Nah ... Ibu mertuaku adalah cucu dari Kanjeng Raden Penghulu Tafsir Anom V. Kami punya perkumpulan kerabat dengan nama Bani Tafsir Anom V, disingkat BTA V. Alhamdulillah sampai sekarang senantiasa menjalin silaturahim dengan erat.
Desain arsitektur masjid kaya akan unsur tradisional Jawa. Seperti atapnya bertumpuk tumpang tiga dengan penutup sirap. Tiang-tiang di ruang utama masjid dinamakan soko guru. Terbuat dari kayu jati utuh. Gelondongan kayu berbentuk bulat yang besar dan tinggi menjadi tiang utama penyangga bangunan masjid. Interior masjid didominasi warna coklat. Sedangkan tiang-tiang kecil di serambi masjid juga terbuat dari kayu jati. Bentuknya persegi dengan ukiran cantik dan diberi cat warna biru berpadu kuning gading.
Menara masjid tinggi menjulang di sisi Utara. Tampak tulisan PB.X yang menandakan masa dibangunnya menara ini.
Ciri khas masjid tradisional adalah bedug. Ukurannya cukup besar dan suara merdu nyaring terdengar saat ditabuh menjelang adzan. Pertanda waktu shalat wajib segera tiba.Â
Lampu-lampu kristal tergantung di bagian utama masjid. Menambah syahdu suasana ketika kita melaksanakan ibadah shalat. Oya ... Jamaah laki-laki dan perempuan menempati ruangan terpisah. Muslimah bisa shalat di sisi Selatan dalam ruangan khusus.