Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Landmark Titik Nol di Indonesia yang Mempesona

9 April 2023   20:28 Diperbarui: 9 April 2023   20:45 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Landmark Titik Nol Anyer Banten. Dokumen pribadi.

Yup! Siapa nih K-Ners alumni Arsitektur? Gaaassskeeeuuun ... Aku ingin berbagi jejak jelajahku ke beberapa landmark di Indonesia yang sungguh membuat terpesona.

Sebagai penjelajah kelas remahan rengginang bila dibandingkan Ibnu Batutah, tetap saja jiwaku meronta saat ada tantangan menulis tentang landmark kota. Aku membongkar hampir semua text book jaman kuliah terkait landmark kota. Mata kuliah yang dipelajari adalah Arsitektur Kota, Perencanaan Kota, Arsitektur Konstekstual, Pemugaran Bangunan Lingkungan, Penerapan Perencanaan Kota, Analisis Sejarah dan Kritik Arsitektur.

Apa Itu Landmark?

Landmark yaitu sebuah bentuk fisik yang khas (mungkin monumental) dan dapat menjadi acuan bagi pengguna kawasan sehingga memudahkan dalam orientasi serta turut membantu menciptakan karakter sebuah kawasan. Hal ini akan semakin tercapai jika elemen fisik (arsitektur) tersebut mencerminkan nilai budaya lokal kawasan tersebut. Elemen fisik ini dapat berupa bangunan atau ruang terbuka / landscape (Salim, 1993: Kevin Lynch, 1960; Moughtinet, dkk).

YB. Mangunwijaya, arsitek terkenal sekaligus penulis sekaliber sastrawan-budayawan menulis buku Wastu Citra. Beliau menelaah bangunan arsitektural sebagai hasil karya arsitektur yang menampilkan berbagai gejala, bukan hanya keterampilan teknis yang bercorak praktis, tetapi juga mencerminkan jiwa, mental, serta sikap budaya dari si pembuat dan si pemilik.

Awal Sebuah Perjalanan

Titik nol kilometer adalah sebuah penanda geografis yang terdapat di suatu kawasan. Presiden Jokowi telah meresmikan titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada bulan Maret 2022. Aku kepingin banget nih menjejakkan kaki di titik nol kilometer IKN Nusantara. Semoga tercapai pada tahun ini, aamiin.

Titik nol pertama yang pernah aku datangi ada di Pantai Anyer. Aku sudah menuliskan cerita lengkapnya di sini: Jalan Anyer -- Panarukan, Tragedi Jalan Pos Daendels. Dimulai pembuatan jalan rute Batavia sampai Banten pada tahun 1808 sampai 1809. Selanjutnya, Daendels memerintahkan pembangunan jalan dari Anyer sampai Panarukan sejauh 1.000 kilometer pada tahun 1809 hingga 1810. Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangun sebuah tugu sebagai penanda titik nol kilometer pembangunan jalan Anyer Panarukan di bekas pondasi Mercusuar Cikoneng lama yang hancur akibat letusan Gunung Krakatau tahun 1883.

Sejarah telah terukir di Titik Nol Anyer. Kita sebagai penerus perjuangan bangsa tentu harus menjadikan hal ini sebagai pelajaran dan semangat mengisi kemerdekaan. Salam merdeka!

Kilometer 0 Indonesia di Pulau Weh. Dokumen pribadi.
Kilometer 0 Indonesia di Pulau Weh. Dokumen pribadi.

Bila menjelajah Provinsi Aceh rasanya tak lengkap jika belum berkunjung ke lokasi Kilometer 0 Indoensia yang mempesona. Landmark yang berada di Pulau Weh / Sabang ini memiliki beberapa filosofi menarik. Pulau vulkanik di ujung Barat Negara Indonesia. Pulau ini pernah terhubung dengan pulau Sumatra, kemudian terpisah karena ada letusan gunung berapi pada masa Pleistone. Kota Sabang terletak paling ujung pulau Weh. Selain berbatasan langsung dengan 3 negara yaitu Malaysia, Thailand dan India terdapat Tugu Kilometer Nol Indonesia yang diresmikan pada 9 September 1997 oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno. 

Tugu tersebut didesain dengan empat pilar yang menjadi penyangga sebagai simbol batas-batas negara, yaitu Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote. Monumen ini menjadi simbol perekat dari Sabang sampai Merauke. Tugu Kilometer 0 Indonesia di Kota Sabang Provinsi Aceh ini terpilih menjadi destinasi wisata terunik dalam ajang Anugerah Pariwisata Indonesia atau API 2019, yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Lingkaran besar pada tugu merupakan analogi dari angka nol. Sedangkan motif senjata rencong menjadi simbol bahwa Aceh juga turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ornamen lainnya berbentuk segi delapan menggambarkan landasan ajaran Islam, kebudayaan Aceh, dan Nusantara dalam lingkup yang luas sesuai delapan penjuru mata angin.

Kota Yogyakarta yang selalu bikin kangen. Dokumen pribadi.
Kota Yogyakarta yang selalu bikin kangen. Dokumen pribadi.

Sambil menyelam minum air ... Jadilah, Aku ajak Teteh ke Yogyakarta untuk menghadiri sidang doktoral adikku di UGM sambil berlibur. Berbagi cerita tentang Yogyakarta tiada habisnya. Setiap orang yang pernah menjejakkan kaki di kota ini memiliki kenangan indah tersendiri. 

Bukan pertama kali ini Teteh berlibur di Yogyakarta. Namun pengalaman berkeliling kota dengan becak listrik barulah pertama kali. Dari penginapan di kawasan kampus UGM, Teteh menuju jalan Malioboro dan langsung minta untuk belanja di Pasar Beringharjo. Borong batik pastinya he3 ... Pagi itu pasar masih lengang. Leluasa kami memilih berbagai motif batik yang cantik. Murah meriah loh! Pedagangnya pun sangat ramah.

Selesai berbelanja, Teteh ingin mengunjungi pusat kota dan berfoto dengan latar belakang berbagai bangunan yang unik dan bersejarah. Seperti gedung Kantor Pos, kantor Bank Indonesia dan Bank Negara Indonesia. Ada juga Benteng Vredeburg, istana Kepresidenan atau Gedung Agung dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tentu tak ketinggalan Masjid Gedhe Kauman.

Salah satu landmark yang selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara adalah Titik Km 0 Yogyakarta. Posisinya yang unik berada di lintasan antara Alun-alun Utara dengan Ngejaman di ujung selatan Malioboro. Ada papan peringatan resmi di depan bekas bangunan Senisono. Papan ini merupakan petunjuk tepat lokasi Titik Km 0 Yogyakarta. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun