Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ngopi di Pinggir Sawah: Warung Kopi Manis Cirebon

6 Oktober 2022   14:10 Diperbarui: 6 Oktober 2022   14:27 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuaca cerah dan angin semilir membuatku betah berlama-lama di sini. (dokpri)

Teman-teman K-Ners yang sedang berkunjung ke Kota Cirebon dan sekitarnya, kini bisa menikmati seduhan kopi dan cemilan tradisional di pinggir sawah. Suasana warung ini yang langka jika kita tinggal di tengah kota atau metropolitan seperti Jakarta. Lokasi warung di pinggir sawah dengan latar Gunung Ciremai nan gagah. Pastinya membuat kita betah berlama-lama di sini.

Tak lebih dari 20 menit dari Stasiun Kereta Api Kejaksan atau Alun-alun Kejaksan menuju ke arah selatan. Warung Kopi Manis ini menjadi tempat favorit untuk melepas penat sejenak. Bila datang di akhir pekan, kita akan berjumpa dengan komunitas gowes yang kerap menjadikan lokasi ini sebagai pit stop terakhir. Keren deh!

Bangunannya sengaja dibuat sederhana. (dokpri)
Bangunannya sengaja dibuat sederhana. (dokpri)

Kebetulan aku mampir di warung ini saat hari kerja, lumayan sepi ... Berasa ini tempat milik pribadi he3 .... Secangkir kopi aku pesan untuk menemani beragam cemilan seperti pisang goreng, pisang rebus, tempe mendoan, tahu isi, ketan ulen, dan gabin. 

Warung Kopi Manis mengusung konsep tempo dulu. Hal itu terlihat dari kursi dan meja kayu yang digunakan. Bangunanya tampak sederhana, layaknya rumah di pedesaan.  Tak ada pintu atau jendela, hanya ruang berbentuk joglo yang menaungi tempat duduk pengunjung untuk menyantap aneka menunya. Angin semilir menambah nikmat saat menyeruput secangkir kopi dan berbincang santai dengan keluarga.

Cara memasak masih menggunakan kayu bakar. (dokpri)
Cara memasak masih menggunakan kayu bakar. (dokpri)

Hal menarik lainnya adalah warung ini tak hanya menawarkan kopi. Ada makanan khas pedesaan seperti sayur lodeh, sayur asam, petai, gorengan tempe, telur dan lainnya yang disajikan dengan konsep prasmanan. Pengunjung bisa melihat langsung proses penyeduhan kopi atau pembuatan pisang digoreng, lalu memilih makanan yang disukai dan tempat duduk yang disukai.

Sambil menunggu pesanan datang, aku ajak Teteh dan sepupunya untuk bermain di tengah sawah. Menyusuri pematang dan berlarian di antara rumpun padi yang sedang menguning. Seru sekali ... He3 ... Maklum ini ajak kota jarang sekali bertemu dengan sawah luas seperti ini.

Padi yang sedang menguning menambah indah suasana. (dokpri)
Padi yang sedang menguning menambah indah suasana. (dokpri)

Teteh dan sepupunya bermain di tengah sawah. (dokpri)
Teteh dan sepupunya bermain di tengah sawah. (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun