikidang, Tentang Penciptaan Bumi dan Gunung

23 Januari 2024   14:26 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:11 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejenak merenungkan ayat-ayat kauniah sambil memandang gunung-gunung yang menjadi pasak bumi. Sumber gambar dokumen pribadi.

Kisah perjalananku di Dataran Tinggi Dieng. Tidak sekadar jalan-jalan. Namun penuh hikmah yang patut menjadi bahan renungan.

Pagi yang cerah di kawasan Dieng Plateau. Sinar mentari memupus selimut kabut. Segera aku bersiap menuju ke sebuah lokasi yang unik yaitu Kawah Sikidang. Tak melewatkan pengalaman seru dengan menyewa kendaraan beroda besar dengan double gardan. Pengemudinya adalah warga lokal yang sudah hafal seluk-beluk jalanan meliuk-liuk di dataran tinggi ini.

Tidak begitu mahal harga sewanya 300ribu untuk waktu sekitar 2 jam. Ada tambahan blusukan juga di hutan pinus dan jalan setapaknya tanah merah. Tentu saja rute ini tidak mungkin dilalui oleh Mobilio kesayanganku. Ternyata sebelum sampai ke Kawah Sikidang, cuaca kembali redup. Gerimis kecil menemani penjelajahanku bersama Teteh, sibungsu di kawah terbesar di Dieng Plateau yang masih aktif ini.

Mengapa namanya Sikidang? Apakah ada kaitannya dengan kijang? He3 ... Aku bertanya kepada Teteh, "Coba deh nanti searching google. Benar gak tebakan Ibu?" Teteh hanya tertawa geli sambil berjalan cepat menuju pusat kawah yang dikelilingi oleh pagar kayu. Kawah ini memiliki satu telaga air panas kecil dengan air yang selalu mendidih. Ada lapangan celah gas dengan titik-titik yang selalu berpindah-pindah di dalam lapangan seluas 4 hektar ini. Nah ... Ternyata karakter inilah yang menjadi asal muasal penduduk sekitar melihatnya bagaikan kijang. Dalam bahasa Jawa kijang disebut kidang yang melompat-lompat. Sedangkan dari sisi geologi, kawah ini masih tergolong muda. Letusan freatik terjadi pada tahun 1981.

Aku teringat di dalam  Al-Qur'an ada banyak ayat yang menyebutkan tentang bumi, gunung, air, sungai, dan kenampakan alam lainnya. Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Terpuji berfirman, "Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah." (QS. Al-Hasyr: 21). Lalu, mengapa manusia kadang tidak merasa tunduk ketika melihat dan menyaksikan ayat-ayat kauniah yang jelas menunjukkan bahwa Allah Maha Besar lagi Maha Perkasa.

Allah menciptakan bumi dan segala isinya. Saat aku berada di dataran tinggi Dieng tentu saja bukan semata ingin menikmati keindahan alamnya. Bukan juga hanya ingin mengetahui apa saja yang ada dalam kandungan Kawah Sikidang. Walau itu juga penting untuk dipelajari. Hasil bacaanku di antaranya adalah produk dari kawah ini berupa lava jenis andesit, endapan piroklastik dan breksi vulkanik. Ada juga kenampakan sulfur dan mineral lempung. 

Dieng Plateau merupakan komplek gunung berapi dengan panjang 14 km dan lebar 6 km yang berasal dari gunung api tua yaitu Gunung Prau yang mengalami dislokasi oleh patahan. Terdapat potensi lapangan panas bumi atau hydrothermal yang dapat digunakan untuk energi alternatif, selain energi fosil. Air kawah Sileri, Sikidang, dan Candradimuka tersusun oleh anion utama SO4, sehingga dapat dikategorikan sebagai tipe air panas sulfat. Menurut penelitian bahwa air kawah yang mengandung sulfat dengan menambah batu kapur (CaCO3) dapat menghasilkan gipsum sintetis. Masyaallah ...

Aku mengajak Teteh dan sepupunya untuk mempelajari kenampakan alam di Kawah Sikidang terkait energi hydrothermal. Sumber gambar dokumen pribadi.
Aku mengajak Teteh dan sepupunya untuk mempelajari kenampakan alam di Kawah Sikidang terkait energi hydrothermal. Sumber gambar dokumen pribadi.

Di dalam surah Al-Mulk ayat 15, Allah berfirman, "Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan, hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." Jadi mengajak anak-anakku untuk menjelajah bumi Allah ini adalah bagian dari menjalankan perintah-Nya di dalam Al-Qur'an.

Pengamatan atau penelitian penting dilakukan oleh kita agar potensi alam yang telah dikaruniakan oleh Allah Yang Maha Adil lagi Maha Pemurah ini dapat digunakan sebaik-baiknya. Coba perhatikan ayat berikut, "Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah." (QS. Al-Baqarah: 74).

Orang yang takut kepada Tuhannya dan hal ghaib adalah kita yang menyadari hak  Allah atas diri ini, maka Allah senantiasa mengawasi, kita juga merasa diawasi dan menyadari bahwa Allah mengetahui apa yang disembunyikan dan apa yang dirahasiakan. Tentu saja hal ini akan membuat kita tidak akan melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah. Seperti merusak alam misalnya.

Satu lagi renunganku saat berada di Kawah Sikidang. Betapa tampak panasnya air yang mendidik di bawah sana. Ada bagian yang digunakan untuk uji coba memasak telur hingga matang loh! Waaahhh ... Aku bergidik juga saat itu. Bagaimana akibatnya jika kita terjerumus ke dalam kawah itu? Bagaimana akibatnya kelak bagi orang yang dimasukkan ke dalam neraka? Pastinya lebih panas dari air mendidih di Kawah Sikidang. Subhanallah ...

Perhatikan ayat-ayat penuh hikmah ini, "Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya, akan mendapatkan adzab Jahanam. Dan, itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang  mengerikan, sedang neraka itu membara. Hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, 'Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?'" (QS. Al-Mulk: 6-8).

Sejenak merenungkan ayat-ayat kauniah sambil memandang gunung-gunung yang menjadi pasak bumi. Sumber gambar dokumen pribadi.
Sejenak merenungkan ayat-ayat kauniah sambil memandang gunung-gunung yang menjadi pasak bumi. Sumber gambar dokumen pribadi.

Selepas menikmati Kawah Sikidang, aku menuju sebuah lokasi berupa menara pandang yang keren  banget. Dari posisi duduk santai ini, kita bisa memandang gunung-gunung yang mengelilingi kawasan dataran tinggi Dieng. Jika cuaca cerah, kita bisa melihat tujuh gunung yaitu, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Lawu. Gunung Sumbing, Gunung Slamet, Gunung Merapi dan Gunung Prau. Sambil menikmati wedang uwuh hangat, aku berbincang santai tentang bagaimana menjadi manusia yang selamat. Tidak masuk ke dalam neraka yang pasti panasnya lebih dari panas kawah di gunung-gunung berapi itu.

Apa yang harus kita lakukan? Ya! Benar ... Kita harus mau mengakui kesalahan. Hal ini sangat penting agar kita bisa memperbaikinya dan tidak mengulangi lagi. Ketika menyadari kesalahan, kita harus segera bertobat tanpa mengulur-ulur waktu hingga datangnya maut. Kita juga harus yakin bahwa Rasulullah dan Al-Qur'an adalah sumber kebahagiaan dan pedoman kehidupan agar selamat di dunia dan akhirat.

Allah telah mengingatkan bahwa nikmat besar berupa bumi yang dijadikan mudah bagi manusia. Bumi yang berputar mengitari dirinya sendiri (rotasi) dan mengitari matahari (revolusi) dengan kecepatan ribuan mil per jam, tetapi bumi ini tetap tenang, aman,, dan nyaman bagi manusia. Bumi juga memberikan tanahnya, airnya, udaranya, simpanan di dalamnya, kekuatannnya, dan rezeki semuanya untuk dimanfaatkan oleh manusia. Lalu manusia melupakan nikmat Allah tersebut. Allah pun mengingatkan bahwa manusia bukanlah penghuni kekal di bumi tetapi pasti dikembalikan kepada-Nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun