Sejenak melepas penat bersama keluarga di sebuah lokasi keren di Bandung Utara. Anakku Kaka dan Mas yang sedang kuliah di ITB akan senang bila diajak refresing dan ngobrol santai di lokasi yang nyaman.Â
Nah ... kali ini aku memilih Congo Galery and Cafe, sebuah restoran yang dibangun di atas lahan seluas dua hektar yang asri.
Menikmati sajian secangkir kopi dengan aneka kudapan di Congo Galery and Cafe memiliki sensasi tersendiri. Menu lain yang bisa di pesan adalah T-Bone panggang (steak), Dory dan buntut bakar (grilled), gindara, ayam, dan iga panggang, dengan minuman Fruit Punch, ice green tea, dan milkshake choco.Â
Keasyikan lain yang ada di sini adalah desain restoran unik dan eksotik. Atap bangunan dari rumbia atau ijuk menambah kesan alami.Â
Batu-batu alam digunakan untuk bagian taman, tangga, dan jalan setapak menambah eksotik suasananya. Teteh juga sangat menikmati berbagai spot yang keren untuk latar berfoto.
Pagi telah beranjak pergi. Mentari dengan sinarnya yang hangat tetap saja belum mampu mengusir dinginnya udara Bandung.Â
Semilir angin sejuk membelai lembut ke dalam ruangan restoran. Jendela-jendela dibiarkan terbuka lebar sehingga sirkulasi udara alami benar-benar terasa. Hijaunya rimbun pepohonan juga dapat kita nikmati dengan leluasa. Obrolan kami pun semakin hangat ...
Menurutku Congo adalah restoran modern dengan hidangan lokal yang disajikan di tempat elegan bernuansa kayu antik. Restoran ini benar-benar cocok untuk mereka yang ingin menyantap makanan sambil mencari ketenangan dari hiruk-pikuk kota.Â
Suasananya keren dan membuat betah berlama-lama di sini. Tak berlebihan mengapa kayu-kayu yang berusia puluhan hingga ratusan tahun ini dijadikan perabot utama.Â
Ternyata pemilik dari Congo Galery and Cafe ini adalah seorang pebisnis di bidang pengelolaan hasil hutan khususnya perkayuan. Lihat saja tampilan beragam model kursi dan meja dengan sentuhan seni yang tinggi. Ada juga gudang di sini yang dipenuhi berbagai jenis kayu nan indah untuk diperdagangkan.Â