Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tadabbur Surah An-Naba Tentang Litosfer

23 Maret 2023   18:58 Diperbarui: 27 Maret 2023   11:48 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tafsir Ilmiah Atas Juz'Amma karya tim ilmuwan dan ahli tafsir Masjid Salman ITB. Dokumen pribadi.

Sebagai seorang muslim tentu meyakini bahwa kitab suci Al-Qur'an senantiasa relevan untuk dibaca dalam segala konteks waktu dan tempat. Namun, dalam praktiknya, meyakini hal tersebut bukanlah persoalan sederhana. Membaca, dalam arti memaknai pesan sebuah teks, selalu melibatkan penafsiran. 

Tafsir Ilmiah Al-Qur'an

Apalagi teks sekaliber Al-Qur'an tentunya menghasilkan beragam tafsiran.

Al-Qur'an yang tidak hanya berisi pesan sosial-politik-kemasyarakatan, tetapi juga kaya dengan ayat-ayat yang membicarakan alam raya, dari makrokosmos hingga mikrokosmos. Kurangnya penafsiran mengenai isyarat-isyarat alam ini telah mempersulit banyak saintis da teknologiawan muslim untuk memaknai kitab sucinya sendiri, apalagi untuk mengajarkan dan menyebarluaskan pesan-pesannya bagi masyarakat luas.

Bila kita menelaah pesan Rasulullah shalallaahu alaihi wassalaam dalam haditsnya, "Permudahlah dan jangan kalian persulit. Gembirakanlah, dan jangan kalian membuat (mereka) lari." (HR. Al-Bukhari no. 69). Hal ini seharusnya menyuntikkan semangat akan pintu ijtihad untuk memahami dan menafsirkan isyarat-isyarat alam raya dalam Al-Qur'an.

Hal ini harus terus dibuka. Tanpa pemaknaan yang segar, kekinian, dan kontekstual atas isyarat-isyarat tersebut, tidak mustahil generasi masa depan akan melihat Al-Qur'an sebagai kitab usang yang sulit dipahami. Sedihnya lagi ... Al-Qur'an akan ditinggalkan.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran : 104).

Ilmuwan dan Al-Qur'an

Seringkali kita menyaksikan kritik terhadap pembuat tafsir 'ilmi pada masa kini. Ada pandangan seolah-olah para ilmuwan muslim mencari-cari kebenaran sains modern di dalam Al-Qur'an dalam rangka menunjukkan keunggulan Islam sebagai kompensasi apologetis terhadap rasa rendah diri mereka akan ketertinggalan umat Islam di bidang sains dan teknologi dari dunia Barat. Sebagaimana diketahui bahwa kebanyakan negara tersebut yang beratus tahun telah menjajah sebagian besar dari kita negara yang mayoritas Muslim seperti Indonesia, Malaysia, Pakistan, Arab Saudi, Mesir, Palestina, Irak, Iran, Suriah, Libya, Yordania, Sudan, Turki, dan sebagainya.

Sebenarnya, sains modern itu justru berakar pada keilmuan dan filsafat Islam yang lebih menyeluruh yang terintegrasi dengan ilmu-ilmu keagamaan. Namun sayangnya mereka melepaskan keterkaitan itu. Sebagai akibat terlepasnya sains dari landasan spiritual agama, teknologi sebagai penerapan sains menjadi liar, berdampak pada lingkungan hidup, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kejiwaan.

Sejatinya sains bergerak maju menuju keseluruhan pengetahuan. Oleh karena itu kesesuaian antara Al-Qur'an dan sains tak akan berubah dengan perkembangan sains. Tafsir sains terbatas untuk menjelaskan deskripsi-deskripsi Al-Qur'an tentang alam fisik atau alam dunia menurut peristilahan Al-Qur'an. Kita tidak boleh menjelaskan fenomena-fenomena alam metafisik dalam Al-Qur'an seperti alam akhirat dengan teori-teori sains modern yang bersifat objektif empiris menyangkus aspek fisik jagat raya.

Tafsir Ilmiah Atas Juz'Amma karya tim ilmuwan dan ahli tafsir Masjid Salman ITB. Dokumen pribadi.
Tafsir Ilmiah Atas Juz'Amma karya tim ilmuwan dan ahli tafsir Masjid Salman ITB. Dokumen pribadi.

Al-Qur'an mendorong dan menggalakkan sikap ilmiah secara konsisten. Kita tahu bahwa Al-Qur'an memerintahkan untuk membaca, menulis, mengamati, meneliti, mengobservasi, dan menyingkap kebenaran yang tergelar dalam ayat-ayat kauniah. Isyarat-isyarat ilmiah dalam ayat-ayat Al-Qur'an hendaknya menjadikannya sebagai hudan (petunjuk), furqan (pembeda), dan marja' (rujukan kebenaran) sepanjang jaman.

Berita Besar Tentang Alam

Saat aku sedang berada di Kota Bandung yang dilingkung gunung tampak indah dari halaman rumahku. Memandang alam ciptaan Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa di pagi hari sungguh menggetarkan hati. Langit biru cerah berhias awan putih. Nyanyian merdu burung berpadu dengan semilir angin segar. Masyaallah ...

Aku membuka Al-Qur'an surah ke-78 An-Naba' yang diturunkan di Makkah pada ayat 6-7 menunjukkan isyarat ilmiah mencakup masalah penghamparan litosfer lewat proses teknonik lempeng, sejarah kehidupan, dan fenomena sistem yang berpasangan di alam yang ditinjau dari sudut pandang geologi, biologi, dan fisika. Perhatikan Allah telah berfirman, "Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasak?"

Pergerakan litosfer bukan pergerakan horizontal yang kaku, melainkan pergerakan yang berayun-ayun atau mahd. Gerakan berayun-ayun ini membentuk struktur antiklinal dan sinklinal yang di permukaan bumi tampak sebagai gunung dan lembah. Kejadian gunung dan lembah itu sangat perlahan berdasarkan 'juklak' (petunjuk pelaksanaan) Allah Yang Maha Besar lagi Maha Kuasa agar manusia tidak merasakannya.

Hal tersebut membuat banyak orang bahkan tidak percaya bahwa gunung dan pulau sesungguhnya bergerak sebagaimana awan. Di dalam surah An-Naml 27 : 88 disebutkan : "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap ditempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kukuh tiap-tiap sesuatu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Fenomena alam yang tertulis dengan jelas di dalam Al-Qur'an: "Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua mahkluk). Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. An-Nur 24 : 41-45).

Berjalanlah di Muka Bumi untuk Meningkatkan Ketakwaan

Aku mengajak Teteh untuk melakukan tadabbur alam agar bisa memahami dengan lebih mendalam terkait ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan penciptaan alam semesta. Teteh berkunjung ke daerah Selo kaki Gunung Merapi sambil belajar ayat-ayat kauniah tentang gunung. 

Tampak gunung Merapi yang kokoh menjadi latar foto Teteh. Dokumen pribadi.
Tampak gunung Merapi yang kokoh menjadi latar foto Teteh. Dokumen pribadi.

Kali lain, aku ajak juga Kaka, Mas, dan Teteh mengunjungi kawasan gunung Merapi di sisi yang terdampak letusannya. Subhanallah ... Tampak di kejauhan gagah berpayung awan putih berlatar langit biru cerah, Gunung Merapi salah satu ayat kauniah yang Allah sajikan kepada hamba-Nya. Semoga hati mereka semakin tunduk patuh kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemberi Karunia. 

Ya ... Patut diketahui bahwa gunung sebagai pasak, kadang kala tidak mampu menahan tekanan litosfer yang super besar. Dalam kondisi tersebut, material di dalam gunung tersebut akan dimuntahkan sebagai aliran lava ke permukaan bumi. Muntahan ini hanya dikeluarkan gunung api aktif -seperti gunung Merapi. Gunanya adalah sebagai harmonisasi agar terbentuk keseimbangan material yang baru. Jadi, meletusnya gunung pun merupakan kebutuhan. Jika tidak meletus, gunung akan menciptakan gempa-gempa baru. 

Sepekan terakhir kabar dari BMKG terkait aktivitas Gunung Merapi yang semakin meningkat. Gelombang seismik gunung setinggi 2.968 m.dpl sangat dinamis. Status pun meningkat dari waspada ke siaga, subhanallah. Fenomena alam apapun yang terjadi, tentu atas kehendak Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Mengetahui Rahasia. Sebagai hamba-Nya, aku berusaha untuk mengenal Illahi Rabbi Yang Maha Menciptakan lagi Maha Teliti. Berjalanlah di muka bumi! Perhatikanlah apa yang terjadi!

Teteh di Danau Toba belajar tentang lapisan bumi berupa air dan bekas letusan gunung purba. Dokumen pribadi.
Teteh di Danau Toba belajar tentang lapisan bumi berupa air dan bekas letusan gunung purba. Dokumen pribadi.

Teteh dan aku di Danau Toba menikmati bukti tanda kebesaran Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Pemurah. Danau Toba dan pulau Samosir aku menuju ke sana dengan hati diliputi rasa penasaran sangat. Bagaimana alam Indonesia sedemikian indahnya? Apa yang membuat wisatawan mancanegara saja berbondong-bondong datang ke sana. 

Danau Toba Indonesia adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Rasanya seperti di tepi laut. Air tenang biru tua. Di tempatku berdiri (di sisi kanan jalan) terlihat pulau Samosir seakan mengajakku segera mendatanginya. 

Aku menumpang perahu motor bernama Tuk Tuk Samosir yang mengantarku menuju pulau di tengah danau. Ah ... suasananya sangat menggetarkan. Kabut menutup tipis menyelimutinya. Sesampai di sana aku berkeliling hotel dan mendapatkan kejutan! Di pelataran hotel aku menemukan hiasan patung-patung batu bernuansa etnik setengah badan. Sepertinya patung-patung itu meniru hiasan pemakaman tua di sekitar danau. Yah ... sebenarnya jadi agak menyeramkan he3 ... Namun aku tetap harus menghargainya sebagai karya seni bercita rasa unik -asli Indonesia. 

Setelah menaruh barang di dalam kamar, aku berjalan lagi mengelilingi bagian dermaga. Sejenak duduk di tepiannya menikmati riak air yang memantulkan sinar mentari senja. Sebentar lagi malam akan datang. Ambang waktu sesaat yang sangat menawan.  Warna merah tembaga makin membuat suasana romantis. Tanpa suara ... Sesekali saja terdengar debur ombak dan gemerisik daun. Sunyi ... Sepi ... Sungguh Allah Maha Agung lagi Maha Tinggi, karya cipta-Mu tiada tanding. 

Gunung Bromo dan hamparan pasir yang mengagumkan. Dokumen pribadi.
Gunung Bromo dan hamparan pasir yang mengagumkan. Dokumen pribadi.

Hamparan lautan pasir di Gunung Bromo sangat luar biasa. Membuatku berucap, "Allahuakbar." 

Aku senang sekali bila diberikan kesempatan untuk menjelajah alam Indonesia. Dari ujung barat hingga ujung timur, juga menjejak di laut, pantai, gunung, lembah, danau, air terjun, sungai, pedesaan, dan perkotaan.

Aku juga suka menjelajah gunung dan kawasan di sekitarnya seperti Gunung Bromo, Gunung Gede Pangrango, Gunung Lawu, Gunung Ciremai. Beberapa danau juga sudah aku kunjungi seperti, Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Atas-Bawah, Danau Sentani. Ayat-ayat kauniah menjadi tanda-tanda akan ke-Maha Besar-an Allah yang telah menciptakan bumi beserta isinya dan alam semesta yang luasnya tiada terkira.

Semuanya itu adalah tanda syukur atas karunia Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Terpuji dan caraku belajar untuk semakin mencintai Illahi Rabbi Allah Tuhan Semesta Alam. Betapa indah Maha Karya Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Pemurah. Tugas kita manusia, sebagai khalifah di bumi mampu mensyukuri nikmat karunia Illahi Rabbi. Menjaga alam dengan tak mencemari udaranya, tak menebangi pepohonannya, tak mengotori airnya, juga tak merusak tanahnya. Peliharalah dan sayangilah alam tempat kita merajut kehidupan dengan segala kebaikan. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?" (QS. Ar Rahman 55 : 55).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun