Hai Bunda ... Pernahkah ada rasa bingung saat melihat anak kita begitu gemar mencoret-coret dinding rumah? Atau anak kita lincah sekali tidak berhenti beraktivitas fisik? Kadang sebagai orang tua tidak tahu harus melakukan apa untuk memfasilitasi beragam keunikan anak kita.
Semula aku hanya menduga-duga saja ketika anakku bungsu, Teteh senang sekali melakukan kegiatan yang berkaitan dengan visual art dan hasta karya. Aku senang Teteh memiliki kreativitas yang baik dan sebagai Gen-Z termasuk yang tidak terlalu bergantung kepada gadget.
Pengalamanku ketika menemani tumbuh kembang anak sulung, Kaka dan dan anak tengah, Mas yang ternyata memiliki kecerdasan visual-spasial tinggi. Aku tebak saja Teteh juga sepertinya begitu.
Memahami Kecerdasan Majemuk Anak
Sebagai ibu tentu perlu terus belajar bagaimana bisa mendampingi anak-anak tumbuh kembang selaras dengan kecerdasan yang telah diberikan oleh Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemurah.
Aku mencoba melakukan tes scan fingerprint atau tes sidik jari pada sepuluh jari tangan kanan dan tangan kiri Teteh. Hasilnya berupa profil kepribadian dan 3 bagian penting dari kecerdasan anak, yaitu :
- Learning style.Â
- Multiple intelligence.
- Motivation dan peta dominasi otak kiri atau kanan.
Alhamdulillah ... Aku mendapatkan beragam informasi penting dari hasil tes tersebut dengan panduan konselor dan buku kecil berisi penjelasan singkat terkait cara mengenal potensi anak. Bersyukur aku bisa memahami degan lebih baik, bagaimana menemani Teteh mengembangkan potensi terbaiknya?
Kecerdasan visual spasial Teteh berada di peringkat pertama score strong menuju very strong, kemudian berurutan dengan score strong adalah mathematic logic, interpersonal, kinesthetic body, naturalis, musical, intrapersonal. Poin yang diperoleh Teteh adalah 4,1 (skala 5) untuk kecerdasan visual spasial. Hhhmmm ... Apakah artinya?
Membaca pendapat DR. Howard Gardner komponen inti kecerdasan ini adalah kepekaan merasakan dan membayangkan dunia gambar dan ruang secara akurat. Visual spasial berkaitan erat dengan kemampuan menggambar, memotret, membuat patung, dan mendesain.
Menurut David F. Lohman seorang pakar psikologi dari Universitas Stanford (1979) menjelaskan bahwa kecerdasan visual spasial merupakan kemampuan untuk menghasilkan, memelihara, memanggil kembali dan mengubah imajinasi visual yang terstruktur dengan baik di otak kita
Kali ini aku mau cerita tentang kecerdasan visual spasial dan ciri-cirinya yang ditunjukkan Teteh secara spesifik. Kecerdasan ini direpresentasikan oleh telunjuk tangan kiri yang menunjukkan kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat).
Visual artinya gambar spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran, dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat objek dari berbagai sudut pandang.
Surprise juga untuk soal memotret. Tak disangka ternyata Teteh memiliki mata fotografi luar biasa. Ketika aku minta dia memotret, sedangkan aku yang jadi objeknya, waaahhhh ... ternyata hasilnya cantik! Saat tes Teteh diminta membentuk sesuatu dari plastisin dan hasilnya bagus. Satu lagi nih ... Teteh tuh lincah banget. Dia bergairah bila belajar dilakukan dengan aktivitas, drama, respon tubuh atau membuat kerajinan tangan. Hasil MIR Teteh mendapatkan poin 3,9 untuk kecerdasan kinestetiknya.
Memahami Gaya Belajar Anak
Selain mengetahui kecerdasan majemuk anak, penting juga orang tua memahami gaya belajar anak. Bahagia belajar itu penting sekali loh Bunda ...
Jika anak kita adalah pembelajar bergaya visual, maka ia akan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut : rapi dan teratur, bicara agak cepat. Ia akan mementingkan penampilan dalam berpakaian. Tidak mudah terganggu oleh keributan. Pasti akan mengingat yang dilihat daripada yang didengar, juga lebih suka membaca daripada dibacakan.
Ia adalah pembaca cepat dan tekun, seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata. Dan lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato, lebih suka seni daripada musik. Tandai deh, ia sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat.
Cermati juga jika anak kita adalah pembelajar kinestetik, ia akan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut : berbicara perlahan, tidak terlalu mudah terganggu dengan keributan. Ia belajar melalui praktek, banyak menggunakan isyarat tubuh dan tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama. Cara menghafal dengan berjalan / bergerak dan melihat, juga menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca. Sudah pasti menyukai permainan yang menyibukkan.
Tak kalah penting untuk mengamati ciri-ciri anak pembelajar auditori yaitu : saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri dan mudah terganggu oleh keributan. Ia mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat. Pastinya akan senang membaca dengan keras dan mendengarkan, menggerakkan bibir mereka ketika membaca. Biasanya ia adalah pembicara yang fasih. Dan merasa kesulitan dalam menulis tetapi hebat dalam bercerita. Satu kelemahannya ia tidak terlalu suka menggambar.
Dari hasil tes gaya belajar, aku mendapatkan informasi bahwa Teteh adalah pembelajar visual dan kinestetik. Kombinasi yang unik dan penting untuk difasilitasi dengan beragam stimulus yang tepat.
Selain belajar di sekolah, tentu saja ketika di rumah pun Teteh perlu bisa mengoptimalkan kecerdasannya dengan gaya belajar yang tepat. Terutama aku sangat perhatian dengan bagaimana cara agar anak-anak bisa memiliki kreativitas yang tinggi.
Hadiah Untuk Anak Pembelajar Visual Kinestetik
Tak ada salahnya memberi hadiah kepada anak-anak saat mereka menorehkan prestasi. Tapi sesuaikan hadiah dengan tebalnya dompet kita sebagai orang tua hehehe ... Selain itu hadiah harus bermanfaat dan cocok sesuai kecerdasan majemuk dan gaya belajar anak-anak. Girls just wanna have fun.
Teteh memiliki gaya belajar visual kinestetik, maka sangat tepat jika ia belajar melalui praktek, banyak menggunakan isyarat tubuh dan tidak dapat duduk diam untuk waktu lama. Â Teteh saat berbicara perlahan dan tidak terlalu mudah terganggu dengan keributan. Ia menghafal dengan berjalan/bergerak dan melihat. Teteh menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca.
Aku direkomendasikan agar memberi Teteh mainan anak yang menyibukkan dan pasti akan membuatnya asyik bereksplorasi. Nah ... Cocok nih memberi hadiah Make It Real 5 In 1 Activity Tower kepada Teteh. Merangkai ribuan manik-manik (1.600 komponen) dengan warna-warni menarik untuk menjadi lebih dari 40 buah gelang keren pasti sangat disukai Teteh.
Aku membeli hadiah di Toys Kingdom. Toko mainan ini sangat lengkap dan rasanya harga tidak menjadi soal karena jelang liburan biasanya ada banyak diskon sehingga tidak terlalu menyesakkan dada hi3 ... Masih terjangkau dengan beragam manfaat bermain Make It Real bernilai lebih untuk meningkatkan kecerdasan visual spasial dan kreativitas anak.
Ada 5 buah nampan yang dapat dilepas menampung aktivitas berbeda, menaranya bisa berputar loh! Setiap nampan dapat menyimpan aktivitas unik seperti Heishi Craze, Bead It, It's Elastic!, Friends Forever, dan Link Em' Up! Setelah Teteh berhasil membuat gelang-gelang cantik telah disiapkan tempat untuk menampilkan hasil karya indahnya.
Selain itu Make It Real sebagai produsen mainan anak telah menghabiskan banyak waktu untuk menguji semua mainan sehingga konsumen yakin saat membuat keputusan untuk membeli mainan bagi anak-anaknya tercinta. Ini hadiah yang keren tapi kadang tidak semua orangtua memberikan kepada anaknya. Bermain dengan manik-manik beragam bentuk dan warna menurut pakar pendidikan akan meningkatkan kecerdasan visual spasial dan kinestetik.
Pantas saja Make It Real 5 In 1 Activity Tower ini telah dinobatkan sebagai salah satu produk ramah keluarga terbaik oleh Mos's Choice Awards dan telah memenangkan Gold Seal of Approval Honoring Excellence.
Bermain Sambil Belajar Itu Mengasyikkan
Orang tua harus sabar dan tetap semangat. Bermain juga sangat membantu Teteh untuk mengasah kecerdasan visual-spasial berpadu dengan gaya belajar kinestetik.
Anak visual spasial itu cenderung senang buat berantakan rumah. Teteh kalau melukis ya bisa nge-blok bagian ruang kerja untuk gelar cat air, cat acrylic, crayon, pensil warna, spidol, pulpen, kanvas, kertas, kuas-kuas, belum lagi tumpahan airnya. Belepotan lantai kadang juga bagian badannya berlumuran cat.
Tak heran jika Teteh lebih memilih mengisi waktu luang dengan melukis dengan cat air atau acrylic, menggambar komik, menulis cerpen, membuat kreasi dengan kertas kokoru. Pilihan aktifitas di luar ruang seperti berenang, bersepeda, atau olahraga di arena car free day lebih menariknya daripada main game di gadget.
Bagaimana tidak? Hasil karya Teteh di dinding rumah penuh berhias goresan pinsil. Gambar-gambar sejak dia berumur setahun. Lucu deh! Ada gambar yang tingginya se-jendela. Ah ... Ternyata Teteh menggambar sambil memanjat meja untuk menggapai tempat kosong. Maklum dinding yang rendah sudah penuh semua terisi gambar hi3 ...
Teteh sudah bisa menjahit dengan tangan. Barang-barang bekas seperti kardus, botol, kaleng, dan ranting pohon dijadikan hiasan rumah. Keren sekali ... masyaallah. Teteh jika sedang asyik buat hasta karya dari kain akan mengeluarkan kain-kain beragam corak. Jarum, benang, gunting. manik-manik, lem tembak akan berserakan. Hasil karya Teteh berupa ikat rambut, kalung, gelang manik-manik, tote bag, dan mainan untuk kucing peliharaannya.
Lihatlah hasil karya Teteh berupa gelang manik-manik dari Make It Real 5 In 1 Activity Tower. Wuuuiiihhh ... Very happy ya Teteh. I can creating smiles with Teteh. Waaahhh ... Aku dibuatkan juga gelang kembaran, terima kasih Teteh kesayangan Ibu. Senangnya aku  bisa mengetahui hal ini sejak din dan sangat berguna untuk menemani anak belajar. Sepakat dengan para ahli pendidikan, bahwa selagi masih anak-anak tentu bermain sambil belajar lebih asyik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H