Hoooreeee ... hore ... hore ... Libur 'tlah tiba. Sepenggal lagu anak-anak sering diputar saat liburan. Anakku Teteh Maryam Aliyya Al Kindi, Sabtu pekan lalu sudah menerima hasil belajar selama satu semester dari sekolahnya. Walau sejatinya dia sekolah dari rumah he3 ... Ibu pun dapat rapot juga dari kepala rumah -suami tercinta nilainya A+++.Â
Kata suami, kenapa nilainya bagus banget ? Kan sebagai Ibu sudah menemani anaknya belajar dari jam 3 dini hari sampai jam 9 malam. Plus menyemangati saat Teteh lagi down -bete atau berjumpa materi yang sulit. Belum lagi selalu menyiapkan makanan sehat bergizi. Beberes rumah juga. Mengajar mahasiswa pun tetap dijalankan. Waaahhh ... Senang dong ternyata ada yang kasih reward sama aku he3 ... Walau tak berharap hadiah, toh semuanya dilakukan karena amanah. Semoga Allah Yang Maha Besar lagi Maha Kaya yang akan memberikan balasan terbaik-Nya.
Eeehhh ... Aku juga mau kasih hadiah nih buat Teteh. Apa ya ?
Rapot Teteh bagus banget. Bertabur angka A. Masya Allah ... Belajar PJJ -pesantren dari rumah, itu luar biasa butuh semangat dan kesabaran. Pencapaian Teteh di atas rata-rata kelas adalah berkah tersendiri buat memompa energi bahagia belajar. Ya ... Bahagia belajar itu lebih keren dari merdeka belajar. Teteh menyadari bahwa belajar adalah proses. Hasil akhir pasti tak akan mengkhianati proses, Insya Allah.
Alhamdulillah target hafalan Al Quran 5 Juz  dan ujian Juz 1-2 juga tercapai. Semoga menjadi penjaga Al Quran yang ikhlas, mutqin dan muttaqin ya Teteh kesayangan Ibu. Aamiin ...Â
Ini rekomendasi 3 hadiah unik untuk Teteh. Semoga dengan hadiah ini Teteh tambah cerdas. Kok bisa ? Simak uraiannya ya ...
1. Hadiah pertama adalah Lego. Teteh suka sekali diberi hadiah Lego. Mainan yang bukan sekedar mainan ini kisahnya dimulai pada tahun 1932 di Desa Billund, Denmark. Waktu itu belum ada nama LEGO sebagai sebuah merek mainan. Nah ... Barulah pada tahun 1934, mereka memberu nama LEGO untuk perusahaannya. Apa arti LEGO ? Dalam bahasa Denmark, leg godt berarti bermain dengan baik. Pemilik usaha ini bernama Ole Kirk Chiristiansen.
Bermain Lego menurut pakar pendidikan akan meningkatkan kecerdasan visual-spasial dan kinestetik. Warna-warna cerah beerrpadu dengan berapagam ukuran balok dapat disusun menjadi beragam bentuk. Teteh memiliki banyak koleksi Lego terutama seri Friends dan City. Ada satu seri Creator warisan dari Mas. Juga dua box Lego Classic warisan dari Kaka. Iya ketiga anakku ini penyuka Lego. Sssttt ... Akupun suka loh! (Mungkin itu yang menjadikanku memilih kuliah Arsitektur di ITB ya ? Hhhmmm ... Bisa jadi).
Ada kejadian lucu di Lego Store Cilandak Town Square saat aku mengajak Teteh memilih kado. Seorang ibu memaksa anaknya untuk membeli Lego. Tapi anaknya keukeuuuhhh gak mau. Dia bilang kepingin gadget baru. Woowww ... Teteh langsung kedip mata, trus berbisik : 'Bu ... Bilang ke Tante itu, Legonya buat aku aja hi3 ...'. Iya ... ya ternyata ada juga anak yang tidak minat main Lego. Sedangkan Teteh suka -pake banget!.Â
2. Ini hadiah yang keren tapi kadang tidak semua orangtua memberikan kepada anaknya. (Bisa jadi karena orangtuanya memang tak suka membaca uuupppssss!). Buku. Ya ... Buku adalah hadiah yang cocok sekali untuk mengisi liburan. Anak bisa meninggalkan gadgetnya. Banyak buku yang bagus untuk usia Teteh. Akupun siap-siap mengajak Teteh ke toko buku favoritnya di Gramedia Matraman atau Central Park.Â
Ada buku lama yang juga bisa dibaca ulang. Kisahnya keren hingga dibaca berkali-kali pun tak membosankan. Totto-chan, serial The Chronicles of Narnia (7 buku), serial Ulysses Moore (4 buku), serial Anak Badai Tere Liye (5 buku), serial Bumi Tere Liye (4 buku), Hijab for Sister, puluhan buku KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) baik cerpen, novel, maupun komik. Teteh juga punya koleksi buku serial Keluarga Irit lebih dari 10 buku, serial Franklin (seekor kura-kura yang lucu) dan serial Smurf hampir lengkap. Beberapa judul buku lainnya menjadi teman setia mengisi waktu luang.
Bukankah saat ini Pemerintah -utamanya Pemprov DKI Jakarta menghimbau dengan sangat, agar warga Jakarta berlibur di rumah saja. Jadi, sekali lagi buku akan menjadi hadiah unik yang asyik dan pastinya bikin tambah cerdas.
3. Teteh sudah berkali minta hadiah mesin jahit. Waaaahhhh ... Aku merasa punya hutang nih! Waktu itu sih ngobrolnya mau aku hadiahkan mesin jahit saat Teteh ulang tahun di bulan November. Tapi kan masih riiiweeeuuhhhh ... Mau keluar belanja juga rada worry. Setahuku ada toko mesin jahit jadul lengkap di Pasar Jatinegara. Tapi belum sempat kesana.Â
Teteh sejak usia 7 tahun sudah bisa menjahit pakai jarum benang biasa. Terampil juga pakai mesin lem tembak. Sering sekali buat pernak-pernik dan hasil karya dari kain, manik-manik, atau benang wol. Cocok kan kalau diberi hadiah mesin jahit. Ada yang pas buat pemula harganya sekitar 1 juta - 1,5 juta rupiah. Semoga akhir pekan ini bisa membelikan Teteh hadiah mesin jahit idamannya he3 ...
Oya ... Memangnya mesin jahit bisa nambah cerdas anak ? Ooohhh tentu. Pastinya minat dan bakat anak-anak itu unik -berbeda satu dengan lainnya. Jika anaknya memang suka berkarya seperti Teteh, semoga mesin jahit ini makin membuat dia senang berkarya. Kepingin juga ikutan kursus menjahit semoga wabah pandemi Covid-19 segera berlalu. Aamiin Ya Rabbal'alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H