Matahari pagi terbit malu-malu ... Udara Bandung yang dingin disertai kabut tipis belum mau beranjak. Selepas subuh dan sarapan ala kadarnya, Aku dan suami pamit kepada anak-anak untuk jalan-jalan berdua saja. He3 ... Usia kami sudah 50 tahun dan sudah memasuki masa pernikahan 25 tahun. Cara merawat kebersamaan dan rasa mencintai adalah jalan-jalan berdua (sssttt ... kadang sulit loh! mencari waktu bisa duaan aja).
Merawat cinta dengan cara sederhana ...Â
Kami sepakat berboncengan sepeda motor jadul Honda Astrea keluaran tahun 2000 ... Motor legendaris nih! Usianya sudah 20 tahun, namun masih kuat menanjak menuju Bukit Bintang yang berada tidak jauh dari rumah tempat tinggal anak-anak. Sekitar 5 km menyusuri jalan Padasuka terus .... berkelok, bertemu rumah-rumah penduduk, sawah, dan kebun. Kami melewati lokasi unik yaitu Caringin Tilu (disebut demikian karena ada pohon tiga pohon beringin yang tumbuh berdekatan). Saat ini tinggal dua pohon saja.Â
Alhamdulillah ... Perjuangan motor kesayangan kami tidaklah sia-sia. Sampai juga kami di Bukit Bintang yang berada diketinggian 1442 mdl. Harum pinus menyeruak menggoda kami. Pemandangan hutan pinus di kejauhan membuat kami bergegas memarkir motor dan berjalan menuju loket untuk memasuki kawasan yang indah ini. Masya Allah.
Selesai membeli tiket, kami berjalan menyusuri jalan setapak menuju Patahan Lembang. Tidak begitu jauh ... 2 km saja sekitar 45 menit berjalan santai sambil mengobrol. Nah ... Hobi kami berdua sama loh! Jepret sana ... Jepret sini ... Kadang saling menjepret ha3 ... Lucu sih pas pingin foto berdua, kami ber-wefie meniru gaya gen milenial dan gen-z.Â
Â
Oya ... Bagi teman-teman kompasianer yang ingin mendaki Bukit Bintang tak perlu khawatir. Track-nya ramah dan nyaman untuk usia jelita (jelang lima puluh tahun) juga anak-anak. Ada warung yang menjual minuman dan makanan ringan dan menjadi tempat istirahat sejenak bila merasa lelah. Pepohonan rimbun, udara sejuk, kicau burung, dan angin semilir tentu menambah semangat hingga lelah pun bisa disingkirkan.