Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesantren Memulai Aktifitas Belajar Sejak Pukul 4 Pagi

2 Maret 2023   07:02 Diperbarui: 4 Maret 2023   14:02 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teteh belajar Al-Qur'an di pesantren. Dokumen pribadi.

3. Pagi hari saat matahari mulai muncul memberikan kehangatan yang membuat semangat. Terlebih saat burung-burung mulai keluar dari sarangnya di balik rimbun dedaunan. Kicau mereka menambah mood booster bagi Teteh untuk belajar Al-Qur'an di pagi hari.

4. Secara fisik akan terlihat efek positif dari bangun dan belajar di pagi hari. Paru-paru akan mendapatkan udara bersih sehingga pernafasan tentu lebih sehat. Menghafal Al-Qur'an itu tidak bisa dibaca di dalam hati saja, tetapi harus ada suaranya. Saat setoran hafalan kepada ustadzah juga para santri harus terdengar jelas suaranya, makhroj huruf dan tajwidnya harus benar. Jadi sangat penting menjaga kesehatan pernafasan. Tubuh yang digerakkan sejak pagi akan memiliki tulang dan sendi yang lebih kuat. Bukankah sahur saat bulan Ramadhan juga sekitar pukul 3-4 pagi? Terasa lebih sehat saat kita berada di bulan Ramadhan. Anakku, Teteh punya kebiasaan sebelum shalat tahajud mandi dulu agar segar. Mandi pakai air dingin loh! 

Sore hari para santri melakukan kegiatan santai di pesantren. Dokumen pribadi.
Sore hari para santri melakukan kegiatan santai di pesantren. Dokumen pribadi.

5. Bangun pagi secara tidak langsung mampu membuat seseorang lebih bahagia karena hari mereka diawali tanpa terburu-buru yang dapat membuat perasaan orang menjadi kacau. Bagi sebagian orang sulit mengatur waktu, bangun kesiangan akan menjadi masalah yang merusak perasaan kita. Suasana hati kita akan bahagia jika aktivitas hari tersebut bisa dijalani dengan lancar karena manajemen waktu yang baik. Belajar di waktu pagi pun tentu berdampak bagi kebahagiaan.

Hal yang dipaparkan di atas bisa terjadi dengan catatan tempat belajarnya seperti di pesantren. Lokasi asrama dan sekolah yang tidak jauh hanya ditempuh dengan berjalan kaki bahkan berada dalam satu kawasan memungkinkan para santri untuk beraktifitas sejak dini hari. Mulai dari bangun tidur, mandi, makan,  istirahat, ekskul, hingga tidur kembali dilakukan di asrama. Shalat dan halaqah Al-Qur'an wajib dilaksanakan di masjid sedangkan belajar materi Diknas di dalam kelas yang berada di sekolah. Semua gedung itu berada di dalam satu kawasan.

Bila ketentuan belajar dimulai pukul 5 pagi  dilaksanakan untuk sekolah biasa, tentu akan ada beberapa kendala. Walaupun sudah ada sistem zonasi, di mana sekolah dan rumah harus dalam zona yang sama dan diasumsikan dekat saja jaraknya, ternyata masih banyak yang melanggar sistem ini. Rumah dan sekolah tidak berdekatan.

Nasihat Tentang Belajar Al-Qur'an

Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman, “Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telh selesai membacakannya, maka ikutilah bacaan itu. Kemudian sesungguhnya atas tanggungan kamilah atas penjelasannya.” (QS. Al-Qiyamah : 16-19).

Teteh bersama teman-teman halaqah di SMP Qur'an Al-Ihsan Kebagusan. Dokumen pribadi.
Teteh bersama teman-teman halaqah di SMP Qur'an Al-Ihsan Kebagusan. Dokumen pribadi.

“Dari Abu Hurairah RA. Berkata : Rasulullah SAW berkata : Pelajarilah olehmu akan Al-Qur’an dan bacalah olehmu Al- Qur’an dan tidur dia. Maka seseungguhnya itulah perumpamaan Al-Qur’an dan perumpamaan orang yang mempelajari Al Qur’an maka bangunlah dia dari tidurnya dengan membaca Al-Qur’an, yaitu seperti perumpamaan kantong yang terisi minyak wangi yang tersebar baunya disetiap tempat dan perumpamaan orang yang belajar Al-Qur’an maka tidur dia dan dia di dalam dada seperti perumpamaan kantong-kantong yang ditutupi atas minyak wangi.”

Beberapa ayat Al-Qur’an telah mengisyaratkan metode dan cara menghafal, yaitu:
1) Talaqqi.
2) Membaca secara pelan-pelan dan mengikuti bacaan (talqin).
3) Merasukkan bacaan dalam batin.
4) Membaca sedikit demi sedikit dan menyimpannya dalam hati.
5) Membaca dengan tartil (tajwid) dalam kondisi bugar dan tenang

Metode menghafal Al-Qur’an menurut Ahsin W. Al Hafidz adalah:

  • Metode Wahdah, yaitu menghafal satu persatu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya.
  • Metode Kitabah, yaitu menghafal dengan cara menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya pada secarik kertas yang telah disediakan untuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun