Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berjuta Anak Kehilangan Sosok Bapak

17 Februari 2016   15:08 Diperbarui: 17 Februari 2016   15:19 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini … Di masa ketika kesibukan kerja dan halangan dari perangkat canggih bernama smartphone -he3 … yang menjauhkan yang dekat’ berjuta anak kehilangan sosok bapak dalam kehidupannya. Bercerminlah … Bila belum menjadi bapak yang baik bagi  anak-anak jangan takut untuk memulai. Tak ada kata terlambat. Yuk! Menjadi super bapak bagi anak-anak kita, Semoga Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang memberikan jalan bagi kita … Aamiin …

Siapa tak kenal Nabi Ibrahim AS ? Juga Nabi Muhammad SAW … Begitupun Lukman al Hakim yang kisahnya begitu dahsyat di dalam kitab suci Al Quran. Kisah seorang bapak bersama anak-anaknya. Mengapa dahsyat ?

Kita terbiasa dan sangat umum bila mendengar kisah anak dengan ibunya. Betul ? Semenjak dikandung, dilahirkan, disusui dan dirawat seringkali ibu yang menjadi tokoh. Lalu … Para bapak ada dimana ya ?

Islam mengajarkan bahwa tumbuh kembang seorang anak adalah tanggung jawab ibu dan bapak. Tak ada alasan berkelit karena sibuk luar biasa -alias biasa di luar … he3 … hingga bapak tak terlibat dalam proses pengasuhan anak. Tengoklah kisah Nabi Ismail AS dengan bapaknya dalam dialog-dialog indah. Nilai-nilai tauhid menjadi percakapan mereka berdua. Keimanan kepada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa adalah landasan hubungan kasih sayang antara bapak dan anak.

Begitupun belasan ayat menceritakan Lukman yang memberi nasihat penuh makna kepada anaknya. ‘La tusrik billah …’ : ‘Jangan ada sekutu bagi Allah’. Ini nasihat tauhid. Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah dikenalkan kepada anaknya. Tuntutan hidup dengan hanya mengharap ridho Allah Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana diberikan oleh Lukman kepada anaknya.

 

Bila dua orang mulia di atas dikisahkan memberi nasihat kepada anak laki-laki … Mari kita tengok sejarah Nabi Muhammad SAW. Beliau begitu menyayangi putrinya Fatimah RA yang merupakan putri terakhir dan yang hidup bersama hingga akhir hayat Rasulullah SAW. Bukan hanya perkataan, namun akhlak mulia Nabi menjadi rujukan utama. Bagaimana beliau menjadi super bapak bagi anak perempuannya. Kasih sayang beliau kepada Fatimah RA dikisahkan dengan penuh keharuan mendalam.

Rasulullah SAW akan mendudukan putrinya di samping kanan atau kiri. Di mana sebelumnya ketika Fatimah RA datang, pastilah Nabi Muhammad SAW akan berdiri menyambutnya dengan hangat, penuh senyuman. Beliau menjenguk putrinya dan menanyakan kabarnya pun ketika sudah menikah. Masya Allah …

Ketika Rasulullah SAW diberi kabar oleh malaikat Jibril AS akan tiba waktunya meninggalkan dunia fana ini. Fatimah RA satu-satunya orang dekat yang diberi kabar. Putri yang sangat menyayangi bapaknya -pengganti ibunya : begitu julukan para sahabat, karena memang Fatimah RA adalah pelipur lara Rasulullah SAW atas meninggalnya istri tercinta Khadijah RA. Fatimah RA menangis namun tak lama setelah dibisiki kedua kalinya dia tersenyum. Ya … Kisah ini diceritakan Aisyah RA. Ternyata yang membuat Fatimah RA tersenyum adalah kabar bahwa dialah yang pertama kali akan menyusul kematian Rasulullah SAW.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun