Beberapa rumah tradisional berdiri di tengah-tengah perkebunan itu. Di sepanjang kawasan ini juga dipenuhi sejumlah tempat wisata bagi penduduk Saudi.Â
Di tempat ini juga terdapat kawasan yang dijadikan tempat miqot atau untuk berihram untuk menunaikan ibadah haji atau umrah, yaitu di Wadi Sair Kabir
Ketinggian sekitar 1.700-1.800 di atas permukaan laut menjadikan kota ini pastinya memiliki udara yang lebih sejuk.Â
Kota ini dijuluki juga sebagai desa para raja, karena memang banyak tempat peristirahatan yang dibangun oleh keluarga Kerajaan Arab Saudi untuk sejenak beristirahat -ngadem- saat musim panas. Diperkirakan suhu udara di kawasan ini mencapai 20 derajat celsius, sehingga membuat nyes di kulit.
Selain alamnya yang khas untuk ukuran negara yang hampir sepanjang tahun panas terik, kota ini juga terkenal dengan pertanian dan perkebunannya. Ada kurma, anggur, bunga-bunga, dan palawija yang menjadi komoditas utama masyarakatnya.Â
Ya... tapi bila dibandingkan negara kita tercinta Indonesia yang hijau royo-royo, bagaikan zamrud katulistiwa, tentu saja kita patut senantiasa bersyukur. Alam Indonesia demikian subur, alhamdulillah.
Kami menaiki cable car di atas bukit Kota Tha'if dan meluncur melintasi pemandangan alam yang indah. Masyaallah ... Di beberapa spot saat menuju lokasi, ada destinasi wisata seperti kincir angin dan kolam renang juga taman-taman.
Video saat naik cable car di Kota Tha'if.