Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mamahku Awet Cantik di Usia 70 Tahun, Apa Rahasianya?

22 November 2020   17:44 Diperbarui: 22 November 2020   18:00 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mamah bersama keluarga kecilku (suami dan 3 anakku) | dokpri

Pada tahun 2020 ini mamahku tercinta memasuki usia 70 tahun. Semoga Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemberi Karunia senantiasa melimpahkan kasihsayang-Nya. 

Mamahku awet cantik loh! Apa rahasianya? Hhhmmm ... Sebagai anak sulung, aku berjarak usia 20 tahun dengan mamah. Jadi sering sih ada yang bilang seperti kaka-adik saja he3 ... Tulisan ini akan mengupas rahasia awet cantiknya mamahku. Semoga bermanfaat.

Sejatinya kecantikan itu terpancar dari hati. Utamanya dari ketulusan, keikhlasan, kesabaran, dan kesetiaan. Cantik juga terpancar dari sifat mudah memaafkan, empati pada sesama, bakti kepada orangtua, dan semangat menjalani kehidupan.

Mamahku teladan kebaikan seorang perempuan dalam perannya sebagai ibu, istri, anak, nenek, saudari, anggota masyarakat dan hamba Allah.

Foto kiri bawah mamah dan bapa: gambar atas acara sumpah dokter UMY tahun 20o2: gambar kiri bawah acara promosi Doktor UGM tahun 2019 | dokpri
Foto kiri bawah mamah dan bapa: gambar atas acara sumpah dokter UMY tahun 20o2: gambar kiri bawah acara promosi Doktor UGM tahun 2019 | dokpri

Kami berlima (4 anak perempuan dan 1 anak laki-laki), diberi contoh bagaimana mendidik anak dengan kasih sayang penuh doa-doa terbaik. Kami senantiasa ingat Mamah akan membaca Al Quran terutama surat Yasin jika kami sedang ujian. Tak lupa surat favorit itu mamah bacakan ketika kami akan menyelesaikan sesuatu urusan. 

Ada pengalaman berkesan saat aku kuliah. Entah kenapa? Aku lupa memberi tahu jadwal ujian kepada mamah. Jadi mamah pun tak secara khusus mendoakanku untuk lancar dalam ujian. Hari pertama ujian aku merasa kesulitan. Otak kok ya mampet?! Menulis jawaban pun lama sekali. 

Tetiba aku teringat ajaran mamah, kalau mengalami kesulitan berdzikirlah sebisanya. Ingat hanya Allah Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri akan menolong. Maka ku ucapkan Ya Hayyu Ya Qayyum berulang-ulang. 

Selesai ujian aku ke wartel (nah ... ketahuan kan jamannya masih nelpon di wartel he3 ...). Setelah memberi salam, aku bilang : 'Mah ... Teteh hari ini ujian. Tapi agak sulit menjawab soalnya.' Mamahku jawab: 'Ya Allah ... Teteh kok gak bilang kalau ada jadwal ujian ? Mamah tidak doain Teteh.' Lalu aku langsung minta doa mamah untuk ujianku di hari-hari berikutnya. Subhanallah ... Ujianku berikutnya lancar dan lulus semua.

Pengalaman itu aku jadikan pelajaran. Sekarang sebagai ibu, aku selalu mendoakan anak-anak secara khusus. Sambil menyebutkan nama mereka satu persatu. Doa khusus itu menurutku penting. Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyantun sangat suka bila hamba-Nya memohon. Janji-Nya pasti. Yakinlah bahwa seluruh doa akan dikabulkan dalam bentuk terbaik menurut ketetapan-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun