Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Heritage of Toba", Pesona Tiada Tara Danau Toba sebagai Warisan Dunia

17 September 2021   13:00 Diperbarui: 17 September 2021   13:02 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Danau Toba adalah danau hamparan air terindah dan terluas di muka bumi. Keajaiban Danau Toba membuatku terpana dan keindahannya begitu terasa merasuk di jiwa. Sungguh aku tak menyesal telah terdampar dalam pesona tiada tara cantiknya alam Danau Toba.

Ketika salah satu keajaiban alam di dunia yaitu Kaldera Danau Toba menjadi milik negeri tercinta Indonesia. Juga ketika tahu beragam potensinya, semakin membuka cakrawala akan betapa kita harus bersemangat untuk mengapresiasinya.

Sejarah Terbentuknya Danau Toba

Aku bersyukur sudah dua kali diberi kesempatan menikmati Danau Toba yang tiada henti membuatku terpukau. Allah Yang Mahakuasa lagi Mahakaya melimpahkan karunia Heritage of Toba kepada bangsa Indonesia. Danau Toba terbentuk melalui proses geologis berupa ledakan tektonovulkanik pada Gunung Toba sekitar 74.000 tahun silam. Ledakan multimegation pada perut bumi telah menciptakan kaldera volkano. 

Letusan tersebut juga menyebabkan sebagian tanah (puncak Gunung Toba yang tidak ikut hancur) terjungkit dengan posisi miring ke arah barat daya dan membentuk Pulau Samosir. Sedangkan kaldera volkano yang ribuan tahun berisi air tersebut dinamakan Danau Toba. Kedalaman Danau Toba berkisar pada 500 meter dengan 2.860 juta ton air. Danau Toba berbentuk lonjong dengan panjang 82 kilometer dan lebar 42 kilometer. Pulau Samosir berukuran 38 kilometer dengan lebar 18 kilometer.

Keunikan lain dari Danau Toba yaitu pulau di atas pulau dan danau di atas danau. Pulau Samosir berada di atas Pulau Sumatera dan Danau Sidihoni serta Danau Aek Natonang berada di atas Danau Toba. It's so really Wonderful Indonesia.

Yuk! MICE Di Indonesia Aja

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia  (Kemenparekraf RI) terus menggaungkan program MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) di negara yang kaya akan beragam destinasi eco-tourism (wisata alam) ini. Salah satu Destinasi Super Prioritas di Indonesia yaitu DSP Toba telah mendapat penghargaan dari UNESCO dengan gelar UNESCO Global Geoparks (UGG). Ternyata pengembangan ekonomi kreatif dan kelembagaan kepariwisataan juga menjadi nilai penting terpilihnya Geopark Danau Toba ke dalam UGG. 

Geopark merupakan lokasi strategis untuk pariwisata. Tak bisa dipungkiri bahwa Kaldera Danau Toba juga memiliki bentang alam yang beragam dan fakta geologis yang menarik. Danau Toba juga menawarkan aneka wisata alam dan edukasi berbasis keragaman hayati seperti pertanian Kemenyan Toba atau Haminjon, juga pertanian kopi dan teh. 

Dari sisi sosial budaya, terdapat tari Tor-Tor dan musik tradisional Gondang Batak yang sering ditampilkan dalam berbagai acara tingkat nasional bahkan internasional. Ada hasil karya luar biasa berupa kerajinan kain tenun ulos dan ukiran khas yang dikenal dengan nama Gorga. Bentuk bangunan dengan gaya arsitektur tradisional yang unik dan khasjuga menjadi daya tarik tersendiri.

Kekayaan hutan di kawasan Danau toba menyimpan potensi agrowisata yang masih dapat dikembangkan seperti wisata hutan tumbuh-tumbuhan untuk pengobatan dan wisata kuliner khas Batak seperti Ikan Arsik dan bahan makanan Andaliman. Tentu akan sangat menarik bila ketika penyajian makanan bisa ditambahkan dengan informasi asal bahan baku dan cara memasaknya. Seperti menyajikan seduhan kopi Lintong dan Sidikalang atau teh Sidamanik dengan air rebusan dari Danau Toba yang telah disterilisasi.

Jadi ... Tak salah kan bila pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran diadakan di Indonesia dengan memilih salah satu destinasinya adalah Danau Toba. Sandiaga Uno sebagai Menparekraf mendorong akselesari penyiapan atau Integrated Tourism Masterplan (ITMP) di kawasan Danau Toba.

"Harapannya kita dapat mengakselerasi eksekusi dari ITMP ini dalam upaya menyiapkan Danau Toba sebagai destinasi super prioritas yang tidak hanya memiliki infrastruktur kelas dunia, tapi juga memiliki SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas," kata Sandi (10/6/2021.

Jejak Kenanganku Di Danau Toba

Sejenak mataku terpejam ... Angan melayang terbang dengan nyaman dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, lalu mendarat dengan mulus di Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara. Alhamdulillah ... Senangnya hatiku membayangkan akan menyusuri kembali beragam spot nan menawan hati bersama 10 orang Kompasianer pemenang travelling ke Danau Toba yang menakjubkan selama 5 hari. Wuuuiiiihhh ... Pasti seru!

Semoga aku bisa menjejakkan kaki di lokasi yang belum sempat disambangi kala travelling pada tahun 1994 dan tahun 2018. Oya ... Menurutku jika ingin menikmati Danau Toba agar terasa sensasi asyiknya itu memang harus menginap dan berlayar di atas danau. Aku pernah menginap Hotel Silintong Pulau Samosir. Perahu motor bernama Tuk Tuk Samosir mengantarku menuju pulau. 

Ah ... Suasananya sangat menggetarkan. I fell about the heartbeat of Toba. Kabut tipis menyelimuti sebagian kawasan danau menjelang sore yang dingin. Riak air danau kehijauan memantulkan sinar mentari yang sebentar lagi beranjak keperaduan.Tanpa suara ... Sesekali saja terdengar debur ombak dan gemerisik daun. Sunyi ... Sepi ... 

Sungguh Allah Mahaagung lagi Mahaperkasa, karya cipta-Mu tiada tanding.

Esok paginya, selepas sarapan, aku berkeliling hotel dan mendapatkan kejutan. Di pelataran hotel aku menemukan hiasan patung-patung meniru hiasan pemakaman tua di sekitar danau. Yah ... Sebenarnya aku agak merinding, namun tetap harus menghargainya sebagai karya seni bercita rasa unik, asli budaya bangsa Indonesia.

Pengalaman lain yang lekat diingatan adalah saat aku harus berlayar dengan kapal feri dari dermaga Balige menuju Hotel Tiara Bunga. Perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit, menuju sebuah tanjung di balik tebing dan bukit pinus. Air danau berkecipak beriak-riak, dihiasi nuansa gelap membiru, ditemani angin membelai lembut. Sambil terus berdzikir mengagumi sajian keindahan panorama sepanjang perjalanan. Bukit hijau lekuk-lekuknya terpahat tampak gagah dikejauhan, udara segar, langit biru cerah, sesekali burung terbang mendekat. Semoga selamat sampai tujuan begitu doaku terpanjat.

Sesampainya di dermaga hotel,terlihat bangunan dengan gaya arsitektur yang menyatu dengan alam. Tak sabar aku ingin segera menyusuri jalan setapak di tepi danau yang dibuat oleh pengelola. Rasanya seperti berjalan di atas air he3 ... Ya memang hotel ini didesain persis di sisi perairan danau. Kamar-kamar dibangun menempel ke dinding tebing dan seluruhnya mendapat view ke arah danau. Debur ombak terdengar merdu. Bau harum air dengan cita rasa khas menemani langkahku dari ujung dermaga hingga ujung tanjung. Sungguh tempat yang menenangkan dan cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan.

Masyaallah ... Indonesia dikaruniai alam yang begini memikat. Patutlah kita bersyukur dengan menjaga kelestariannya. Senja yang dirindu malam datang menyapa, aku pun sampaikan salam sampai jumpa esok hari. Perlahan bulan purnama hadir menemani istirahatku. Hingga dini hari yang masih gulita aku terjaga. Badan sudah segar kembali. 

Selepas shalat subuh, pintu balkon aku buka, terhampar suguhan penuh pesona. Di ufuk timur tampak mentari perlahan menerangi pagi. Sinar kuning berpadu warna keperakan awan di langit mengajakku bergegas kembali menikmati suasana Danau Toba. Camera action!

Siang hari aku meninggalkan lokasi hotel menuju Bandara Internasional Sisingamangaraja XII di Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Selagi masih ada waktu, aku gunakan untuk mampir sejenak di kawasan Geosite Huta Ginjang. Huta artinya kampung atau desa. Ginjang artinya tinggi, atas, atau bukit. Ooohhh ... Huta Ginjang adalah kampung di atas bukit yang tinggi. Amazing ...

Spot istimewa ini patut disambangi loh! Lihatlah ke bawah sana ... Tampak Danau Toba dari ketinggian, air hijau kebiruan memantulkan keindahan. Bukit-bukit hijau mengelilingi danau berliuk membentuk siluet cantik. Pulau Samosir terlihat di kejauhan. Ketinggian destinasi wisata ini berada di 1550 m.dpl. Pantas saja udaranya begitu sejuk. Angin semilir membelai lembut. Jilbabku berkibar melambai mengikuti ke mana arah angin bertiup. Lanskap Danau Toba terpampang sempurna. Itulah bedanya memandang dari tepian danau dengan dari ketinggian bukit.

Hutan pinus semakin menambah asri pemandangan. Ada jalan berkelok-kelok, sepertinya untuk tracking motor trail atau sepeda gunung. Seru pastinya bisa berpetualang di tempat indah ini. Sambil menikmati secangkir kopi dan cemilan di warung kecil milik penduduk setempat, aku tiada henti melepaskan pandangan ke arah Danau Toba.

Jika nanti diberi kesempatan kembali ke Danau Toba, aku ingin mengunjungi beberapa spot keren ini:
1. Air Terjun Situmurun dan Air Terjun Gibeon.

2. Bukit Holbung.

3.  Menara Pandang Tele.

4.  Camping Ground Paropo.

5.  Desa Wisata Tomok dan Desa Lumban Suhi Suhi.

6.  Negeri Bakkara. 

7.  Pulau Sibandang dan Pantai Pasir Putih Parbaba.

Jadilah Wisatawan Terbaik

Cara terbaik memberikan kontribusi adalah menjaga alam yang telah dianugerahkan kepada kita. Tak mencemari udara, tanah, dan airnya. Tak menebangi pepohonannya. Tak merusak situs-situs berharganya.  Senantiasa menghargai dan menggunakan produk hasil karya anak bangsa sendiri. Sayangilah alam tempat kita merajut kehidupan dengan segala kebaikan. 

Tentu pengembangan pariwisatanya pun harus selalu berkualitas, berkelanjutan, ramah lingkungan, dan mensejahterakan masyarakat yang ada di sekitarnya. Hingga pesona tiada tara dari destinasi wisata Danau Toba sebagai warisan dunia terus melekat dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman 55 : 55).

...

Sumber:

1. https://kemenparekraf.go.id/

2. https://www.indonesia.travel/id/id/home

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun