Aku berhaji di bulan Desember, udara cukup sejuk bahkan cenderung dingin saat itu. Pada tahun 2006 wukuf di Arafah juga jatuh pada hari Jumat seperti tahun 2022 ini. Masyaallah ... Inilah haji akbar.
Dalam perjalanan aku berjumpa dengan berbagai bangsa, segala usia dari bayi, anak-anak, muda hingga tua. Semua berwajah bahagia telah diberikan kesempatan oleh Illahi Rabbi untuk menunaikan ibadah haji dalam keadaan sehat.Â
Namun, ada jamaah haji yang sedang diuji sakit, tetap diupayakan oleh Pemerintah Saudi Arabia untuk berangkat ke Arafah menggunakan ambulance atau kendaraan lainnya.Â
Anggota kloter 77 Jawa Barat juga tidak semuanya melakukan jalan kaki menuju Arafah. Sebagian menggunakan bis.
Perjalanan pagi ini menuju arah timur sejauh 21 kilometer. Langkah kaki bergegas menuju rengkuhan kasih sayang Allah. Tak ada beda semua jamaah laki-laki menggunakan kain putih dua helai saja.Â
Tak ada tanda pangkat atau jabatan. Tampaklah betapa seluruh jiwa dan raga ini berada dalam genggaman-Nya. Inilah simulasi bagaimana kelak manusia akan bergegas menuju Tuhannya di padang mahsyar. Allahuakbar ...
Hari semakin siang saat jarak Arafah semakin dekat. Tak terasa kepala dan wajahku semakin menunduk karena matahari semakin menyengat.Â
Betapa Allah telah menentukan waktu-waktu haji menggunakan matahari sebagai jam super canggih. Inilah desain luar biasa dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ketika hamba-Nya hendak berjumpa dengan-Nya maka tundukkanlah wajahmu!