Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Perlu Tes untuk Masuk Sekolah Dasar?

20 Desember 2015   18:37 Diperbarui: 20 Desember 2015   20:01 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada dua pendapat tentang perlu tidaknya tes untuk masuk sekolah dasar. Aku memilih untuk tetap memilih tes psikologi dan tes kecerdasan majemuk bagi Teteh, Maryam Aliyya Al Kindi ketika akan memasuki jenjang sekolah dasar. Alasan paling penting adalah aku ingin mengetahui aspek psikologik sebagai bekal pendampingan proses belajar Teteh. Pengalaman ini terjadi di awal tahun 2014 saat Teteh akan masuk sekolah dasar.

Hasil tes berupa Psikogram memuat tiga aspek besar yang terdiri dari kemampuan dasar, sikap kerja, dan kepribadian. Kemapuan dasar terdiri dari daya tangkap, penalaran verbal, penalaran non verbal, penalaran numerikal, dan daya ingat. Sikap kerja terdiri dari kecepatan dan ketelitian kerja, serta komitmen terhadap tugas. Sedangkan kepribadian terdiri dari motivasi berprestasi dan penyesuaan diri.

Keterangan dari masing-masing aspek adalah sebagai berikut :

1. Daya tangkap adalah kemampuan menangkap instruksi yang diberikan baik secara lisan maupun tertulis;

2. Penalaran verbal adalah kemampuan memahami konsep-konsep yang disajikan dalam bentuk kata-kata antara lain berupa kemampuan memahami inti, memahami hubungan antar bagian, membuat kesimpulan umum, dan berpikir dengan nalar mengenai bahan / konsep. Kemampuan ini tidak menyatakan kelancaran berbahasa ataupun penguasaan perbendaharaan kata-kata.

3. Penalaran non verbal adalah kemampuan menggunakan logika serta berpikir dengan menggunakan simbol-simbol abstrak dalam menemukan inti dan hubungan serta kesimpulan yang terkandung pada suatu permasalahan atau pada suatu situasi.

4. Penaralan numerikal adalah kelancaran dalam menggunakan konsep hitung menghitung yang bersifat dasar.

5. Daya ingat adalah kemampuan untuk menghafal berbagai informasi yang diterima dari lingkungan sekitar, serta menggunakannya untuk bertindak memacahkan persoalan dan membuat keputusan.

6. Kecepatan dan ketelitian adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, kecermatan dan kecekatan dalam menjalankan tugas yang menggunakan pengamatan visual.

7. Komitmen terhadap tugas adalah usaha untuk menyelesaikan tugas-tugasnya tidak mudah menyerah, energik.

8. Motivasi berprestasi adalah keinginan / dorongan dalam diri untuk dapat menampilkan suatu prestasi seoptimal mungkin dalam menyelesaikan berbagai tantangan.

9. Penyesuaian diri adalah kemampuan untuk memberikan reaksi-reaksi yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sosial.

Hasil tes Teteh menunjukkan bahwa kecerdasan umumnya berfungsi pada taraf diatas rata-rata. Namun, kesimpulan dari psikolog adalah siap masuk sekolah dasar dengan catatan. Nah ... saran yang diberikan yaitu banyak bersosialisasi dengan teman sebaya, latihan kemandirian dan lebih banyak diberi tanggung jawab.

Alhamdulillah ... Para guru di sekolah Teteh sangat memahami aspek psikologik siswa. Proses belajar mengajar di sekolah tidak melulu soal pengetahuan. Namun guru-guru membimbing siswa untuk meningkatkan kecerdasan majemuk yang dimiliki. Setiap anak adalah unik dan istimewa. Setiap anak memiliki kecerdasan yang beragam dan patut diapresiasi. Hasil belajar Teteh di SD Islam PB. Soedirman sangat memuaskan dan mendapat nilai tertinggi di kelasnya. 

Guru mendidik dengan hati membuat siswa menjadi pembelajar sejati.

Teteh mewakili kelas dalam kegiatan english competition 'spelling bee' dan Alhamdulillah meraih juara kedua.

*) Keterangan Gambar Utama: Kegiatan ruang luar dilakukan Teteh bersama teman-temannya. Kecerdasan majemuk siswa dapat meningkat dengan proses belajar yang menarik seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun