Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Terkenang Hadiah Indah dari Bapakku Sayang

21 November 2020   10:37 Diperbarui: 23 November 2020   11:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan tangan bapa di lembar Al Quran hadiah untukku (Dokpri)

Bersyukur ... Alhamdulillah.

Barakallah untuk mamahku tercinta Tuti Sulastri, dalam bilangan tahun 1441 Hijriyah 14 Ramadhan, sudah 51 tahun lalu saat aku dilahirkan. Itulah hari pertama manjadi mamah.

Cerita mamah saat mengandungku tetap menjalankan ibadah puasa. Teringat di suatu hari bulan Ramadhan, mamah membuatkan kue bolu hadiah buatku. Saat berbuka puasa, Bapaku cerita kalau aku dilahirkan di bulan Ramadhan. Kala itu bulan bulat penuh. Cahaya purnama menembus gelapnya malam. Menyinari beranda rumah sakit bersalin Pamitran. Bangunan bergaya kolonial yang indah. Nah ... Mengapa namaku Dewi Laily Purnamasari ?

Ooohhh ... Rupanya malam bulan purnama jadi inspirasi namaku. Kata bapa sebenarnya berharap aku lahir saat lailatul qadar 17 Ramadhan. He3 ... Tapi aku lahir 3 hari lebih awal.

Kenangan tahun 1994, sungkeman lebaran setelah aku menamatkan kuliah di arsitektur ITB
Kenangan tahun 1994, sungkeman lebaran setelah aku menamatkan kuliah di arsitektur ITB

Aku terkenang suatu hari di bulan Ramadhan. Kisah hadiah dari bapa yang sangat berkesan. Di usiaku yang ke 12 belas, bapa memberiku sebuah Al Quran. Sampulnya merah terang bertuliskan 'Tafsir Quran Karim'. Penulisnya seorang profesor bernama Mahmud Yunus.

Tulisan tangan bapa di lembar Al Quran hadiah untukku (Dokpri)
Tulisan tangan bapa di lembar Al Quran hadiah untukku (Dokpri)

Barusan aku baca ulang goresan tangan bapa di lembar kertas yang sudah mulai memudar warnanya : 'Hadiah Ulang Tahun ke 12 bagi Dewi Laily Purnamasari (Neng Ai) tanggal 14 Ramadhan 1402 dari bapa, dr. Oom Surachman'.

Tak terasa mataku memburam dan air mata pun luruh. 

Masyaallah ... Al Quran hadiah ini dulu selalu menemaniku mengaji. Les membaca Al Quran dengan seorang ustadzah jaman SMP dan SMA juga menggunakan Al Quran ini. Sampai aku kuliah masih setia aku baca. Namun saat aku menikah dan mendapat hadiah Al Quran dari suami.  Aku beralih membaca Al Quran dengan yang baru. Sebabnya kertas sudah mulai lapuk. Maklum dari kertas buram dan berwarna kusam kekuningan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun