Kangen wangi hutan ... Dedaunan gugur berwarna kecoklatan. Angin sepoi dingin membelai. Nyanyian burung bersahutan menghibur hati. Tingkah kocak monyet di Tahura Dago membuat senyum pun terkembang.
Mengisi waktu bersama keluarga di luar ruang adalah pilihan bijak. Kami sepakat untuk tracking di Tahura Dago bukan di akhir pekan. Mengapa ? ... Ya agar protokol Covid-19 pun kami jalankan secara maksimal. Ikhtiar untuk tetap sehat dengan berolahraga dan berjemur sinar matahari. Semoga ...
Suasana Tahura pagi itu tidak terlalu ramai. Bahkan cenderung sepi. Jadi kami tidak begitu khawatir dengan kerumunan dan interaksi sosial dengan pengunjung lain. Alhamdulillah...
Anakku sulung yang hobi membuat video bisa mendokumentasikan spot-spot menarik di Tahura. Sedangkan anakku tengah dan bungsu yang hobi memotret asyik menjepret sana-sini. Juga bergantian menjadi model ha3 ...
Goa Jepang dan Goa Belanda. Latar goa yang unik menggodaku untuk berpose di sini. Hehehe ... Hhhmmm ya mumpung ada fotografernya nih.
Eksotika Tahura membuat langkah kami terus terayun. Menyusuri jalan setapak menuju situs bersejarah.
Suamiku juga hobi motret. Beberapa kali kamera Canon-nya menangkap aksi kocak monyet Tahura. Ada yang bergelayutan dari satu ranting ke ranting pohon lainnya. Ada yang mengintip malu dari balik rimbun semak. Nah ... Ada juga monyet yang iseng memungut sisa jagung bakar dan dibawa ke atap warung. Iiiihhhh ... Aya-aya wae.