Anak-anak diberikan kesempatan untuk melakukan berbagai proses kreatif. Seperti melukis, membuat hasta karya, memotret, membuat konten video, dan bermain lego.Â
Aku juga mengajak mereka untuk mengekplorasi alam bebas dengan berkunjung ke berbagai destinasi wisata alam yang begitu kaya di negara Indonesia tercinta. Seperti menjelajah kaki gunung Merapi dan Lawu, danau Toba, air terjun Bah Biak, Curug Putri, dan Jumog, pantai Baron dan Anyer, pulau Belitung, hutan wisata Dago Pakar dan Cikole, sungai Musi dan Mahakam, kebun teh Gunung Mas dan Ciwidey, gua Pindul, kali Oya, dan dataran tinggi Dieng. Kegiatan tersebut secara simultan bisa meningkatkan literasi sains dan literasi numerasi anak.
Ketiga Pembelajaran yang Fleksibel
Aku melakukan psikotest metode Multiple intelligence  dan Talent Mapping untuk mengetahui kecerdasan majemuk, minat, dan bakat yang mereka miliki sebagai software dari Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemberi Karunia. Dengan dasar tersebut aku bisa memberikan fasilitas dan dukungan proses belajar yang sesuai dengan keunikan dan keunggulan setiap anak. Penyesuaian dengan bakat dan minat mereka juga penting dijadikan rujukan.Â
Kaka adalah anak yang berminat dalam bidang entrepreneurship (kewirausahaan) dan literasi digital. Kaka memilih belajar di SMA Incen SK Islamic Boarding School yang mengusung keunggulan bidang kewirausahaan dan digital. Model pembelajaran dengan muatan lokal berupa laboratorium teknologi infomatika dan komputer, pemograman, dan media sosial tepat sekali bagi Kaka.Â
Di sekolah Kaka diberikan kesempatan untuk mengikuti workshop kewirausahaan bagi pelajar jenjang SMA yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan. Selain kegiatan akademik, Kaka yang berjiwa sosial menjadi leader dalam kegiatan pendidikan untuk anak pemulung di pemukiman dekat TPA sampah dan santunan untuk lansia di panti wreda. Kaka mengikuti kegiatan ASEAN Connectivity bersama para blogger Kompasiana.