Sebuah loka, tempat, ruang, atau lingkungan buatan pastilah memiliki tujuan. Mengapa ia dibangun? Untuk apa? Siapa penggunanya? Dan apakah ada manfaatnya baik bagi manusia, juga bagi alam sekitarnya?
Manusia tak hanya raga. Walau seringkali manusia lupa jika ada jiwa yang penting untuk juga diberi ruang bahagia. Raga seringkali diotak-atik hingga menarik. Namun kehilangan waktu untuk memperkokoh jiwa. Nah... Saat aku berkunjung ke Gua Sunyaragi Cirebon sepertinya ini tempat untuk petilasan jiwa. Rasa sunyi tetiba saja merasuk.Â
Karang keras dan tajam disusun sedemikian membentuk rupa-rupa gua. Lekuk dan kelok lorong dibuat mencerminkan begitulah jiwa ini kadang berbelok menyelusuri kehidupan. Naik-turun tangga dari batu bata merah tanpa polesan menunjukkan jiwa kadang juga seperti itu menghadapi berbagai masalah.
Kolam air... Dahulunya berisi air laut yang dialirkan melalui gorong-gorong bawah tanah. Air memiliki sifat tenang kadang juga bergejolak. Serupa ombak dan gelombang hingga tsunami dahsyat. Embun dan tetes hujan atau bulir salju ada juga air dalam bentuk yang lain. Di sinilah jiwa berusaha menemukan jalannya yang terbaik.
Aku membayangkan bila berdiam diri saja sambil menyelusuri tahap demi tahap, Gua Sunyaragi dapat terasa pentingnya kita menelaah ke dalam jiwa. Banyak kebajikan yang sejatinya telah Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana ajarkan lewat firman-Nya.
"Tidakkah engkau memperhatikan bahawa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh Allah Maha Halus, Maha Mengetahui. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah benar-benar Maha Kaya, Maha Terpuji" - QS. Al Hajj 22 : 63 - 64.
Jalan kebajikan bagi orang yang beriman tertulis dalam Al Quran surat Al Mu'minun ayat 1 - 11:
"Sungguh, beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Tetapi barangsiapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampuai batas. Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya, serta orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
Seperti itulah manfaat ketika merenungkan arti dibangunnya Gua Sunyaragi tahun 1703 M. Cicit Sunan Gunung Jati membangun Gua Sunyaragi di lahan seluas 15 hektar untuk melatih jiwa. Baik bagi para petinggi Keraton maupun para prajurit. Tidak boleh hanya mengandalkan kekuatan raga saja. Namun jiwa juga harus dilatih semakin kokoh, bijaksana, dan adil. Gua Sunyaragi berada di wilayah Kota Cirebon.
Di lokasi ini ada keunikan gaya arsitektur yang dipilih. Selain memadukan gaya dari Tiongkok seperti ornamen bunga teratai dan hiasan keramik / porcelin, di mana Putri Ong Tien Nio adalah istri dari Sunan Gunung Jati, arsitektur Islam juga kental menjadi rujukan. Seperti arah kiblat dan adanya mushola serta tempat wudhu. Sedangkan material batu bata merah untuk gerbang atau gapura adalah ciri arsitektur tradisional Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya Hindu.Â
Pelatihan jiwa ini adalah bagian dari strategi keraton melawan penjajahan Belanda. Ada bagian dari gua yang khusus digunakan untuk pembuatan senjata. Teknologinya terbilang canggih untuk masa itu. Selain ventilasi udara, air, dan kedap suara ternyata ada pintu-pintu rahasia juga untuk menghindar dari kejaran penjajah.
Semangat melawan penjajahan berkobar di wilayah Cirebon. Keraton dan rakyat Cirebon bersatu melawan ketidakadilan dan kesewenangan penjajah. Tidak layak penjajahan hidup di muka bumi Indonesia. Sejatinya semangat itu harus terus ada dalam jiwa kita penerus bangsa. Janganlah merusaknya dengan perbuatan dzalim dan khianat kepada bangsa ini.Â
Keraton Kesepuhan. Sempat terlantar karena kekurangan biaya pemeliharaan, bersyukur sekarang sudah direvitalisasi menjadi lebih terawat dan nyaman untuk dijelajahi oleh para wisatawan.
Saat ini pemilik Gua Sunyaragi adalahSemoga bermanfaat jalan-jalan sejarah kali ini. Teman-teman K-Ners siapa saja nih yang sudah pernah mampir di Gua Sunyaragi? Adakah kesan khusus tentang tempat unik ini?
Yuk! Berbagi sebagai penawar rindu kepingin piknik namun sebaiknya di rumah saja semasa wabah pandemi Covid-19 masih menunjukkan gejala kenaikan.Â
Salam semangat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H