Kebetulan aku dan suami memiliki hobi yang sama yaitu gowes (bersepeda) dan fotografi.Â
Ternyata ... Hobi ini sudah ada semenjak kami kecil he3 ... Lucu sekali saat melihat album keluarga ada foto yang sama saat balita naik sepeda roda tiga. Kami juga sering berbagi pengalaman jaman kecil, kapan pertama bisa naik sepeda roda dua.Â
Banyak hal-hal konyol terkait aktivitas gowes yang bisa membuat kami tertawa geli, seperti masuk got karena oleng, rantai sepeda putus di tengah jalan, ban kempes dan gak ada tukang pompa, atau gowes sambil hujan-hujan dan dimarahi orangtua.
Kami memiliki koleksi sepeda beberapa jenis, di antaranya: sepeda gravel, lipat, gunung, dan city bike. Aku coba kenalkan apa ciri-ciri sepeda yang biasa aku pakai di antaranya:
Sepeda gravel. Sesuai namanya sepeda ini bisa diajak cepat melewati jalanan gravel alias kerikil/tanah. Bentuknya khas road bike, tapi bisa menerima ban lebar hingga 40 mm atau lebih sedikit dan memakai disc brake ala sepeda off road.
Sepeda lipat. Sepeda lipat dapat dilipat menjadi lebih ringkas dengan dilengkapi engsel pada rangkanya. Keunggulannya bisa dibawa ke dalam angkutan umum, disimpan di apartemen ataupun kantor.Â
Tentunya sepeda biasa yang berukuran besar tidak diizinkan. Sepeda lipat mulai populer di Indonesia sejak maraknya komunitas pekerja bersepeda atau kalangan penglaju. Rute pendek ditempuh dengan sepeda sementara rute jauh tetap menggunakan angkutan umum.
Sepeda gunung. Sepeda gunung atau All Terrain Bike /ATB atau Mountain Bike /MTB adalah sepeda yang dapat digunakan dalam medan berat. Pertama kali sepeda jenis ini diperkenalkan pada tahun 1970 di perbukitan San Fransisco.Â
Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka terbuat dari baja, aluminium atau komposit serat karbon (carbon fiber reinforced plastic), menggunakan shock breaker (peredam goncangan). Ban yang dipakai memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki 18-30 gear pindah yang berguna mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya.
City bike. Sepeda jenis ini banyak digunakan oleh kaum urban masa kini. City bike dikenal sebagai urban bike atau commuter bike. Sesuai namanya, city bike didesain untuk digunakan di perkotaan.Â
Kenapa begitu? Karena ban yang digunakan cukup ramping serta khusus melewati jalanan mulus dan tak banyak lubang. Juga didesain untuk perjalanan jarak pendek dengan medan yang rata. Cara penggunaan city bike relatif lebih sederhana dibandingkan tipe lainnya.
Usia kami sudah menginjak golden age -50 tahun ke atas- jadi tentu harus rajin merawat sehat. Nah ... Aktivitas gowes bersama ini menjadi alternatif olahraga yang cocok saat pandemi, karena rendahnya kontak dengan kerumunan. Selain itu, gowes secara rutin juga memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik dan juga mental. Inilah 8 manfaat gowes, yaitu:
- Menjaga kesehatan jantung.
- Meningkatkan kekuatan otot.
- Mengontrol berat badan.
- Meningkatkan sistem imunitas tubuh.
- Menstabilkan diabetes.
- Menurunkan risiko depresi.
- Menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.
- Membantu mengatasi insomnia (sulit tidur).
Oya ... Kami juga tahu bahwa stres bisa datang sewaktu-waktu kepada siapa saja. Kadang ada tekanan pekerjaan atau masalah kehidupan yang belum terselesaikan menjadi pemicu stres.Â
Kami berusaha menerapkan anjuran Rasulullah shalallaahu a'laihi wassalaam  'jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolongmu' dan tak ada salahnya mencoba gowes untuk menghilangkan stres.
Ketika ada dinas keluar kota, sering juga kami sengaja membawa sepeda atau meminjam sepeda di lokasi. Di tengah padatnya jadwal rapat, biasanya kami akan menyempatkan diri gowes pagi-pagi sekali atau menjelang sore. Senang rasanya bisa berkeliling kota atau tempat yang indah bersama-sama.
Baca di sini: Gowes di Lagoi Bay Bintan
Menurut pendapatku, hobi gowes bersama pasangan tentu memiliki manfaat penting lainnya selain menjaga kesehatan. Sebagai pasangan, kita perlu terus menerus berusaha merekatkan hubungan, menyuburkan kasih sayang, dan merawat cinta kasih.Â
Tentunya gowes sangat cocok dilakukan bersama pasangan agar semakin bahagia lahir batin.Â
Benar sekali loh! Gowes bersama pasangan ternyata sungguh ampuh menghilangkan ketidaknyamanan ketika ada selisih paham.Â
Setelah saling memaafkan, lalu gowes bersama. Â Kami pun mesra kembali. Barakallah ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H