Perjalanan Jiwa Lebih Berharga Daripada Perjalanan Raga
Niatkan perjalanan hidup kita ini untuk semakin mendekat kepada-Nya, merasakan betapa sungguh Allah Maha Besar lagi Maha Kuasa.
Sejatinya seorang pejalan sejati memaknai setiap langkah kakinya di atas muka bumi. Dekat atau jauh bukanlah ukuran mana yang lebih bermakna.
Namun ... kekayaan pengalaman dan hikmah yang didapat baik di awal, saat menjalankan, dan di akhir perjalanan itulah yang bernilai tiada tara. Terlebih bila pejalan sejati bisa semakin mengenal Tuhannya, Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Terpuji.
Tak mungkin kita akan berjalan dengan benar jika tak ada cahaya. Betapa sulitnya berjalan dalam gelap gulita.
Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Pengampun telah memberikan petunjuk jalan berupa Al-Qur'an.
Sedangkan Rasulullah shalallaahu alaihi wassalaam adalah jalan cahaya-Nya.
Beliau adalah Al-Qur'an berjalan, setiap tindak tanduk, laku lampah, gerak gerik, ucap kata, dan petunjuk syariat benar-benar terpancar terang benderang dari dirinya.
Sebagai hamba Allah yang paling mulia, Nabi Muhammad senantiasa bermohon kemurahan kasih sayang dan ampunan-Nya.
Lalu... kita ini yang bergelimang dosa dan kesalahan tak malukah jika abai terhadap petunjuk jalan berupa Al-Qur'an.