Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kepemimpinan Ala Zulqarnain Sang Raja yang Adil dan Bijaksana

30 Maret 2023   06:21 Diperbarui: 30 Maret 2023   06:25 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mind mapping kisah Zulqarnain. Dokumen pribadi.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Zulqarnain dalam surah Al-Kahfi adalah ia seorang raja shalih, yang telah diberi kekuasaan oleh Allah Yang Maha Adil lagi Maha Pengampun dimuka bumi serta diberi-Nya jalan untuk mencapai segala sesuatu. Namun Zulqarnain tidak berbuat sombong dan melampaui batas. Dia dapat menjelajah dunia hingga kewilayah barat dan timur. Meskipun melakukan berbagai penaklukan, orang yang tunduk patuh kepadanya, demikian pula negara-negara dan para hamba, tidak pernah menyimpang dari keadilan, bahkan sebaliknya menegakkan hukum-hukum Allah.

Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an, "Berkata Zulqarnain: "Adapun orang yang aniaya, Maka Kami kelak akan mengazabnya, kemudian Dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan Kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami" (QS. Al- Kahfi: 87-88).

Kisah-Kisah Dalam Al-Qur'an

Umat Islam tentu menjadikan  Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan. Ketika membaca dan mempelajari isinya kita dapat mengambil hikmah atas segala kisah yang terdapat di dalamnya. Al-Qur'an  ketika menjelaskan tentang kisah selalu menggunakan term qaa untuk menunjukkan bahwa kisah yang disampaikannya itu benar dan tidak ada kemungkinan salah atau dusta. Sedangkan kisah-kisah lain yang mengandung kemungkinan salah dan benar biasanya bentuk jamaknya diungkapkan dengan istilah qia. 

Ada lima qaa Al-Qur'an yang kita kenal, yaitu:

1. Penyampaian informasi al-Quran perihal keadaan umat yang telah lalu;

2. Nabi-nabi terdahulu;

3. Peristiwa yang telah terjadi di masa lalu;

4. Sejarah bangsa-bangsa;

5. Kondisi negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat. 

Al-Qur'an menceritakan seluruh keadaan mereka dengan cara yang menarik dan membuat yang membaca terpesona. 

Jikalau kita benar-benar meyakini bahwa kisah-kisah dalam Al-Quran yang disampaikan adalah benar dan jujur, maka tentu akan berpengaruh besar dalam meluruskan jiwa. Kita dapat mengatur tabiat dengan mengambil nasihat dan pelajaran dari kisah-kisah tersebut.

Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah telah memerintahkan Rasul-Nya agar menyampaikan kisah-kisah yang diketahuinya kepada manusia, agar mereka merenungkan keadaan orang-orang yang telah berlalu, lalu mengukur diri dan mengambil pelajaran. Jika dalam kisah itu tentang orang alim, maka kita harus menjauhi jalan hidup seperti itu. Dan jika tentang kisah orang baik, maka kita harus diteladani. Firman Allah dalam surah Al-Araf ayat 176, "Maka ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu agar mereka berpikir."

Al-Quran sebagai kitab petunjuk atau pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, menggunakan berbagai metode untuk mengajari manusia. Melalui dialog, pertanyaan-pertanyaan, penggambaran sesuatu yang bersifat metaforis, kisah dan lain sebagainya. Dengan demikian kisah merupakan salah satu cara yang Al-Quran gunakan untuk menyampaikan gagasan dan pesannya. Ia tidak diungkapkan hanya untuk berkisah semata.

Sebab Turunnya Surah Al-Kahfi

Latar belakang turunnya ayat 83-99 dalam surah Al-Kahfi tentang Zulqarnain  sebagaimana yang tertera dalam tafsir Ibnu Katsir bermula dari pertanyaan sekelompok orang kafir Makkah kepada Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam  tentang cerita orang-orang terdahulu.  "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah, "Akan aku bacakan kepadamu sebagian kisahnya." (QS. Al-Kahfi : 83).

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa kaum kafir Makkah mengutus perwakilan kepada kaum Ahli Kitab yang ada di Madinah untuk meminta soal-soal dari mereka agar bisa menanyakan kepada Rasulullah  Shalallaahu Alaihi Wassalaam perihal peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. Hal ini mereka lakukan untuk menguji kenabian dan kerasulan Beliau.

Perkataan kaum Ahli Kitab kepada orang kafir Makkah, "Tanyakanlah kepadanya (Muhammad) tentang kisah seorang laki-laki yang menjelajahi permukaan. bumi ini, juga tentang para penghuni gua, apa yang mereka lakukan, serta tanyakan pula kepadanya perkara roh". kemudian turunlah surat Al-Kahfi ini.

Baca juga artikel terkait:

Kisah Pemilik Dua Kebun Dalam Surah Al-Kahfi

Desain Rumah Tinggal Ala Gua Ashabul Kahfi

Refleksi Qur'an Journaling Surah Al-Kahfi

Kisah Agung Dalam Surah Al-Kahfi 

Hikmah Kisah Zulqarnain

Zulqarnain secara harfiah berarti "orang yang bertanduk dua" atau raja yang memiliki dua tanduk. Akan tetapi siapa sebenarnya dia, di mana dan hidup pada zaman apa tidak diketahui karena Al-Qur'an tidak memberikan bahan kepada kita untuk dijadikan jawaban yang tepat.

Atlas of The Qur'an. Dokumen pribadi.
Atlas of The Qur'an. Dokumen pribadi.

Al-Qur'an mengisahkan tentang perjalanan Zulqarnain yang diberikan tugas pengembaraan menuju tempat terbenam dan terbitnya matahari. Adapun misi utamanya adalah menyebarkan agama Allah dan ajaran tauhid. Dalam setiap perjalanannya, ketika bertemu suatu kaum, dan dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang terjadi, sikapnya dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan setiap permasalahan menunjukkan betapa ia menerapkan dan menjunjung prinsip-prinsip kebaikan dalam hidupnya. 

Perjalanan Pertama Perjalanan ke Barat (Magrib al-Syams)

"Hingga ketika telah sampai ke tempat terbenamnya matahari, dia mendapatinya terbenam di dalam mata air panas lagi berlumpur hitam. Di sana dia menemukan suatu kaum (yang tidak mengenal agama). Kami berfirman, "Wahai Zulqarnain, engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan kepada mereka (dengan mengajak mereka beriman)."

Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya: "Zulqarnain berjalan hingga sampai ke suatu daerah di bagian barat bumi. Adapun anggapan bahwa ia sampai ke tempat tenggelamnya matahari yang ada di langit, itu sesuatu hal yang mustahil terjadi. Sedangkan perkataan ahli dongeng dan cerita bahwa Zulqarnain berjalan dalam suatu zaman di bumi dan matahari terbenam di belakangnya, adalah suatu hal yang tidak ada kenyataannya. Kisah-kisah seperti itu kebanyakan berasal dari cerita para Ahli Kitab yang banyak terdapat kemungkaran di dalamnya."

Perjalanan Kedua Perjalanan ke Timur (Mala al-Syams)

"Hingga ketika sampai di posisi terbitnya matahari (arah timur), dia mendapatinya terbit pada suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya) matahari itu".

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa keadaan kaum itu tidak mempunyai rumah untuk beristirahat, dan tidak ada pepohonan yang melindungi mereka dari sengatan matahari yang sangat panas. Adapun ciri-ciri kaum dalam ayat itu menurut Sad bin Jubair adalah bahwa mereka bertubuh kecil dan berkulit merah, bertempat tinggal di gua, dan penghidupan mereka adalah berburu ikan

Perjalanan Ketiga Berjumpa Yajuj dan Majuj

Dalam perjalanan ke belahan bumi bagian barat, Zulqarnain bertemu sebuah kaum yang hidup dalam ketakutan. Dalam kitabnya, Al-Biddayah wan Nihayah, Ibnu Katsir mengatakan, "Al-Qur'an menyebut kaum itu baina as saddain (daerah yang terdapat di antara dua gunung). Mereka mendapati kaum itu, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan (surah Al-Kahfi ayat 93). Mereka sangat ketakutan akan kedzaliman dan kerusakan yang dibuat Yajuj dan Majuj.

Zulqarnain membangun dinding pemisah dan menutup celah di antara kedua gunung agar dapat menutup jalan Yajuj dan Majuj. Dia penjarakan Yajuj dan Majuj di negerinya sendiri. Bangunan seperti bendungan itu dibuat dari besi. Dinding besarnya terdiri dari potongan besi dan tembaga.

Yajuj dan Majuj merupakan makhluk ciptaan Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa. Mereka keluar saat akhir zaman setelah turunnya Dajjal dan Nabi Isa. Mereka membunuh semua penghuni bumi, lalu mereka menghujamkan panah ke arah langit untuk membunuh penghuni langit.

Sifat mereka merusak dan sombong. Mereka merusak apa saja yang ada di sekitarnya. Jika mereka melewati satu danau maka air danau itu akan habis karena sifat rakusnya. Ciri fisik Ya'juj dan Ma'juj antara lain bermuka lebar, bermata sipit, jambul rambutnya berwarna putih, bentuk wajah mereka seperti tembikar.

Lepasnya Ya'juj dan Ma'juj dari tempat persembunyian mereka merupakan salah satu tanda semakin dekatnya hari kiamat. Ketika mereka menguasai dunia, tidak ada yang sanggup menghentikan mereka, termasuk kaum Muslimin yang pada saat itu hidup bersama Nabi Isa.

Hikmah Pemimpin Harus Memiliki Ilmu, Adil dan Bijaksana, serta Qana'ah.

Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan dan kepercayaan diri yang lebih dibandingkan rakyat yang dipimpinnya. Kecerdasan pemimpin akan membantunya dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi di masyarakatnya. Pemimpin yang cerdas tidak akan lari dan putus asa ketika menghadapi masalah, sebab dengan kecerdasan yang dimiliki, ia akan mampu menemukan solusi dari permasalahannya. Pemimpin yang cerdas juga tidak akan membiarkan masalah berlangsung lama, sebab ia terbiasa menyelesaikan masalah tepat pada waktunya

Zulqarnain digambarkan sebagai pemimpin yang memiliki sifat adil dan bijaksana. Dia telah menjelajahi bumi sebelah Timur dan Barat. Zulqarnain seorang mukmin penyebar agama Allah dan ajaran tauhid. Dia mengajak penduduk negeri-negeri yang ditaklukannya untuk beriman kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Agung.Adil adalah sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap insan terutama seorang pemimpin. 

Pengertian adil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak dan tidak sewenang-wenang. Adil adalah meletakkan sesuatu pada tempat yang benar dan tepat. Keadilan adalah salah satu tujuan setiap agama yang ada di dunia ini, termasuk Islam yang menempatkan keadilan di tempat yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bijaksana menurut KBBI adalah selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya). Arif bijaksana berarti tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dan sebagainya) apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya.

Sifat qana'ah yang diajarkan oleh Zurqarnain tersirat dalam surah Al-Kahfi ayat 95 dapat dipahami sebuah konteks tentang penerimaan bantuan yang dikaruniai Allah kepadanya, "Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (dari pada imbalanmu)." Dia tidak meminta imbalan atas apa yang dikerjakannya. Sifat bekerja tanpa pamrih kepada manusia ini sesungguhnya akan menjadikan seorang pemimpin benar-benar tulis dan ikhlas dalam menjalankan amanahnya. Zulqarnain hanya berharap kepada keridhoan Allah Yang Maha Kaya lagi Maha Pemberi Karunia.

Mind mapping kisah Zulqarnain. Dokumen pribadi.
Mind mapping kisah Zulqarnain. Dokumen pribadi.

Kepemimpinan Zulqarnain Dalam Era Kekinian

Etika kepemimpinan adalah baku moral yang memberikan batas yang kentara antara yang "baik" dan "buruk ", serta menjadi pedoman pemimpin pada pengambilan keputusan. Etika juga akan menuntut pemimpin berpikir serta bertindak sesuai dengan istiadat kepantasan dalam korelasi sosial.  

Kesuksesan seseorang dalam memimpin  tidak akan lengkap tanpa memiliki kompentensi self leadership (memimpin diri sendiri). Ingatlah akan ungkapan terkenal :

'Anda tidak akan berhasil memimpin orang lain, jika anda tidak mampu memimpin diri sendiri'.

Banyak pemimpin percaya bahwa stres itu indah. Stres sampai batas-batas tertentu akan mendorong kita untuk meningkatkan kinerja. Lebih dari itu mereka mengatakan bahwa seharusnya kita tidak boleh puas dengan kinerja yang telah diraih karena kepuasan akan memperlemah semangat untuk melakukan lebih baik lagi. Namun perlu di garis bawahi bahwa ada perbedaan sangat penting antara sukses dan bahagia. Keberhasilan dan kebahagiaan tidaklah sama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun