Pilihan lainnya adalah sekolah negeri. Salah seorang teman Teteh malah sudah diterima di SMP Negeri 49 Jakarta Timur melalui PPDB DKI Jakarta jalur prestasi non akademik. Omar Abdullah Marwan adalah siswa berprestasi meraih juara dua perorangan di ajang Lomba Internasional. Dengan modal itulah Omar bisa melenggang tenang untuk melanjutkan sekolah di SMP yang diinginkannya. Omar memang jago di bidang matematika, jadi tak heran kalau bisa jadi juara hingga di level internasional. Selamat ya Omar ...
Omar saat menjalankan homelearning #belajardarirumah/dokpri
Satu lagi teman Teteh yang juga memilih sekolah di Pesantren adalah Lathifah Syakirah Wibowo. Prestasi Thifa dibidang Al Quran patut dibanggakan. Sudah menghafal 2 juz lebih dan saat Wisuda Virtual mendapat peringkat ke-4 terbaik. Masyaallah ... Thifa melanjutkan sekolah ke Nurul Fikri Islamic Boarding School di Anyer Banten. Waaaaahhh ... Jauh juga ya sekolahnya. Tapi ternyata sejak kecil Thifa sudah kenal dengan sekolah ini. Karena 3 orang kakaknya adalah alumni
NF IBS. Pantas saja Thifa senang sekali bisa sekolah di sana. Eeehhh ... Masih harus bersabar sih! Kata orangtuanya masih
homelearning sampai waktu yang belum ditentukan. Tetap semangat ya Thifa ...
Thifa sedang homelearning selama masa wabah pandemi Covid-19 /dokpri
Jadi ... Sekali lagi pilihan sekolah itu tergantung kepada masing-masing keluarga. Juga tentu anak-anak dilibatkan dalam memilih sekolah lanjutannya agar mereka kelak bertanggungjawab dan merasa bahagia menjalani proses belajarnya. Iya betul loh! Belajar itu harus dengan bahagia. Oya ... Sesuai arahan dari Mas Menteri Pendidikan, di DKI Jakarta karena masuk zona merah wabah pandemi Covid-19, maka tahun ajaran yang akan dimulai tanggal 13 Juli 2020 tetap dengan metode homelearning #
belajardarirumah.
Siap-siap isi amunisi nih para orangtua. Kita harus menjadi pendamping anak-anak saat mereka belajar. Meningkatkan kesabaran dan selalu memberi motivasi serta menciptakan kondisi nyaman, aman, dan sehat. Semoga pengalaman 4 bulan terakhir ini bisa kita evaluasi, baik dari kurikulum maupun dari proses belajar mengajar dan sistem penilaian atau final assessment nanti. Selain orangtua , tentu guru dan manajemen sekolah juga harus segera mempersiapkan SOP yang sesuai dengan kondisi proses belajar mengajar daring.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Pendidikan Selengkapnya