Arsitektur Tempat Tinggal yang Mencerminkan Nilai-nilai Islami

Arsitektur merupakan bagian dari aspek teraga (visual_tiga dimensi) kebudayaan. Arsitektur yang baik seharusnya merupakan cerminan dari nilai dan perilaku masyarakat pendukungnya. 

Sumber tata laku dan tata nilai (akhlakul karimah) bagi masyarakat muslim adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Arsitektur yang mencerminkan nilai-nilai Islami harus berangkat dari akhlakul karimah yang terdapat pada kedua sumbert tersebut.

Konsep Arsitektur Islami adalah hablum minallah, hablum minannas, dan hablum minal'alamin. Keserasian hubungan secara Islami antara manusia dengan Allah Yang Mahakuasa lagi Mahamulia, dengan sesama dan diri sendiri, serta terhadap lingkungannya.

Palace atau tempat tinggal adalah bangunan yang mewadahi beragam aktivitas manusia sehari-hari, tampat itu dapat berwujud rumah, apartemen, sekolah, asrama, perpustakaan, kantor, toko, rumah sakit, stasiun, dan sebagainya. 

Kali ini yang akan dibahas adalah tempat tinggal berupa rumah dan apartemen. Apakah tempat tinggal dapat mencerminkan nilai-nilai Islami? Seperti apa arsitektur rumah dan apartemen yang dapat mewadahi tiga konsep utama akhlakul karimah?

"Katakanlah (wahai Muhammad), sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah". (QS. Al-An'am : 162)

Jendela lebar untuk pencahayaan alami dan ventilasi udara yang baik di ruang belajar. Dokumen pribadi.

Rumah dan apartemen sejatinya dapat mewadahi aktivitas penghuninya untuk selalu dapat menjalankan perintah Allah subnahu watal. Tempat tinggal yang memberikan kemudahan, kenyamanan, ketenangan, keamanan, dan kekhusyuan untuk beribadah. Wujud arsitekturnya dapat berupa, ruang yang memiliki orientasi ke arah kiblat, bersih dari unsur syirik.

Penataan interior yang memberikan motivasi yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah Yang Mahabesar lagi Maha Terpuji untuk mendapatkan keridhaan-Nya. Lebih baik lagi jika setiap rumah memiliki mushola atau tempat khusus untuk shalat. Hal tersebut mencerminkan hablum minallah.

Lalu apa yang bisa mencerminkan hablum minannas? Keselarasan hubungan manusia dengan sesama mengajarkan kita agar mawahdah warahmah (saling mengasihi, saling menyayangi, saling menghormati), berinteraksi dalam ukhwah islamiyah yang kental nilai persaudaraan. Penataan ruang dapat diwujudkan dengan sirkulasi dan interior yang meningkatkan keakraban anggota keluarga.

Ruang keluarga yang dilengkapi dengan perpustakaan dan berskala intim. Dokumen pribadi.

Contohnya ruang keluarga dengan furniture yang ditata dalam skala intim, ruang makan yang dihiasi dengan lukisan sawah atau laut, agar ingat akan karunia makanan ini datang dari Allah Yang Mahabaik lagi Maha Pemurah. Dalam konteks bertetangga dapat didukung dengan membuat ruang terbuka yang mudah diakses oleh tamu seperti teras atau taman depan rumah. Pagar yang tidak terlalu tinggi, bahkan ada kluster perumahan yang melarang rumah di sana diberi pagar. 

Jika tinggal di apartemen pun kita masih bisa melaksanakan hablum minannas dengan aktif dalam kegiatan komunitas bersama di ruang publiknya. Intinya bergaul dengan tetangga tanpa membedakan suku, ras, atau agama adalah cermin dari diri umat Islam yang baik kepada sesama.

Halaman terbuka dibuatkan biopori atau sumur resapan. Dokumen pribadi.

Di dalam mewujudkan makna hablum minal'alamin, arsitektur yang ramah terhadap lingkungan adalah cermin hal tersebut. Manusia sebagai khalifah di muka bumi tentu diuji sikap dan perilakunya terhadap alam dan lingkungannya. Kita harus menjaga agar lingkungan dan alam tetap terjaga keseimbangannya. 

Kondisi fisik lahan, matahari, air, curah hujan, juga kondisi sosial budaya masyrakat dan ekonomi) harus menjagi pertimbangan dalam mewujudkan tempat tinggal yang mencerminkan hablum minal'alamin. Kita dapat memanfaatkan matahari dengan sebaik-baiknya agar hemat energi listrik. Juga menggunakan air dengan hemat agar tidak semakin parah krisis air. HIndari atau sesedikit mungkin penggunaan AC.

Menanam pohon besar di halaman rumah sebagai stok oksigen. Dokumen pribadi.

Menanam pohon besar minimal satu setiap rumah agar memiliki stok oksigen yang cukup. Lubang biopori atau sumur resapan juga akan sangat bermanfaat agar air kembali keasalnya. Warung hidup dan apotek hidup bisa dijadikan cara kita menanggulangi kelangkaan sumber pangan. 

Allah sebagai Rabbul'alamin mengajak manusia untuk melihat ciptaan-Nya. Lihatlah gunung yang tertancap, tumbuhan yang dapat dimakan, kapal/bahtera yang berlayar di laut, angin, hujan, matahari, bulan, bintang, siang dan malam, bumi yang terhampar, hewan ternak dan susunya, lebah dan madunya adalah agar manusia benar-benar meyakini bahwa Allah-lah Yang Maha Pencinta lagi Maha Pemelihara.

Demikianlah ... Bahwa wujud arsitektur yang lebih Islami untuk  tempat tinggal (dalam hal ini rumah dan apartemen) tidak semata wujud fisik. Konsep utamanya adalah jiwa Islami yang dilandasi oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam tiga makna hablum minallah, hablum minannas, dan hablum minal'alamin.