Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Adenium Kesayangan Mamahku

15 Januari 2021   11:49 Diperbarui: 22 Maret 2021   17:42 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kombinasi warna putih dan pink. Cantiknya ...

Gonjang gajing segala rupa prediksi tren tanaman hias 2021 tak menggoyahkan hati Mamahku. Nah ... Tanaman hias kesayangan Mamahku ini bukan sekedar tanaman. Ada kisah cinta didalamnya. Cinta Bapakku kepada Mamahku. Jadi tanaman hias 2021 mungkin hingga selamanya ya tetap Adenium.

BTW ... Harusnya artikel ini tayang kemarin di blogcom-maraton Kompasian. Namun ... Kemarin aku sedang sedih. Ulama panutan dan inspiratif telah berpulang kehadirat Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Syekh Ali Jaber berdakwah dengan sejuk, ramah, dan menebar kedamaian. Beliau tak marah kepada orang yang menusuknya. Masya Allah ... Malah dipeluk dan dimaafkan. Sungguh teladan yang luarbiasa.

Lanjut ke tanaman hias kesayangan Mamahku yuk! Adenium obesum yang dikoleksi Mamahku sudah berumur 30 tahun lebih.  Adenium adalah spesies tanaman hias, bagian bawahnya menyerupai umbi, batangnya besar dan tidak berkambium. Akarnya dapat membesar menyerupai umbi, bentuk daunnya panjang beragam bentuk ada yang lonjong, runcing, kecil, dan besar. Nah ... Paling menarik adalah warna bunganya bermacam-macam. Mamahku hanya punya satu warna, merah.

Kombinasi warna putih dan pink. Cantiknya ...
Kombinasi warna putih dan pink. Cantiknya ...

Adenium ini ditanaman pertama kali oleh Bapakku. Beliau memang sangat suka bertanam. Tangannya dingin, apa saja tumbuh loh! Pernah jaman aku kecil Bapak bercerita sempat bercita-cita kuliah di IPB dan menjadi insinyur pertanian. Tapi karena menurut kata orangtuanya, Bapak masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan menjadi dokter spesialis kulit dan kelamin. Mamahku terkenang dengan ketelatenan Bapakku ketika merawat Adenium ini. Jadi kalaupun ada yang mau beli setinggi langit harganya, tak akan dijual. Cinta itu tak terbeli loh! Alias sangat ... sangat ... sangat berharga. 

Kini setelah Bapakku wafat, Mamahku melanjutkan merawat Adenium ini dengan telaten. Tentu sambil mengenang indahnya kebersamaan dalam cinta selama 30 tahun. Barakallah ...

Adenium berwarna merah. Sumber wikipedia.
Adenium berwarna merah. Sumber wikipedia.

Cara merawat Adenium tidaklah sulit.

  1. Siramlah dengan teratur. Ingat jangan asal-asalan ya! Harus perlahan dan dengan jumlah air yang secukupnya saja. 
  2. Perhatikan juga suhu tanaman agar tetap hangat. Adenium suka daerah kering.
  3. Pemberian pupuk dengan teratur. Campuran kalsium, fosfor, dan nitrogen dengan perbandingan 20:20:20. 
  4. Mengganti media tanam bila sudah tidak dalam kondisi baik.
  5. Pot atau wadah yang sesuai dengan ukuran tanaman. Sebaiknya dalam wadah yang dangkal agar bonggolnya terlihat indah.
  6. Pentingnya sinar matahari. Jangan sampai ditaruh ditempat yang terlalu rimbun atau tidak terkena matahari.
  7. Sirkulasi udara juga harus baik. Adenium tidak suka hidup dalam udara lembab. Jadi tidak cocok untuk ditaruh di dalam ruanganya.

Oke ... Mudahkan ? Oya ... Ada kejadian lucu saat Teteh berlibur di rumah Mamahku. Teteh bersama sepupunya main sepeda di halaman rumah. Entah karena ngebut atau beraksi sambil bergurau, sepeda Teteh oleng. Tak ayal lagi sepeda menabrak pot berisi Adenium. Potnya pecah dan media tanam berantak di lantai. 

Pot baru untuk adenium kesayangan Mamahku.
Pot baru untuk adenium kesayangan Mamahku.

Teteh tampak kaget dan takut kena tegur. Aku langsung ajak teteh untuk kasih kabar ke Mamahku dan meminta maaf. Ternyata Mamahku tidak marah. Beliau malah tersenyum dan tertawa kecil sambil merapikan Adeniumnya yang terguling. 'Hhhmmm ... Sepertinya bunga kesayangan Mamah minta rumah baru nih ? He3 ...'. Aku jadi ikut tertawa, 'Waaaahhh ... Iya nih bonggolnya sudah gak muat di potnya. Kekecilan ya Mah ?' kataku. 

Bonggol akarnya sudah besar dan tampak sehat.
Bonggol akarnya sudah besar dan tampak sehat.

Akhirnya aku belikan pot baru untuk Adenium kesayangan Mamahku. Beli pupuk dan media tanam juga. Berkat kejadian itu, aku jadi tahu bagaimana cara merawat Adenium (Sssttt ... Selama ini aku cuma senang melihatnya saja. Sesekali berfoto dengan latar Adenium. Tapi tak pernah membantu Mamahku merawatnya). Teteh juga ikut membantu dan senang banget bisa punya aktivitas baru yang seru saat liburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun