Teman-teman K-Ners yang sedang berkunjung ke Kota Cirebon dan sekitarnya, kini bisa menikmati seduhan kopi dan cemilan tradisional di pinggir sawah. Suasana warung ini yang langka jika kita tinggal di tengah kota atau metropolitan seperti Jakarta. Lokasi warung di pinggir sawah dengan latar Gunung Ciremai nan gagah. Pastinya membuat kita betah berlama-lama di sini.
Tak lebih dari 20 menit dari Stasiun Kereta Api Kejaksan atau Alun-alun Kejaksan menuju ke arah selatan. Warung Kopi Manis ini menjadi tempat favorit untuk melepas penat sejenak. Bila datang di akhir pekan, kita akan berjumpa dengan komunitas gowes yang kerap menjadikan lokasi ini sebagai pit stop terakhir. Keren deh!
Kebetulan aku mampir di warung ini saat hari kerja, lumayan sepi ... Berasa ini tempat milik pribadi he3 .... Secangkir kopi aku pesan untuk menemani beragam cemilan seperti pisang goreng, pisang rebus, tempe mendoan, tahu isi, ketan ulen, dan gabin.Â
Warung Kopi Manis mengusung konsep tempo dulu. Hal itu terlihat dari kursi dan meja kayu yang digunakan. Bangunanya tampak sederhana, layaknya rumah di pedesaan. Â Tak ada pintu atau jendela, hanya ruang berbentuk joglo yang menaungi tempat duduk pengunjung untuk menyantap aneka menunya. Angin semilir menambah nikmat saat menyeruput secangkir kopi dan berbincang santai dengan keluarga.
Hal menarik lainnya adalah warung ini tak hanya menawarkan kopi. Ada makanan khas pedesaan seperti sayur lodeh, sayur asam, petai, gorengan tempe, telur dan lainnya yang disajikan dengan konsep prasmanan. Pengunjung bisa melihat langsung proses penyeduhan kopi atau pembuatan pisang digoreng, lalu memilih makanan yang disukai dan tempat duduk yang disukai.
Sambil menunggu pesanan datang, aku ajak Teteh dan sepupunya untuk bermain di tengah sawah. Menyusuri pematang dan berlarian di antara rumpun padi yang sedang menguning. Seru sekali ... He3 ... Maklum ini ajak kota jarang sekali bertemu dengan sawah luas seperti ini.