Pembelian tiket sudah bisa dilakukan dengan online. Penumpang bisa mencetak tiket di stasiun keberangkatan. Sedangkan tiket go-show bisa dibeli 3 jam sebelum berangkat. Petugas Kondektur memeriksa tiket sambil melihat layar handphone. Tidak lagi ada alat pembolong kertas.
Sebagai dosen yang harus mengajar di luar kota, aku memilih menggunakan kereta api. Rutinis pulang pergi ke Kota Cirebon dari Jakarta terasa lebih menyenangkan dan tentu saja minim lelah. Bila harus menyetir sendiri kendaraan darat pastinya capek. Aku juga masih bisa membaca buku dan menulis di dalam kereta selama perjalanan.
Pada masa pandemi Covid-19 ada fasilitas pemeriksaan tes Antigen atau G-Nose. Tempat duduk diatur agar masih berjarak aman. Tidak boleh makan atau minum di dalam gerbong selama perjalanan. Namun masih bisa bekerja di kereta api, karena tersedia stop kontak untuk mengisi daya laptop dan handphone. Penumpang diberi paket masker dan tissue basah. Pengalaman gagal berangkat naik kereta api saat anak sulungku tes Genose hasilnya positif. Cerita lengkapnya ada di sini: Pengalaman Genose Positif Gagalkan Rencana Traveling.Â
Peraturan terbaru harus sudah booster atau vaksin ketiga untuk melakukan perjalanan dengan kereta api. Jika belum maka harus melakukan tes PCR. Alhamdulillah aku sudah booster sehingga memudahkan proses perjalanan dengan kereta api.
Pemandangan di Luar Kaca Jendela Kereta Api
Keindahan pemandangan sepanjang jalur kereta api sangat memukau. Aku lebih senang melakukan perjalanan saat pagi hingga sore hari. Selain badan segar juga bisa menikmati beragam jenis sajian indahnya sawah, tebing, lembah, laut, gunung, sungai, deretan rumah, bahkan saat masuk ke kota akan berjumpa kekumuhan juga adalah pemandangan yang eksotik menurutku.