Suamiku dan Teteh kalau jumpa kucing, bawaannya kepingin aja elus-elus. Kadang aku gemes, kan kucingnya gak bersih gitu. Tapi ya namanya aja suka dan cinta gimana dong ?! Paling sering sih kalau mampir di kampus ITB dan masjid Salman, Teteh ketemu kucing yang langsung diajak main.
Di rumah kami banyak kucing kampung sowan -bertamu, bahkan akhirnya jadi penghuni teras dan taman. Ya iya lah ... Pasti tuh para kucing senang karena dikasih makan rutin tiga kali sehari. Disayang-sayang dan diberi nama yang unik. Aku sampai lupa sudah lebih dari 20 ekor kucing yang pernah menjadi penghuni teras dan taman rumahku.Â
Serunya lagi nih ... Beberapa kucing hamil, memilih melahirkan di rumahku ha3 ... Di pikir rumah bersalin kali ?! Anakku seneng banget kalau ada induk kucing gendut bolak-balik ke rumah. Itu tanda-tanda bakalan dapat hadiah kitten imut dan lucu. Suamiku juga siap siaga, macam suami siaga nunggu istri lahiran. Kardus bekas di beri kain gombel disiapkan dipojok teras atau garasi. Induk kucing diberi makan biar makin betah dan diharapkan nyaman lahiran di rumah kami.
Akhir tahun 2020, ada induk kucing lahiran di rumah kami. Anaknya ada tiga ekor. Mati satu. Tinggal dua berwarna kuning. Ternyata induknya tak berumur panjang. Tetiba pagi hari induknya tergeletak mati di bawah kursi teras.Â
Ya Allah ... Anakku sedih dan bingung gimana ngurus bayi kucing yang masih menyusu. Aku belikan susu kucing, tapi tidak mau diminum. Akhirnya dikasih minum pakai dot dan makanan basah. Bersyukur karena suami dan anakku telaten mengurus bayi kucing itu selamat dan hidup sampai sekarang. Sedanag lucu-lucunya.
Tingkahnya menggemaskan. Â Mereka hobi bolak-balik, naik turun tangga ke tempat jemuran. Guling-guling di bebatuan taman. Kalau anakku sih hobinya ya gendong-gendong kucing lucu itu. Namanya pun bikin aku tertawa ... Tahu dan Tempe. Iiihhh ... Itukan makanan kesukaanku.