Bumbu halus: 4 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, 5 buah cabai merah, 1/2 sdt lada, 2 cm kencur, 1 cm jahe.
Cara membuat:
1. Buat serundeng terlebih dulu. Tumis bumbu halus dengan api sedang sampai wangi kemudian campur dengan kelapa parut, ebi, gula, dan garam.
2. Jika sudah mengeluarkan aroma khas serundeng, angkat dan sisihkan.
3. Gunakan panci yang memiliki wadah cekung. Panaskan terlebih dahulu lalu tuang 1-2 sdm beras ketan putih dan air
4. Rebus dan tutup kuali hingga air agak mengering.
5. Di wadah lain (mangkuk), tuang 1 telor bebek, 2 sdm serundeng, dan ebi halus. Kocok dan tuang di atas kuali.
6. Balikkan wajan sehingga menghadap bara api. Biarkan selama beberapa saat hingga kerak telor berwarna kecokelatan.
7. Sesudah matang, beri taburi serundeng dan bawang goreng. Kerak telor khas Betawi  siap disajikan!
Setelah makan kerak telor, aku mengajak Teteh berkeliling kawasan Kota Tua Jakarta. Ada satu tempat kuliner yang asyik di sini namanya Kedai Seni Djakarte. Bangunan kuno yang digunakan juga bergaya kolonial dengan dua lantai. Jendela berwarna hijau tampak cantik berpadu dinding putih bersih. Nah ... Kedai ini selalu memasang bendera merah putih. Waaahhh ... Perlu diberi acungan jempol nih.
Teteh mampir di Kedai Seni Djakarte yang berada tepat di sebrang Museum Fatahillah.