Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Parenting Tak Selamanya Ideal

21 September 2022   09:56 Diperbarui: 21 September 2022   10:20 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas berenang bersama Bapa. Dokumen pribadi

Sebagai ibu yang dikaruniai tiga orang anak tentu saja memiliki pengalaman parenting yang beragam. Up and down, kadang sesuai dan ideal. Namun sering juga mengalami kondisi tak ideal dan tak sesuai harapan. Ternyata setiap anak juga unik dan aku sebagai orangtua juga sadar harus terus menerus belajar tanpa akhir.

Aku teringat saat Kaka, Mas, dan Teteh masih kecil. Banyak peristiwa yang kini menjadi kenangan indah dan bahan obrolan seru. Mereka sekarang sudah menginjak usia 26, 22, dan 14 tahun. Masyaallah ... Betapa cepatnya waktu berlalu.

Obrolan Seru Bersama Anak

Aku ngobrol santai dengan mereka saat liburan kuliah dan pesantren. Cemilan dan minuman tersedia di meja ruang keluarga. Sambil selonjoran di lantai yang sejuk kami bertukar cerita.

"Jadi inget Kaka pernah kasih bedak keyboard komputer dan dikasih minyak telon pas baru punya adik, katanya biar wangi kayak Dimas ha3 ..." Kaka tertawa geli mengingat kejadian lucu itu, "Iya ... ya ... Kenapa juga aku bisa gitu?" Aku gak bisa marah ... Cuma gemes aja sama cara Kaka berpikir kreatif gitu. Akhirnya suami dibantu Kaka (sebagai cara agar dia bertanggung jawab) dengan susah payah berhasil membersihkan keyboard itu.

Kejadian lain yang bikin aku tersenyum kecut adalah saat Mas menolong Kaka yang terjatuh dari sepeda sampai lututnya berdarah. Mereka bermain sepeda di lantai halaman yang basah sehabis hujan, padahal sudah dilarang. 

Mas membersihkan darah menggunakan tissue dan kapas. Lalu meneteskan betadine yang diambil dari kotak P3K. Padahal Mas saat itu baru berumur tiga tahun. Sepertinya mereka kompak ya merasa bersalah ha3 .... 

Oya ... Aku merasa terharu sekaligus bangga karena Kaka dan Mas tak lupa meminta maaf. Hi3 ... Lucu banget mereka peluk-peluk aku tapi tanpa bicara. Oke ... Tentu ibu memaafkan jagoan kesayangan.

Kaka berpetualang di alam bersama Bapa. Dokumen pribadi
Kaka berpetualang di alam bersama Bapa. Dokumen pribadi

Nah ... Ini peristiwa yang kocak tapi bikin deg-degan. "Mas inget gak pernah tuh gulat-gulat jagoan di bangku tengah mobil," tanyaku kepada Mas. "Iya aku inget banget ... Ibu bilang kalau aku dan Kaka terus berisik mau dipindahin ke truk di sebelah. "He3 ... Tapi gak percaya ... Mana mungkin?" sambung Kaka. "Kita kan bosen Bu ... Macet gitu jalannya," lanjut Mas. 

Saat itu kami sedang perjalanan dari Jakarta menuju Cirebon di jalur Pantura. Aku sendiran nyupir karena suami sedang dinas keluar kota. Saking serunya main jungkir balik sampai brosot juga di lantai mobil, bibir Kaka berdarah kena jidat Mas.

 Waaahhh ... Ada sih suara Kaka terdengar kaget, "Aduuuuhhh ... Aku berdarah nih! Mana tissuenya Mas?" Aku lihat dari kaca spion mereka tetap ketawa-tawa. Kebetulan kondisi jalan sedang macet parah dan ada tukang minuman lewat. Aku beli sebotol air mineral dan minta es batunya juga. Lumayan lah lukanya lekas tertutup kembali.

Pengalaman tak terlupakan bersama Teteh ketika tas tertinggal di koperasi sekolah. "Ya ampun ... Ibu kok bisa lupa gitu gak kebawa tasnya Teteh," sambil menepuk dahi aku terkekeh. "Bu ... Aku pas turun dari mobil kok tasku gak ada," kata Teteh. Panik dong! Mana sekolah Teteh jauh dan macet pula. Seperti biasanya Teteh akan menangis  lama. 

Aku coba alihkan dulu persoalan ketinggal tas ini. Teteh mandi, makan sore, dan menghiburnya. 

"Teh ... Untung gak ada PR kan. Jadi tenang aja nanti kita bawa buku pelajaran untuk besok pakai tote bag. Trus pindahin deh ke tas sekolah. Gimana?" aku coba negosisasi agar Teteh juga bisa berpikir solusi. Alhamdulillah berhasil, tangisnya berhenti,dan Teteh bisa senyum lagi.

Teteh bermain trampoling bersama Bapa. Dokumen pribadi.
Teteh bermain trampoling bersama Bapa. Dokumen pribadi.

Teteh waktu kecil senang sekali menggambar di dinding rumah. Walaupun sudah diberi kertas, tetap saja lokasi favorit adalah dinding ruang makan. Apa yang aku lakukan? Ya sudahlah ... Ha3 ... Selama lebih dari 10 tahun tidak mengecat dinding yang ada lukisan Teteh, it's fine. Baru setelah Teteh berumur sepuluh tahun dengan senang hati dia mengijinkan dinding rumah di cat ulang dan membersihkan lukisannya. Dinding itu sekarang berisi lukisan Teteh di atas kanvas. 

Baca kisah Teteh dan karyanya di sini: Karya Fotografi Anak 10 Tahun Ini Luar Biasa

Belajar Tiada Henti

Parenting tak selamanya ideal tapi ya tidak apa-apa juga. Sesekali mengalami anak terjatuh dan menangis. Mereka bisa juga bertengkar dan marah. Bahkan ada saatnya anak juga merasa gagal karena tidak bisa menggapai apa yang diinginkannya. Tak ada yang sempurna bukan?

Sejatinya menjadi orangtua juga harus terus menerus menjadi pembelajar. Aku berusaha mengikuti kelas parenting, seminar dengan para pakar di antaranya Prof. Arief Rahman, ibu Elly Risma, dr. Asiah Dahlan, ustadz Bachtiar Nasir dan ustadz Harry Santosa. 

Ada juga pelatihan yang diadakan oleh komunitas Keluarga Hebat dan Pesantren Daarut Tauhid tentang parenting. Semoga upayaku untuk terus menggali ilmu, menyerapnya, dan terpenting mengamalkannya mendapatkan keberkahan, aamiin.

Aku berusaha terus belajar dan membaca buku tentang parenting. Dokumen pribadi
Aku berusaha terus belajar dan membaca buku tentang parenting. Dokumen pribadi

Baca kisah menarik lainnya di sini: Cerdaskan Anak dengan Cinta

Utamakan Doa Terbaik untuk Anak

Nama anak-anakku diambil dari Al-Qur'an, para Nabi, dan tokoh muslim yang menjadi teladan. Terkandung doa-doa terbaik untuk Kaka, Mas, dan Teteh.

Kaka anakku sayang ...  Semoga dirimu menjadi hamba Allah seperti Nabi Ibrahim AS. Semoga Kaka diberi hati yang ikhlas dan ridho atas segala karunia dari Allah Yang Mahacerdas lagi Mahakuasa. 

Semoga kelak Kaka menjadi pemimpin bagi orang-orang bertaqwa dengan kecerdasanmu sebagaimana Ibnu Rusydi seorang ilmuwan muslim, ahli di bidang kedokteran dan ilmu pengetahuan.

Mas anakku sayang ...  Semoga dirimu menjadi hamba Allah seperti Nabi Muhammad SAW. Semoga Mas diberikan keberanian dan ketetapan hati dari Allah Yang Maha Penjaga lagi Mahaperkasa. 

Semoga kelak Mas  menjadi pemimpin bagi orang-orang bertaqwa dengan keteguhan pendirianmu sebagaimana Abu Hanifah seorang ilmuwan muslim, ahli di bidang hukum dan ilmu pengetahuan.

Teteh anakku sayang ... Semoga dirimu menjadi hamba Allah seperti Maryam Ibunda Nabi Isa AS. Semoga Teteh diberikan ketinggian akhlak dari Allah Yang Mahamulia lagi Maha Terpuji. 

Semoga kelak Teteh menjadi pemimpin bagi orang-orang bertaqwa dengan kelembutan dan kebaikan hatimu sebagaimana Al Kindi seorang ilmuwan muslim, ahli di bidang matematika, astronomi, dan ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah ... Bisa kumpul bersama Kaka, Mas, dan Teteh. Dokumen pribadi
Alhamdulillah ... Bisa kumpul bersama Kaka, Mas, dan Teteh. Dokumen pribadi

Baca artikel inspiratif lainnya di sini: Doa Para Nabi dalam Al-Qur'an

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun