Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mencintai Indonesia dengan Cara Sederhana

8 Oktober 2014   18:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:53 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai perempuan, kata cinta dan mencintai sangatlah nyaman terdengar dan menyentuh hati sanubari. Cinta dan mencintai bagian dari nurani keperempuanku, Dewi Laily Purnamasari. Mencintai ketiga anakku adalah amanah mulia dari Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Pemberi Karunia. Mencintai suami adalah bukti rasa hormat kepada pilihan pendamping hidup dari Allah Yang Maha Baik lagi Maha Bijaksana. Mencintai orangtua adalah  bakti tiada berujung perintah dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sebagai bagian dari semangat Aksi untuk Indonesia, maka  mencintai Indonesia adalah ungkapan rasa syukur atas anugerah sebuah negeri indah dari Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa. Mencintai Indonesia itu sederhana. Ya ... Benar! Dua cara sederhana yang aku coba lakukan sebagai tanda cintaku kepada tanah airku Indonesia ... Negeri elok amatku cinta ... Tanah tumpah darahku yang mulia ... Pertama Menjelajah Alam Negeri Sendiri Aku dan keluarga lebih memilih wisata dalam negeri sebagai tanda syukur atas karunia keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Gunung, lembah, sungai, pantai, laut, pulau, kota dan desa di Indonesia sungguh kaya ragam bentang alam dan budaya unik yang menarik. Alhamdulillah beberapa destinasi yang pernah kami kunjungi adalah danau Toba di Sumatra Utara, sungai Batanghari di Jambi, gunung Merapi di Jawa Tengah, pulau Sempu di Jawa Timur, pantai Kuta di Bali, pulau Gili Trawangan di Lombok, sungai Mahakam di Samarinda, gunung Bromo di Jawa Timur, pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, pantai Losari di Sulawesi Selatan, laut Bunaken di Sulawesi Utara, pulau Karimunjawa di Jawa Tengah, gunung Kerinci di Lombok. Tak ketinggalan mengunjungi juga Kaliurang di Yogyakarta, Sarangan di Magetan, Baturaden di Purwokerto, Linggarjati di Kuningan, Brastagi di Medan, Tawangmangu di Karanganyar, Ciater di Subang, Kebun Raya Bogor dan Cibodas. Inilah parade foto-foto sebagai tandamata betapa eloknya zamrud katulistiwa. Foto pertama : Lokasi gugusan pulau di Flores Nusa Tenggara Timur. Tampak pulau Komodo dikejauhan tempat hidup hewan purba yang dilindungi oleh PBB. Foto kedua : Kaki gunung Merapi dengan lautan pasir dan batu. Tampak gagah gunung yang baru saja memuntahkan isi perutnya, berpayung awan berlatar birunya langit. Foto ketiga : Sawah membentang, padi menguning buah karya kerja keras para petani Indonesia. Suasana hijau royo-royo ini ada di desa Panjatan di Wates Yogyakarta. Foto keempat : Air terjun Jumog di Tawangmangu. Turis asing pun menikmati keindahan alam Indonesia. Masa kita menyia-nyiakannya ? Foto kelima : Danau Toba sangat menggetarkan hati. Tak terbayangkan bagaimana jutaan tahun lalu telah terjadi letusan dahsyat yang menyebabkan terbentuk danau terbesar di Indonesia ini. Selanjutanya ... Foto ketujuh : Baturaden di kaki gunung Slamet yang sejuk segar. Membuat hati tenang dan badan bugar kembali. Ada sate kelinci yang super nikmat loh! Foto kedelapan : Menikmati kabut di daerah Lembang menuju Ciater Subang. Kebun teh yang asri sangat menawan hati. Foto kesembilan : Pohon palem tujuh batang yang uni ada di Kebun Raya Bogor. Kekayaan hayati Indonesia ada di sini dan membuat bangga. Foto kesepuluh : Danau Sarangan di Magetan. Setelah menyelusuri jalan mendaki melewati daerah Cemoro Sewu di kaki gunung Lawu sampailah di danau cantik ini. Foto kesebelas : Menyusuri kali Oya dan menembus gua Pindul di kawasan Gunung Kidul Yogyakarta. Kedua Memberi Empati Kepada Sesama Berbekal kamera juga smartphone aku seringkali tergugah untuk merekam jejak peristiwa yang menyentuh hati. Kutuliskan pula rangkaian kalimat penyemangat dan untaian doa agar kebaikan melingkupi mereka. Tulisanku paling sering tayang di Kompasiana atau status Facebook. Inilah parade foto-foto cermin semangat yang akan terus membuatku mencintai Indonesia. Foto keduabelas : Ada fasilitas internet di sebuah desa kecil di Yogyakarta. Foto ketigabelas : Suasana Car Free Day di Simpang Lima Semarang. Tambah semarak dengan pawai damai anti rokok - stop merokok sekarang juga! Foto keempatbelas : Ikut aktif bersama ID-Kita Kompasiana dalam aksi sosialisasi internet sehat dan aman. Foto keenambelas : Berpartisipasi dalam kegiatan workshop nasional dan internasional untuk koneksi antar lembaga swadaya masyarakat. Selanjutnya ... Foto kelimabelas : Keadaan seperti ini membuat hati miris. Tak lupa kutulis empatiku di Kompasiana agar pemerintah lebih peduli kepada rakyatnya. Foto keenambelas : Senang sekali mendengar musik dan lagu keroncong di Stasiun Gambir. Terhibur sebelum menempuh perjalanan panjang antar kota antar provinsi di Jawa. Foto ketujuhbelas : Para perempuan perkasa yang selalu membuat Indonesia berjaya. Dari dulu hingga nanti. Foto kedelapanbelas, kesembilanbelas, dan keduapuluh : Membaca, menulis dan berbagi ilmu adalah cara untuk mencerdaskan bangsa. Berikutnya adalah ... Foto keduapuluh satu : Naik angkutan umum adalah pilihan bijaksana untuk mencintai Indonesia. Kurangi polusi dan kemacetan. Foto keduapuluh dua : Memberi suri teladan serta mengajak anak-anak untuk senantiasa tersenyum untuk bangsanya. Wujud rasa  syukur telah dikaruniai negeri aman sentosa. Beribadah dengan taat, belajar dengan giat, berlaku jujur, memelihara pohon, hemat air, membawa bekal dari rumah, membuang sampah pada tempatnya, menyayangi sesama, tak membeda-bedakan teman. Juga senang menolong, mengkonsumsi buah dan sayuran lokal, membeli pakaian buatan dalam negeri, berkata baik dan benar, dan hal-hal sederhana lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun