Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Kulit Sehat dan Tetap Cantik Ala Bapaku, Seorang Dokter Spesialis Kulit

11 April 2023   07:19 Diperbarui: 11 April 2023   07:24 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mamahku (kedua dari kiri) bersama kakak dan adiknya. Usia mereka sudah di atas 70 tahun. Dokumen pribadi.

Senangnya dikaruniai berkah menjadi anak perempuan seorang dokter spesial kulit. Ya ... Bapaku adalah dokter yang mengambil spesialis kulit waktu aku masih sekolah taman kanak-kanak. Sekolah spesialis di era-80 an itu sungguh penuh perjuangan. Apalagi Bapa saat itu telah berkeluarga dengan 4 orang anak. Aku anak sulung saja baru berusia 6 tahun.

Bapa belajar di Universitas Indonesia (UI) sambil tetap bekerja di poliklinik kulit dan kelamin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Salemba. Sore hari beliau praktek pribadi di rumah dan kadang harus menggantikan dokter senior di kawasan Grogol. Begitulah hari-hari perjuangan Bapa untuk menambah ilmu di bidang kesehatan kulit selama lebih dari 6 tahun. Saat aku kelas 6 sekolah dasar, Bapa dapat menyelesaikan proses belajarnya. 

Bapaku Dokter Kusta

Ada kisah mengharukan yang selalu aku kenang hingga kini. Bapa mengambil tema karya tulis untuk program spesialisnya adalah penyakit kusta atau lepra. Tahukah teman-teman K-Ners apa itu penyakit kusta?

Bapa dan Mamah. Dokumen pribadi.
Bapa dan Mamah. Dokumen pribadi.

Leprosy atau kusta adalah salah satu masalah kulit yang dapat menyerang jaringan kulit, saraf tepi, hingga saluran pernapasan. Berbeda dengan cacar air dan herpes yang disebabkan oleh virus, kusta terjadi karena adanya infeksi bakteri, yaitu Mycobacterium leprae. Kusta adalah kondisi yang dapat menular melalui percikan ludah penderitanya, misal saat terbatuk atau bersin. Lantas, bagaimana cara mengenali kusta, dan bagaimana gejalanya? Nah, artikel di bawah ini akan menjawab semuanya!

Oya ... Bapa pernah bertugas di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sitanala sebagai dokter umum. Ketertarikan beliau terhadap penyakit kusta berawal dari sana. Begitu banyak pasien kusta yang terlambat ditangani, bahkan hingga stadium lanjut yang parah sekali. 

Terlebih masih berkembang mitos tentang kusta yang dianggap penyakit kutukan. Penderita kusta sampai diasingkan bagai orang berdosa yang tak boleh disentuh. Kadang dipasung atau 'dibuang' di lokasi yang jauh dari pemukiman. Tidak dibawa berobat ke fasilitas kesehatan karena malu.

Seperti penjelasan Bapa saat aku menemaninya mengetik laporan ternyata bakteri kusta memerlukan waktu lama untuk berkembang biak. Gejala yang ditimbulkan biasanya tidak tampak jelas di awal dan akan terlihat secara perlahan.  Bahkan, dalam beberapa kasus, gejala kusta baru akan muncul setelah bakteri berkembang biak dalam tubuh pengidapnya selama bertahun-tahun. 

Aku diperlihatkan beberapa gambar hasil observasi Bapa terhadap pasiennya. Adapun gejala kusta adalah sebagai berikut:

  • Anhidrosis, yaitu kulit tidak mengeluarkan keringat
  • Luka pada telapak kaki tidak terasa nyeri
  • Kulit menjadi mati rasa, termasuk kehilangan kemampuan untuk merasakan sentuhan, tekanan, suhu, bahkan rasa nyeri
  • Kulit terasa kering dan kaku
  • Saraf membesar, umumnya pada lutut dan siku
  • Alis dan bulu mata rontok permanen
  • Mengalami mimisan
  • Muncul bercak dengan warna lebih terang daripada kulit sekitarnya
  • Terdapat benjolan atau bengkak pada telinga dan wajah
  • Otot kaki dan tangan melemah
  • Mata jarang mengedip dan menjadi kering

Bapa mengembangkan pengobatan kusta yang kini terapkan di Indonesia secara  umum.  Metode Multidrug Therapy (MDT) menjadi pilihan terapi. MDT adalah prosedur pengobatan yang mengkombinasikan dua antibiotik atau lebih. Apabila dibutuhkan penanganan lanjutan, biasanya akan dilakukan operasi dengan tujuan:

  • Mengembalikan fungsi anggota tubuh
  • Menormalkan kembali saraf yang rusak
  • Memperbaiki bentuk tubuh yang mengalami kecacatan

Setelah lulus, Bapa dinas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati Cirebon. 

Kulit Sehat Ala Bapaku

Tidak hanya di bulan Ramadhan saja kita harus melakukan treatment terhadap kesehatan dan kecantikan kulit. Nah ... Keberuntunganku ya karena sejak kecil aku sering sekali diingatkan oleh Bapa agar banyak minum air putih. Fungsi air putih bagi tubuh salah satunya adalah agar terhindar dari dehidrasi, termasuk dehidrasi kulit tentunya.

Kulit yang lembab -tidak kering dapat dipertahankan dengan minum air putih yang cukup. Walaupun diolesi berbagai cream pelembab tak terlalu berguna jika dari dalam tubuh kekurangan cairan. Tak lupa konsumsi banyak sayur dan buah ya ...

Salad sayuran menjadi pilihan menu sehat untuk kulit. Dokumen pribadi.
Salad sayuran menjadi pilihan menu sehat untuk kulit. Dokumen pribadi.

Aku jadi mengaitkannya dengan busana muslimah yang menutup aurat dari ujung rambut hingga ujung kaki. Bagian yang boleh tampak adalah wajah dan telapak tangan. Sesungguhnya ini adalah perlindungan juga bagi kulit kita. Memang perempuan memiliki kulit yang lebih halus dan rentan terpapar ultra violet. 

Oya ... Ada juga kulit yang memang sensitif seperti timbul jerawat di wajah atau punggung. Bisa juga panu dan kudis pada bagian tubuh tertentu. Solusinya adalah menjaga kebersihan dengan mencuci wajah saat mandi dengan sabun khusus. Jangan lupa mandi 2 kali sehari, apalagi kalau kita melakukan aktivitas yang berkeringat. Masa gak mandi? He3 ... Kebayang deh lengket dan bau kulit kita kalau tidak mandi setelah berolahraga. Pakaian juga harus dicuci dengan bersih. 

Udara segar di Pulau Belitung. Jangan lupa pakai topi. Dokumen pribadi.
Udara segar di Pulau Belitung. Jangan lupa pakai topi. Dokumen pribadi.

Baca di sini: Cantiknya Belitung

Bagi penduduk kota besar yang tentu saja penuh polusi dan sulit mendapatkan udara bersih dan segar, ada baiknya sesekali melakukan kegiatan di alam terbuka. Udara di pegunungan atau pantai tentu lebih bersih, segar, dan bebas polusi. Kulit kita bisa bernafas dengan lebih leluasa dan tidak terpapar zat radioaktif. Kegiatan ini semacam detox bagi kulit. Menurut Bapa, tidak disarankan untuk berjemur sinar matahari -apalagi di tanpa tabir. Kulit bisa rusak bahkan berkembang menjadi kanker kulit. Waaahhh ... Hati-hati ya pilih waktu yang sesuai.

Gunakan payung bila beraktivitas saat matahari bersinar terik. Dokumen pribadi.
Gunakan payung bila beraktivitas saat matahari bersinar terik. Dokumen pribadi.

Gowes dengan kostum olah raga tertutup. Dokumen pribadi.
Gowes dengan kostum olah raga tertutup. Dokumen pribadi.

Bapa juga menasehati untuk menjaga kulit dari paparan secara langsung sinar matahari, terutama pada waktu yang kurang baik dari pukul 10.00 - 16.00 WiB. Caranya dengan menggunakan tabir seperti topi, payung, pakaian yang menutup bagian tubuh, atau ya tidak berkeliaran di tempat yang terpapar sinar matahari langsung. Penting juga menggunakan cream tabir surya agar tidak muncul black spot di kulit.

Tetap Cantik Ala Bapa

Bapa senang sekali memuji kecantikan mamahku. Iya dong! Mamah, istri tercinta Bapa memang cantik lahir dan batin. Bukan karena make up serupa lipstik, bedak, minyak wangi, atau botox, scincare dan operasi plastik. Bukan ... Bukan itu sebabnya.

Jadi ada rahasia yang Bapa sampaikan kepadaku untuk tetap cantik. "Teteh ... Agar kulit sehat dan cantik bisa di dapat dengan air wudhu loh!" kata Bapa saat ngobrol santai di mushola rumah kami. "Gimana hubungannya Pa?" tanyaku penasaran.

Wudhu adalah kegiatan bersuci dari hadats kecil dengan membasuh anggota badan tertentu dengan air suci dan mensucikan disertai dengan niat. Selain itu, wudhu memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Bukan sekadar membasuh bagian-bagian tubuh dengan air, tetapi juga bisa menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.

Aku dan teman-teman sejenak berpose setelah menunaikan shalat di Masjid Salman ITB. Dokumen pribadi.
Aku dan teman-teman sejenak berpose setelah menunaikan shalat di Masjid Salman ITB. Dokumen pribadi.

Inilah beberapa fungsi wudhu bagi kesehatan dan kecantikan kulit:

1. Wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan karena terpaparkan kulit oleh bahan-bahan kimia yang menempel setiap hari dan terserap oleh kulit. Membersihkannya dengan air (berwudhu) minimal lima kali sehari jadi salah satu cara efektif untuk mencegahnya.

2. Berwudhu dengan cara membasuh wajah ternyata bisa membantu melindungi wajah dari kerutan. Membasuh wajah bisa meremajakan sel-sel kulit wajah dan membantu cegah keriput. Selain itu, kita juga disarankan untuk berwudhu sebelum tidur. Kita dapat mencegah penyakit kulit dengan berwudhu. Seseorang yang melaksanakan wudhu sebelum tidur, setidaknya lima kali dalam sehari, bisa menjaga kebersihan kulitnya. Selain itu, wudhu juga berfungsi efektif untuk menjaga kulit dari berbagai serangan penyakit. 

3. Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam  sendiri menyarankan untuk melebihi tubuh yang dibasuh ketika berwudhu, supaya di hari kiamat nanti terlihat berseri-seri. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam salah satu hadis berikut, artinya: "Sesungguhnya umatku pada hari Kiamat adalah al-ghurr dan al-muhajjalun karena bekas wudhu. Siapa saja yang mampu memanjangkan ghurr-nya maka lakukanlah!" (HR. Ahmad).

Mamahku (kedua dari kiri) bersama kakak dan adiknya. Usia mereka sudah di atas 70 tahun. Dokumen pribadi.
Mamahku (kedua dari kiri) bersama kakak dan adiknya. Usia mereka sudah di atas 70 tahun. Dokumen pribadi.

Baca di sini: Mamah Tuti Wanita Tanggung Teladanku

Mamahku awet cantik loh! Apa rahasianya? Hhhmmm ... Sebagai anak sulung, aku berjarak usia 20 tahun dengan Mamah. Jadi sering sih ada yang bilang seperti kaka-adik saja he3 ... Tulisan ini akan mengupas rahasia awet cantiknya mamahku yang kini berusia 72 tahun. Semoga bermanfaat. 

Sejatinya kecantikan itu terpancar dari hati. Utamanya dari ketulusan, keikhlasan, kesabaran, dan kesetiaan. Cantik juga terpancar dari sifat mudah memaafkan, empati pada sesama, bakti kepada orang tua, dan semangat menjalani kehidupan. 

Cantiknya Mamah terpancar karena kesetiaannya kepada suaminya tercinta. Kini sudah 25 tahun sejak Bapa wafat, Mamah tetap setia sendiri dan mandiri, menuntaskan peran sebagai orang tua. Menikahkan 4 orang adik-adikku, menyemangati kami untuk terus belajar hingga pascasarjana. Mamah masih aktif sebagai pengacara setelah purna tugas sebagai dosen Fakultas Hukum Unswagati Cirebon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun