Pengalaman Hasil GeNose "Positive", Sebelum Berangkat ke Solo dari Stasiun Gambir

Dini hari sebelum subuh, aku dan dua anakku -Kaka dan Mas-, sudah bersiap untuk keberangkatan ke Solo menggunakan kereta api. Kami memilih moda transportasi publik milik PT. KAI karena memiliki prosedur protokol kesehatan yang baik. Tiket sudah aku pesan lewat toko online agar mudah untuk memilih waktu, tempat duduk, dan alat pembayaran.

Kami tiba di stasiun Gambir langsung mencetak tiket di lobi Selatan. Lalu kami menuju lokasi tes Covid-19 di sisi Utara stasiun. Antrian tampak cukup panjang, kami memilih GeNose karena waktunya lebih cepat dan lebih murah, seharga Rp. 30.000,- per-penumpang. Setelah nomor dipanggil petugas untuk mendapatkan barcode dan kantong udara.

Tiket kereta api dan nomor antrian tes GeNose-dokpri

Adapun alur pelayanan tes GeNose adalah :

1. Pendaftaran yang terdiri dari verifikasi tiket kereta api, pengambilan nomor antrian, pembayaran tunai, dan penerimaan kantong udara.

2. Pengambilan sample dilakukan di dalam kubikal.

Oya jangan lupa siapkan kartu identitas asli untuk berjaga-jaga bila diperlukan sebagai verifikasi.

Kami menuju kubikal untuk melakukan tes GeNose dengan urutan sebagai berikut : 

1. Melakukan pengambilan nafas yang dalam melalui hidung, lalu dihembuskan melalui mulut sebanyak tiga kali.

2. Pengambilan nafas pertama dan kedua dihembuskan melalui mulut dengan masker tetap tertutup.

3. Tekan tutup biru untuk membuka kantong udara, lalu nafas ketiga dihembuskan dengan meniup ke dalam kantong udara sampai dengan kondisi kantong udara penuh. 

4. Setelah kantong udara terisi penuh, segera tekan katup berwarna biru untuk menutup kantong udara. Serahkan kepada petugas. Tunggu hasilnya dan bisa dicek dengan scan barcode.

5. Bilamana ditemukan hasil tes positif pada calon penumpang, maka akan dilakukan penanganan di ruang isolasi sementara oleh petugas kesehatan. 

Hasil tes GeNose 'Positive'-dokpri

Ternyata hasil tes GeNose Kaka 'Positive'. Otomatis tiket Kaka terblokir. Petugas mengarahkan Kaka harus mengikuti prosedur pembatalan tiket perjalanan. Aku memutuskan untuk membatalkan semua tiket. Kaka menunggu di tempat yang aman. Aku mengurus pencetakan hasil tes GeNose di ruang layanan konsumen. Selanjutnya dibantu Mas mengisi formulir pembatalan dengan menunjukkan KTP asli di loket 3.  Sambil menunggu bukti pembatalan dari petugas loket, aku berdiskusi dengan Kaka dan Mas, langkah apa yang harus diambil selanjutnya?

Mas menyarankan agar kami mengulang tes dengan metode Antigen SARS-C0V-2 atau Rapid Test Antigen COVID-19. Akhirnya kami sepakat untuk menjalani tes lanjutan di layanan kesehatan kantor suami. Rapid tes membutuhkan waktu sekitar 2 hari kerja dengan biaya Rp. 900.000,-. Sedangkan biaya tes Antigen sebesar Rp. 225.000,-. Kami memilih tes Antigen selain lebih murah juga hanya butuh waktu 15 menit untuk mengetahui hasilnya. Lembar PDF akan dikirim lewat WhatsApp dalam waktu 2 jam.

Mengapa perlu tes ulang? Tadi sambil menunggu hasil GeNose, aku dan Kaka makan bersama di restoran GM. Kaka dan Mas juga sekamar di rumah. Kami masih belum yakin dengan hasil GeNose. Jikalau hasil tes lanjutan tetap positif, kami bisa mengambil langkah-langkah yang tepat untuk Kaka. Aku tak lepas berdoa dan mencoba merenungkan hikmah dalam episode kali ini. Perjalanan kami ke Solo adalah untuk silaturahmi dengan kerabat yang sudah lebih dulu tiba di sana. Mereka menggunakan kendaraan pribadi. Aku berharap semoga hasil tes Antigen negatif. Petugas mengambil sample dari hidung kiri dan kanan. Lalu ditaruh dialat tes. Hasil tes dapat dilihat setelah 15 menit di meja petugas. 

Hasil tes Antigen negatif-dokpri

Aku sungguh bersyukur. Ya Allah ... Alhamdulillah. Kali ini hasil tes Antigen kami semua negatif. Kaka yang tadi pagi dinyatakan positif tersenyum lebar tanda lega. Kami segera memberi kabar kepada kerabat bahwa belum bisa bergabung di Solo, walau hasil tes Antigen negatif. Silaturahmi yang tertunda semoga dilain waktu bisa terlaksana. Semoga upaya kami tetap diberikan pahala oleh Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pemberi Karunia. 

Tiba di rumah sekitar pukul 12.30 WIB setelah membersihkan badan dan berganti pakaian, kami shalat dzuhur dilanjutkan bersujud syukur. Semoga kami senantiasa diberikan kesehatan dan terhindar dari virus Covid-19. Aamiin ...