Menjelang malam 27 Ramadhan 1444 Hijriyah sejak shalat Ashar di sini sudah terasa semakin padat jamaahnya. Kabarnya harus menahan ke toilet dari pukul 17,00 sampai waktu shalat Subuh, karena akan sulit naik ke masjid kembali. Namun apa daya, akhirnya aku harus tetap ke toilet dan kisah perjuangannya akan diceritakan pada artikel berikutnya.
'Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini'," (QS Al-Kahfi: 10)
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir," (QS Al-Baqarah: 286).
"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim," (QS Al-Anbiya: 87).
"Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu," (QS At-Tahrim: 8).
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS Al-Insyirah: 5-6).
"Cukuplah Allah menjadi penolong kami." (QS Ali Imran: 173).
"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya," (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
"Ya Allah mohon kebaikan pada urusan agamaku karena itu adalah penjaga semua urusanku. Aku mohon kebaikan pada urusan duniaku karena itu tempat hidupku. Aku mohon kebaikan pada urusan akhiratku karena itu tempat kembaliku. Jadikanlah hidup ini tambahan kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematianku waktu istirahat bagiku dari segala keburukan," (HR Muslim).