Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indahnya Berbagi di Kompasianival Bersama Saudara dari Papua

8 Oktober 2016   18:37 Diperbarui: 8 Oktober 2016   19:37 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meriah sekali panggung Kompasianival 2016.  Para pembicara hebat berbagi inspirasi.

Aku berjalan berkeliling ruangan dan terdampar dengan manis di samping seorang mama dari Papua. Namanya Fransiska. Ia datang bersama sepuluh orang lainnya untuk ikut meramaikan acara keren para kompasianer. Mama duduk bersila sambil menganyam sebuah tas dari kulit kayu. Aku asyik memperhatikan kelincahan tangannya sambil mengajaknya ngobrol santai.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Mama bilang ia membuat tas ini untuk membiayai hidup keluarganya. Anaknya ada dua : si sulung baru saja lulus SMA dan sedang bersiap kuliah menjadi mantri kesehatan (he3 ... bukan Menteri loh ya!) Petugas kesehatan di Timika tempat Mama tinggal masih sangat minim. Anak kedua baru berumur 3 tahun., namanya Maria. Aku bilang nama anakku Maryam. Seketika itu Mama tertawa dan berkata : 'Nama anak kita sama ya'.

Ngobrol bareng Mama yang ketua posyandu ini seru loh! Ia bercerita bahwa pemuda Timika Papua sudah banyak yang kuliah di Yogyakarta dan Bandung. Ia pun ingin mereka kembali ke kampung halaman untuk membangun tanah Papua. Mama juga merasa senang bisa datang ke Jakarta, ini untuk pertama kalinya. Anyaman tas yang dibuatnya adalah berkah, selain bisa untuk menghidupi keluarga juga bisa menjadi jalan baginya diundang ke berbagai tempat.

Sedang asyik-asyiknya kita berdua ngerumpi. Tetiba Ibu Retno Menteri Luar Negeri duduk juga di depan Mama. Ibu Retno bertanya seputar berbagai kerajinan yang sedang dibuat oleh Mama dan teman-temannya. Antusias sekali Menteri Luar Negeri ini memperhatikan penjelasan yang disampaikan. He3 ... Aku senang bisa berada di dekat Ibu Retno yang bersahaja. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Kompasianival 2016 sangat berkesan buatku. Kali ini aku bisa berbagi cerita dengan Mama. Oya ... Aku juga buatkan gambar untuk Maria. Semoga saja gadis kecil di Timika sana akan merasa senang mendapat oleh-oleh sederhana dariku.

Oya ... Aku sempat berkenalan dengan seorang penulis buku Mr. Kal Muller. Ia menulis buku Mengenal Papua. Buku yang ditulis tahun 2008 ini berisi tentang informasi geologi, geografi dan iklim serta keanekaragaman kehidupan di Papua.  Hal menarik lainnya dari buku ini adalah sisi lain dari Papua yaitu tentang dari Afrika ke New Guinea, migrasi dari Asia (orang) Austronesia menjadi (orang) Melanesia (budaya Lapita). 

Mr. Muller juga mengulas perbandingan antara pesisir dan dataran tinggi, tahapan awal perdagangan di wilayah pesisir (kontak dengan Dongson, Majapahit, dan Tidore). Buku ini memberikan gambaran bahwa sudah sepatutnya apabila orang Papua bangga pada pencapaian nenek moyang mereka. Tidak semestinya jikalau masih ada orang Papua yang memiliki rasa rendah diri hanya dikarenakan sebagain besar orang Papua, sampai saat ini masih mengalami kehidupan yang tertinggal.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Semoga ajang Kompasianival 2016 dengan tema Berbagi dapat memberikan sumbangsih bagi kejayaan NKRI, khususnya bagi saudara-saudara kita di daerah tertinggal. Semangat berbagi bagi para netizen kompasiana semoga dapat mewarnai jagat dunia digital Indonesia juga dunia dengan energi kebaikan : energi positif untuk kemajuan dan Indonesia yang bermartabat, aamiin ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun